St. Peters and the Vatican Shutterstock
By Iben Thranholm
Mon Sep 17, 2018 - 12:00 pm EST
KRISIS
PELECEHAN NAMPAKNYA BUKANLAH SEBUAH KEBETULAN SAJA, TETAPI IA ADALAH SEBUAH
STRATEGI UNTUK MENGHANCURKAN GEREJA DARI DALAM
17 September 2018 (LifeSiteNews) - Tuduhan mengejutkan oleh
Uskup Agung Carlo Maria Viganò bahwa Paus Francis membantu menutupi pelanggaran
seksual - tuduhan yang sejauh ini ditolak oleh Paus Francis - serta sederetan
litani kasus pelecehan seksual di kalangan klerus, telah memaksa umat Katolik
untuk mengajukan pertanyaan: bagaimana peristiwa ini bisa terjadi di sebuah
lembaga moral, yaitu Gereja Katolik Roma?
Satu kemungkinan - sedikit yang
diketahui orang banyak, tetapi sangat penting – terjawab pada masa-masa tempo dulu, ke jaman Bolshevik dan
pemimpin komunis mereka, Joseph
Stalin.
Baru-baru ini, saya menemukan video di Youtube
dari presentasi oleh propagandis KGB Soviet, Yuri Bezmenov, alias Tomas
Schuman, yang bekerja untuk Badan Pers Uni Soviet Novosti sampai akhirnya dia membelot pada tahun 1970. Dalam video tahun
1983 ini, dia mengklaim bahwa Barat secara perlahan-lahan ditumbangkan dan
dimasukkan ke dalam paham Marxisme dengan metode "subversi
ideologis," sebuah bentuk peperangan yang digunakan KGB untuk melawan
Amerika.
Yuri Bezmenov, alias Tomas Schuman
Silakan lihat disini: https://youtu.be/pzeHpf3OYQY
Bezmenov menjelaskan bahwa upaya utama KGB bukanlah memakai kecerdasan
konvensional sama sekali. Hanya sekitar 15 persen dari sumber daya yang
dihabiskan untuk spionase gaya James-Bond, sementara yang 85 persen dikhususkan
untuk melakukan sebuah proses yang lambat, yang disebut "subversi
ideologis" atau "tindakan-tindakan aktif."
Metode utama yang digunakan oleh kaum Marxis di Barat, demikian
Bezmenov menjelaskan, adalah untuk "merusak kaum muda, membuat mereka
tertarik kepada seks, menjauhkan mereka dari agama. Buatlah mereka menjadi
dangkal dan bimbang [...] dan hancurkan kepercayaan warga terhadap pemimpin
nasional mereka dengan mempertahankan para pemimpin itu untuk mendapatkan penghinaan,
cemoohan dan aib [...] hingga menyebabkan kerusakan kebajikan-kebajikan moral yang
lama: yaitu kejujuran, ketenangan hati, pengendalian diri, kepercayaan akan sumpah
dan janji mereka."
Sasaran utama adalah - dan tetap – lembaga-lembaga agama,
pendidikan, media dan budaya. mereka juga menargetkan gerakan kaum hippie yang
ada saat itu. Meskipun dalam semua penampilannya Amerika dengan tegas menolak
Komunisme Soviet selama Perang Dingin, tetapi Bezmenov mengamati dengan cermat bahwa
ada indoktrinasi Marxis-Leninis besar-besaran pada banyak, mungkin pada sebagian
besar, universitas dan lembaga pembelajaran, di media dan komunitas artistik,
di Barat sepanjang tahun 1960-an dan 1970-an. Indoktrinasi ini tidak pernah ditentang
atau diimbangi oleh nilai-nilai patriotik Amerika yang fundamental. Hal ini
terutama terjadi pada industri hiburan. Menurut Bezmenov, sekelompok musisi rock
ataupun musisi pop dengan pesan 'keadilan sosial' yang ‘berlapis gula’ dalam
nada-nada 'spiritual' yang populer sebenarnya lebih bermanfaat bagi KGB
daripada seseorang yang berdiri di atas mimbar kotbah yang mengajarkan doktrin
Marxis-Leninis.
Video tahun 1983 itu menunjukkan gambar dimana Bezmenov
menjelaskan bahwa proses demoralisasi di Amerika Serikat telah diselesaikan
hingga tingkat melebihi mimpi-mimpi paling liar dari kepemimpinan puncak di
Kremlin.
