Tuesday, September 4, 2018

SURAT PILU DARI PARA WANITA KEPADA PAUS


surat pilu dari para wanita kepada paus

NEWS: US NEWS



by Anita Carey  •  ChurchMilitant.com  •  September 4, 2018   

“Kami adalah juga anggota Gereja, seperti halnya para kardinal dan para uskup yang ada di sekitar anda”

DETROIT (ChurchMilitant.com) – Para wanita, yang merasa dihancurkan oleh krisis yang terjadi di dalam Gereja, telah meminta kepada Paus Francis untuk menceritakan apa yang dia ketahui secara pribadi tentang ex-Cdl.Theodore McCarrick.

Pekan lalu, sebuah surat terbuka kepada Paus Francis muncul di Forum Wanita Katolik sebagai "inisiatif pribadi dari para wanita Katolik secara individu." Surat ini muncul tiga hari setelah Paus menolak untuk menjawab tuduhan Uskup Agung Carlo Maria Viganò bahwa dia (Paus Fransiskus) secara pribadi tahu tentang tuduhan bahwa McCarrick telah memangsa para seminaris muda.

Uskup Agung Viganò menuduh Paus Fransiskus dan kardinal lainnya "menutup mata" terhadap kesalahan seksual McCarrick, membatalkan larangan Paus Benediktus XVI dan mempromosikan McCarrick pada jabatan yang lebih tinggi.

Church Militant berbicara dengan Mary Rice Hasson, direktur Forum Wanita Katolik, yang mengatakan bahwa dia menulis surat itu dengan bantuan dari sekelompok teman untuk "merefleksikan apa yang dipikirkan banyak wanita tentang kasus ini." Dia dan banyak orang lainnya telah mendengar dari para wanita Katolik, apa yang digambarkan oleh surat itu sebagai "tulang punggung kerja paroki."

"Hati kami hancur, iman kami diuji," surat itu mengatakan. Pada setiap hari yang berlalu, skandal baru pun terungkap yang menyentuh otoritas tertinggi Gereja, dan inilah membuat mereka "marah, merasa dikhianati dan kecewa."

"Kami mencintai Gereja dan kami mencintai dan menghormati Bapa Suci," kata Hasson. "Kami berbicara kepada Bapa Suci sebagai seorang ayah - kami membutuhkan bukti yang bisa kami percaya, bahwa Bapa Suci memperhatikan umat Allah."

Dalam surat itu, para wanita itu mengatakan bahwa mereka berkomitmen pada iman Katolik dan "sangat bersyukur" atas ajaran-ajaran Gereja, Sakramen-sakramen, dan karya-karya dari para uskup dan para imam yang baik.

Mary Rice Hasson

Hasson mengatakan bahwa pernyataan Viganò serta penolakan Paus Fransiskus untuk menjawabnya adalah "motivasi langsung" bagi para wanita itu untuk menulis surat kepada Paus Fransiskus. Surat itu meminta tanggapan pribadi dari Paus, dengan mengatakan bahwa  "Kesaksian Viganò telah menuduh anda, Bapa Suci, dan para kardinal yang berada pada jabatan tinggi telah menutup mata terhadap perilaku mantan Kardinal McCarrick yang mengerikan itu, dan bahwa anda justru mempromosikan pemangsa ini sebagai juru bicara global dan pemimpin spiritual."

Tanggapan Paus Fransiskus terhadap wartawan adalah, "Saya tidak akan mengatakan satu kata pun tentang ini." Paus Fransiskus mengatakan bahwa kita harus "membaca pernyataan itu dengan hati-hati dan kemudian membuat penilaian anda sendiri."

Dalam surat itu, Hasson menjelaskan reaksi Paus Fransiskan yang muncul:

Bagi kawanan anda yang tersakiti, Paus Francis, kata-kata anda itu tidaklah memadai. Kalimat anda sangat menusuk, mengingatkan kami pada semangat klerikalisme yang baru-baru ini anda kutuk. Kami membutuhkan kepemimpinan, kebenaran, dan transparansi. Kami, kawanan anda, layak untuk mendapatkan jawaban anda sekarang.

Para wanita itu meminta kepada Paus Fransiskus untuk menjawab pertanyaan tentang pengetahuan pribadinya soal kasus McCarrick. Mereka mengatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini tidak memerlukan penyelidikan atau bukti fisik. "Kami hanya membutuhkan tanggapan langsung dari anda, Bapa Suci".

Pertama, para wanita itu hanya ingin tahu apakah benar bahwa Paus Benediktus XVI memerintahkan McCarrick untuk mundur kepada kehidupan doa dan penebusan dosa. Mereka juga bertanya untuk mengetahui apa yang dikatakan oleh Uskup Agung Viganò kepada Paus Fransiskus tentang McCarrick.

Mereka ingin tahu apa yang secara pribadi Paus Francis ketahui tentang tuduhan pelanggaran seksual terhadap McCarrick.


Kita bukanlah umat Katolik kelas dua, yang harus disingkirkan, sementara para uskup dan kardinal menangani masalah-masalah pribadi mereka. Tweet


Terakhir, mereka ingin tahu kapan Paus Fransiskus tahu tentang sanski dari Paus Benediktus kepada McCarrick dan "apakah anda telah membebaskan Kardinal McCarrick dari sanski Paus Benediktus?"

Para wanita itu mengharapkan jawaban yang jujur, dengan mengutip kata-kata Paus Fransiskus sendiri bahwa kesadaran akan dosa memungkinkan kita untuk berkomitmen dalam perjalanan pertobatan. Hasson menjelaskan, "Sama seperti dalam keluarga, sikap jujur tentang apa yang terjadi dan tentang apa yang perlu dirubah, dari situlah penyembuhan dimulai."

"Keluarga-keluarga, yang akan menjadi sumber pembaharuan Gereja, harus yakin bahwa kami dapat mempercayai anda, dan dengan demikian mempercayai Gereja," kata surat itu.

"Kepercayaan itu kini telah dihancur-leburkan, dan sebagai Gereja, kita membutuhkan kebenaran untuk bisa mulai memperbaiki kerusakan yang ada dan membawa kesembuhan kepada semua pihak yang terluka," kata Hasson.

Surat itu mengatakan bahwa wanita adalah ibu dari generasi berikutnya dan mereka diperlukan untuk membangun kembali Gereja.

"Kami bukanlah umat Katolik kelas dua yang harus disingkirkan, sementara para uskup dan kardinal menangani masalah-masalah pribadi mereka," demikian bunyi tulisan itu. "Singkatnya, kami adalah juga anggota Gereja, sama seperti para kardinal dan uskup di sekitar anda."

Hasson mengatakan bahwa dia dan para penandatangan lainnya tidak tahu tanggapan apa yang akan mereka dapatkan dari Paus Fransiskus. "Kami hanya tahu bahwa surat itu mengungkapkan apa yang kami dengar dari kaum wanita," katanya. "Harapan dan doa kita adalah bahwa surat itu akan diperhatikan dan Bapa Suci akan menanggapinya."

Pada saat konperensi pers, ada lebih dari 31.000 orang telah menandatangani surat itu.

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment