Friday, September 14, 2018

VIGANÒ BICARA TENTANG KEBENARAN ...



SEORANG PENULIS BUKU MENGENAI PAUS FRANCIS, BERKATA:

VIGANÒ BICARA TENTANG KEBENARAN

 

News: World News


 
by Juliana Freitag  •  ChurchMilitant.com  •  September 13, 2018   

Media Church Militant melakukan wawancara dengan Dr. Antonio Caponnetto, dari Argentina, seorang ahli sejarah dan penulis biografi.

 

Mengingat pernyataan yang mengejutkan dari uskup agung Carlo Maria Viganò, yang saat ini sedang diburu oleh dinas intelijen Tahta Suci, karena dia meminta Paus Francis mengundurkan diri karena menutup-nutupi perbuatan homoseksual dari mantan Kardinal Theodore McCarrick, Church Militant berusaha mewawancarai Dr. Antonio Caponnetto, seorang sejarawan dan doktor di bidang filsafat, dari Buenos Aires - dan dia adalah orang yang tahu banyak tentang Paus Francis ketika masih menjabat sebagai Cdl. Jorge Bergoglio, lebih daripada orang-orang lainnya.

Dr. Caponnetto adalah peneliti dan dosen yang produktif yang banyak menulis tentang teologi pembebasan di Amerika Selatan, tetapi sebagian besar dia dikenal karena bukunya La Iglesia Traicionada (Gereja Yang Dikhianati), sebuah kisah dari tangan pertama tentang hidup di bawah pemerintahan Cdl. Bergoglio selama periode dia menjadi uskup agung di Buenos Aires. Buku ini diterbitkan pada tahun 2010, tiga tahun sebelum Cdl. Bergoglio menjadi Paus Fransiskus, dan telah dikutip dalam sebuah buku oleh sejarawan Katolik Italia, Prof. Roberto de Mattei, dan juga oleh Henry Sire dalam bukunya yang meledak: The Dictator Pope.

Dr. Antonio Caponnetto kemudian menulis buku kedua tentang Paus Fransiskus pada tahun 2017 yang berjudul No lo conozco: Del Iscariotismo a la Apostasía (Saya Tidak Mengenal Dia: Dari Iscariotisme menuju Kemurtadan), di mana dia mengkonsolidasikan pengetahuannya tentang cara-cara yang dilakukan oleh Paus Fransiskus, dimana dalam buku ini dia mengevaluasi kepausan Paus Fransiskus.

Dalam sebuah wawancara tahun 2017, Dr.Caponnetto berbicara tentang proses penulisan buku La Iglesia Traicionada: "Apa yang menyelimuti jiwaku ... adalah rasa sakit yang luar biasa, desakan untuk berteriak dari atas atap, setelah saya menyadari bahwa pastor itu sebenarnya adalah serigala. Dan sekarang kita semua menderita karena penjarahan atas doktrin Gereja, perampokan sifat ortodoksi, pencurian kebenaran."

Kepada media Church Militant, Dr. Caponnetto berkata, "Saya telah menulis dua buku tentang Bergoglio. Saya juga menulis banyak artikel dan memberikan banyak konferensi. Buku pertama saya adalah sebuah peringatan. Tetapi, seperti yang sering terjadi, saya tidak didengar. Saya dianiaya dan dihinakan. Kemudian, akhirnya, fakta-fakta membuktikan bahwa omongan saya benar. Ini semua sangat menyedihkan, tapi begitulah yang terjadi."


Dr. Antonio Caponnetto

Buku Dr. Antonio Caponnetto La Iglesia Traicionada menegaskan adanya masalah dalam kepausan saat ini: Perilaku yang ambigu dari Uskup Agung Jorge Bergoglio selalu mendorong sikap heterodoksi (modernisme) dan sangat membingungkan umat beriman. Berikut beberapa kutipan dari buku ini:

Bergoglio harus membuktikan bahwa dia adalah seorang yang rendah hati, sederhana .... Sebagai seorang anak tetangga yang bisa mengobrol tentang sepak bola dan tarian tango (yang dia lakukan, berkali-kali), sangat jauh dari sosok seorang Pangeran Kristen. Dia bertindak sesuai dengan waktu dan selera ... tidak dengan sikap magisterial dari seorang ahli kebenaran melalui tugas pelayanannya. Dia sangat menghargai keraguan dan kebingungan.

Masih soal obsesi Paus Fransiskus dengan citraya sendiri:

Bergoglio secara sembarangan memainkan adegan "low-profile". ... Pemujaan atas dirinya dalam bentuk ‘pamer sebagai manusia biasa adalah manifestasi kebanggaan, bukan demi sifat yang mau diperlihatkan, tetapi hal itu adalah untuk mewakili sebuah sifat kesombongan. Ini adalah salah satu obsesi psikologis Bergoglio: Mengapa orang yang memiliki kerendahan hati yang tulus memberikan persetujuan atas publikasi sekian banyak halaman yang berisi pujian atas kebaikannya?

Dr. Caponnetto juga menyebutkan adanya beberapa petugas Bergoglio untuk mengadakan kontak dengan musuh-musuh Gereja Katolik: "Contoh pertama adalah ... Esther Ballestrino de Careaga. Wanita ini dan seluruh keluarganya adalah aktivis teroris Marxis di Paraguay. Careaga adalah salah satu pendiri kelompok 'Mothers of the Plaza de Mayo' ... yang misi sebenarnya adalah pembentukan gerilya Marxis internasional. Tetapi bagi Bergoglio, 'simpatisan Komunisme' ini, dalam kata-katanya sendiri, adalah 'seorang wanita luar biasa,' yang 'mengajari saya begitu banyak tentang politik.'"

Seorang radikal kiri (komunis) lainnya juga telah mempesona Paus Fransiskus di Italia: Emma Bonino, seorang rekan George Soros dan aktivis hak asasi manusia yang melakukan lebih dari 10.000 aborsi dengan menggunakan perangkat pompa sepeda, dan wanita itu telah disebut oleh Paus Fransiskus sebagai "salah satu orang besar Italia yang terlupakan".

La Iglesia Traicionada juga menyebutkan bahwa "beberapa sumber, salah satunya telah saya verifikasi secara langsung dan yang
pernyataannya tidak pernah dibantah oleh Paus Fransiskus, telah mengungkapkan bahwa Bergoglio menyetujui legalisasi dari apa yang disebut dengan istilah "perkawinan sipil” homoseksual dengan mengatakan bahwa hal itu masih lebih santun daripada 'pernikahan sesama jenis'. "

Di Italia, dengan disertai sikap diamnya Paus, maka perkawinan sipil homoseksual telah disetujui pada tahun 2016, meskipun ada upaya tanpa henti dari umat Katolik untuk menghentikan RUU yang sangat tidak populer itu. Komite Katolik Difendiamo i nostri figli ("Kami membela anak-anak kami") telah mengumpulkan dua juta orang di Roma untuk memprotes hukum itu. Banyak orang yang mencoba memahami sikap diam total dari Paus Fransiskus, sementara itu uskup yang paling vokal adalah Abp. Nunzio Galantino, pada waktu itu dia menjabat sebagai sekretaris Konferensi Waligereja Italia, di mana dia dikenal sebagai "orangnya Paus." Dia mengatakan: Segala sesuatu yang dikatakan dan dilakukannya selalu menyebabkan keburukan terhadap Gereja.Tweet

Pernyataan-pernyataan meragukan dari Galantino ini menyiratkan bahwa posisi komite Difendiamo i nostri figli adalah "terlalu radikal," dan keseluruhan deklarasinya semuanya telah ditafsirkan sebagai dukungan untuk RUU itu. Dia bersikap sama ambigunya dalam hal hukum aborsi dan euthanasia, sebaliknya dia selalu bersikap sangat jelas ketika berada dalam posisi heterodoksnya. Dia berbicara secara terbuka tentang kekagumannya kepada Martin Luther, bahkan menyebut Reformasi sebagai "suatu peristiwa dari Roh Kudus."

Ditanya tentang kebenaran pernyataan uskup agung Viganò, Dr. Caponnetto memberikan komentar terakhirnya kepada media Church Militant:

Apa yang dikatakan uskup agung Viganò tentang Bergoglio adalah kebenaran mutlak. Ada banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa Paus Francis sengaja menutup-nutupi kasus homoseksual, kebejatan moral dan pedofil. Saya tidak tahu apakah krisis ini akan mengakhiri pemerintahan Bergoglio yang buruk ini. Jika Tuhan mengijinkan, hal itu pasti akan terjadi. Saya juga setuju bahwa dia harus mengundurkan diri, pasti. Segala yang apa dikatakan dan dilakukannya, selalu menyebabkan keburukan terhadap Gereja.

No comments:

Post a Comment