“Proses ini dilakukan oleh orang-orang Amerika kepada orang-orang
Amerika karena kurangnya moral mereka. Sebagian besar orang yang dididik pada tahun
1960-an, yang menjadi para intelektual yang sekarang menduduki posisi kekuasaan
di pemerintahan, pegawai negeri, media massa dan sistem pendidikan. Anda akan
terjebak oleh mereka,” demikian Bezmenov menunjukkan.
Namun, Bezmenov tidak menyebutkan bahwa Gereja Katolik adalah
salah satu sasaran utama kaum Komunis.
Mantan tokoh Komunis, Bella Dodd, bercerita tentang
infiltrasi Komunis pada Gereja Katolik. Bella Dodd, pengacara, aktivis, dan
aktivis partai Komunis yang terkenal, yang kemudian masuk Katolik pada bulan
April 1952 di bawah asuhan Uskup Fulton J. Sheen. Dia menyatakan bahwa
infiltrasi Komunis begitu luasnya sehingga di masa depan "Anda tidak akan
mengenali lagi adanya Gereja Katolik," demikian Bella Dodd memberi
kesaksian di depan sebuah komite House
Un-American Activities Committee (HUAC). Dia berkata, "Pada tahun 1930-an, kami
menempatkan seribu orang komunis ke dalam profesi imamat untuk
menghancurkan Gereja dari dalam. Idenya adalah agar orang-orang ini ditahbiskan
menjadi imam, dan kemudian mereka berusaha menaiki tangga pengaruh dan otoritas
sebagai Monsinyur dan Uskup.”
Menurut filsuf dan profesor Katolik, Alice von Hildebrand, yang adalah teman dari Bella Dodd, dia mengatakan
kepadanya bahwa “…ketika dia menjadi anggota partai yang aktif, dia telah
berurusan dengan tidak kurang dari empat
kardinal di dalam Vatikan yang bekerja untuk kami, (yaitu Partai Komunis)."
Dalam pernyataan publiknya Dodd menyatakan, antara lain,
“Pada akhir tahun 1920-an dan 1930-an, pengarahan telah dikirim dari Moskow kepada
semua organisasi Partai Komunis, untuk menghancurkan Gereja Katolik (Roma) dari
dalam, dan para anggota partai harus ‘ditanamkan’ didalam seminari-seminari dan
di dalam organisasi-organisasi keuskupan ... Saya sendiri, telah menempatkan 1.200 orang di seminari Katolik
(Roma).”
Alice von Hildebrand membenarkan bahwa Bella Dodd secara
terbuka menyatakan hal-hal yang sama dengan yang dibuktikannya dalam pernyataan
publiknya.
Bella Dodd
Silakan lihat disini: https://youtu.be/CKLBvvlabgw
Dodd telah datang menemui Uskup Agung Fulton Sheen yang
terhormat, dalam keadaan patah hati dan akhirnya dia menyadari betapa buruknya
kerusakan yang telah dia lakukan, yang dengan sangat setia dan efektif telah mengikuti
perintah-perintah Stalin, yaitu merekrut orang-orang yang terkenal karena kurangnya
iman dan kebajikan moral mereka, dan melibatkan mereka untuk “menyusup kedlm seminari-seminari
serta ordo-ordo religius Katolik. ”Karena bakatnya, kefasihannya, kharismanya, Dodd
berhasil melampaui semua harapan tuannya. Ketika matanya telah terbuka terhadap
apa yang telah dia lakukan selama ini, Dodd disiksa oleh rasa bersalah dan hanya
belas kasih Tuhan yang tak terhingga saja yang bisa menolongnya.
Kesaksian Dodd - bahwa infiltrasi ke dalam seminari-seminari
Katolik telah terjadi selama beberapa dekade - memberi sedikit terang kepada
skandal imamat saat ini, yang sangat kejam dan yang telah melanda Gereja dalam
beberapa tahun terakhir. Ngeri dengan apa yang telah dia lakukan dengan sangat
berhasil, Bella Dodd mengatakan kepada Uskup Agung Fulton Sheen bahwa dia ingin
masuk kedlm ordo penitensial (penyesalan) yang paling berat didalam Gereja
untuk berusaha, dengan cara yang sederhana, untuk membayar hutangnya yang
sangat menghancurkan itu. Dia diberitahu
oleh uskup yang mulia ini bahwa misinya adalah untuk tetap tinggal di dunia dan
membuka mata warga negara Amerika Serikat yang buta terhadap kengerian
Komunisme. Bella Dodd patuh dengan nasihat ini, dan dari awal 1950-an sampai
kematiannya pada tahun 1969, dia menjelajahi berbagai negara untuk memberikan
ceramah untuk menggugah sesama warga negara dan membuka mata yang mengantuk dari
warga Amerika terhadap kengerian komunisme ateistik.
