Monday, September 3, 2018

VIGANÒ MENANGIS SETELAH DIA MEMPERSIAPKAN KESAKSIANNYA...


Thu Aug 30, 2018 - 7:48 pm EST

MARCO TOSATTI, WARTAWAN ITALIA:
VIGANÒ MENANGIS SETELAH DIA MEMPERSIAPKAN KESAKSIANNYA


By Dorothy Cummings McLean


ROMA, 30 Agustus 2018 (LifeSiteNews) - Jurnalis Italia yang membantu seorang pengungkap fakta di Vatikan, menyunting kesaksiannya, dimana dia telah melaporkan bahwa Uskup Agung Carlo Viganò menangis setelah pekerjaan pengungkapan itu selesai.

Marco Tosatti, seorang jurnalis Italia dan orang dalam Vatikan, melaporkan bahwa pensiunan dubes Vatikan untuk Amerika Serikat itu menelponnya beberapa minggu yang lalu dan menceritakan kepadanya kisah yang akan menjadi dasar dari kesaksiannya melawan Uskup Agung McCarrick, Paus Fransiskus, dan uskup-uskup lainnya yang tercela. Tosatti berharap untuk mewawancarai Viganò secara lisan, tetapi pria tua itu telah tiba dengan membawa draf kesaksiannya yang sudah jadi. Kedua pria itu melihat konsep kesaksian uskup agung itu selama tiga jam, dan si wartawan membantu penulis itu untuk mengurangi isinya dengan hanya menyampaikan klaim-klaim yang dapat dibuktikan dengan mudah.

Tosatti mengatakan kepada Nicole Winfield dari Associated Press (AP), “Dia telah menyiapkan semacam draft dokumen dan dia duduk di sini, di sisi saya, saya mengatakan kepadanya bahwa kita harus mengerjakan laporan ini dengan sungguh-sungguh karena tulisan itu tidak dalam gaya jurnalistik seperti biasanya."

Wartawan itu juga mengatakan bahwa Viganò “sangat serius” ketika dia menulisnya, dan bahwa “keduanya muncul dengan kelelahan secara fisik dan emosional.”

Ketika uskup agung itu pulang, Tosatti bersikeras untuk mencium cincinnya.

"Tetapi Uskup Agung  Viganò berusaha untuk mengatakan 'Jangan,'" kata jurnalis itu kepada AP. “Saya mengatakan kepadanya, 'Ini bukan untuk kepentingan anda, ini adalah demi peranan yang anda (mainkan) disini dan saya akan berusaha melakukannya (mencium cincin),'” kata Tosatti. “Dia tidak mengatakan apa-apa. Dia pergi, tetapi dia sambil menangis. "

Tosatti menyangkal bahwa dia bertindak sebagai penulis ‘bayangan’ bagi uskup agung Viganò atau bahwa dia mendesak pensiunan dubes itu untuk mempublikasikan kesaksiannya, seperti yang telah dituduhkan oleh pers Italia kepadanya.

“... Saya tidak “membujuk ” dia (Viganò) untuk mempublikasikan dokumen itu,” tulis jurnalis itu di blognya. “Dan kontribusi saya adalah sebatas penyuntingan profesional; yaitu, kami mengerjakan draft, yang materinya sepenuhnya dibuat oleh Viganò, untuk memastikan tulisan itu jelas dan dapat digunakan secara jurnalistik.”

Wartawan itu merasa sebal bahwa orang-orang menggunakan fakta bahwa dia membantu Viganò untuk menyunting kesaksiannya, sebagai semacam “bukti” yang diduga bahwa Viganò adalah bagian dari komplotan konservatif yang memanfaatkan skandal McCarrick sebagai alasan untuk menyerang Paus Francis.

"Ini adalah luar biasa, bahwa bahkan keadaan ini - fakta bahwa orang yang ingin melakukan wawancara berkontribusi pada penyuntingan kesaksiannya - telah digunakan oleh seseorang yang lain ... yang berusaha untuk mendiskreditkan fakta kejelasan dan keberanian yang dilakukan oleh Monsignor Viganò," Tosatti menulis.

"Saya bisa mengatakan bahwa itu dapat ditafsirkan sebagai tanda putus asa dari mereka yang berusaha mengalihkan perhatian dari sebuah sikap diam dan penolakan untuk memberikan jawaban (dari pihak para klerus), dimana hal ini menjadi sulit bagi banyak umat Katolik untuk dapat menerima kenyataan ini."

No comments:

Post a Comment