Apa yang kita saksikan hari ini di Gereja mungkin sekali
merupakan panen infiltrasi yang mengerikan ini. Jadi, jelaslah bahwa para agen
Komunis telah melaksanakan misi mereka untuk merekrut lebih banyak orang yang
tidak memiliki moral dan iman Kristiani untuk dimasukkan kedalam seminari-seminari selama beberapa dekade.
Perlu diingat bahwa banyak kasus pelecehan sexual yang terjadi saat ini bisa
diruntut akarnya kembali pada tahun-tahun 1960-an. Tampaknya pelecehan sexual itu
tidak sekedar masalah para imam yang tunduk dan menyerah pada godaan, tetapi hal
itu juga merupakan serangan yang komprehensif dan meluas pada moralitas Kristiani
dan iman, oleh musuh yang sangat licik dan sangat jahat.
Alice von Hildebrand menulis dalam sebuah artikel
yang diterbitkan di situs web Kantor Berita Katolik pada tahun 2016:
Fakta-fakta tentang infiltrasi ini tidak dimaksudkan untuk
menyalahkan beberapa uskup, beberapa kepala ordo religius dan beberapa imam yang
telah jatuh ke dalam dosa yang sangat serius, dengan cara menutup mata mereka
terhadap dosa-dosa mengerikan yang dilakukan oleh orang-orang di bawah otoritas
mereka, tetapi hal itu juga untuk membuat kita semua sadar akan kenyataan bahwa
faktor kunci yang hampir tidak pernah disebutkan, adalah bahwa banyak pelaku
terburuk itu bukanlah imam-imam Katolik yang telah menjadi mangsa “nafsu yang
tidak terkendali” tetapi mereka adalah para penyusup yang telah memperoleh
sertifikat pembaptisan palsu dan jelas-jelas merupakan agen Komunisme dan
demoralisasi. (...) Saya mendengar dari Bella Dodd bahwa orang-orang jahat ini
bahkan telah menyusup ke dalam Vatikan - karena Gereja Katolik adalah musuh
bebuyutan Komunisme: dan mereka menyadari hal itu.
Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur dan praktik
homoseksualitas adalah cara sempurna untuk mendemoralisasi Gereja dan
menyebabkannya kehilangan otoritas moralnya di mata publik dan di antara umat
beriman, dan hal ini akan menyebabkan orang-orang meninggalkan iman mereka.
Dengan demikian, misi anti-Kristen Stalinis sekarang akan mencapai tujuannya dalam
dua generasi setelah Stalin, pada saat ketika dunia Barat menghadapi kedatangan
kedua Marxisme. Dengan Gereja yang menjadi lemah dan terdemoralisasi, maka era
Soviet baru akan menghadapi sedikit hambatan, jika ada, di dunia Barat, saat ia
mulai mengambil kendali dan menumbangkan sisa-sisa budaya Kristiani. Kita sudah
dapat mengamati tanda-tandanya: penindasan atas kebebasan berbicara, tirani
kebenaran politik, dan penganiayaan politik dan psikologis yang kejam terhadap
orang Kristen. Hanya Gereja yang dimurnikan yang akan mampu bertahan menghadapi
rezim yang kejam semacam ini.
Sebagian besar para imam, uskup, dan kardinal yang telah
melakukan kejahatan mengerikan yang dilaporkan saat ini, kemungkinan besar
bukanlah pengikut Kristus yang sejati dan jujur, tetapi mereka adalah para
penyusup yang ditanamkan secara sengaja oleh musuh-musuh Gereja. Karena alasan
inilah, umat awam didalam Gereja sekarang harus menuntut dilakukannya pembersihan
total terhadap para penipu yang ada di dalam Gereja.
No comments:
Post a Comment