surat pilu dari para
wanita kepada paus
NEWS: US NEWS
“Kami adalah juga
anggota Gereja, seperti halnya para kardinal dan para uskup yang ada di sekitar
anda”
DETROIT (ChurchMilitant.com) – Para wanita, yang
merasa dihancurkan oleh krisis yang terjadi di dalam Gereja, telah meminta kepada
Paus Francis untuk menceritakan apa yang dia ketahui secara pribadi tentang
ex-Cdl.Theodore McCarrick.
Pekan lalu, sebuah surat
terbuka kepada Paus Francis muncul di Forum Wanita Katolik sebagai
"inisiatif pribadi dari para wanita Katolik secara individu." Surat
ini muncul tiga hari setelah Paus menolak untuk menjawab tuduhan Uskup
Agung Carlo Maria Viganò bahwa dia (Paus Fransiskus) secara pribadi tahu
tentang tuduhan bahwa McCarrick telah memangsa para seminaris muda.
Uskup Agung Viganò menuduh Paus
Fransiskus dan kardinal lainnya "menutup mata" terhadap kesalahan
seksual McCarrick, membatalkan larangan Paus Benediktus XVI dan mempromosikan McCarrick
pada jabatan yang lebih tinggi.
Church Militant berbicara
dengan Mary Rice Hasson, direktur Forum Wanita Katolik, yang mengatakan bahwa dia
menulis surat itu dengan bantuan dari sekelompok teman untuk
"merefleksikan apa yang dipikirkan banyak wanita tentang kasus ini."
Dia dan banyak orang lainnya telah mendengar dari para wanita Katolik, apa yang
digambarkan oleh surat itu sebagai "tulang punggung kerja paroki."
"Hati kami hancur, iman kami
diuji," surat itu mengatakan. Pada setiap hari yang berlalu, skandal baru pun
terungkap yang menyentuh otoritas tertinggi Gereja, dan inilah membuat mereka
"marah, merasa dikhianati dan kecewa."
"Kami mencintai Gereja dan
kami mencintai dan menghormati Bapa Suci," kata Hasson. "Kami berbicara
kepada Bapa Suci sebagai seorang ayah - kami membutuhkan bukti yang bisa kami
percaya, bahwa Bapa Suci memperhatikan umat Allah."
Dalam surat itu, para wanita itu mengatakan
bahwa mereka berkomitmen pada iman Katolik dan "sangat bersyukur"
atas ajaran-ajaran Gereja, Sakramen-sakramen, dan karya-karya dari para uskup
dan para imam yang baik.
Mary Rice Hasson
Hasson mengatakan bahwa pernyataan
Viganò serta penolakan Paus Fransiskus untuk menjawabnya adalah "motivasi
langsung" bagi para wanita itu untuk menulis surat kepada Paus Fransiskus.
Surat itu meminta tanggapan pribadi dari Paus, dengan mengatakan bahwa "Kesaksian Viganò telah menuduh anda,
Bapa Suci, dan para kardinal yang berada pada jabatan tinggi telah menutup mata
terhadap perilaku mantan Kardinal McCarrick yang mengerikan itu, dan bahwa anda
justru mempromosikan pemangsa ini sebagai juru bicara global dan pemimpin
spiritual."
Tanggapan Paus Fransiskus terhadap
wartawan adalah, "Saya tidak akan
mengatakan satu kata pun tentang ini." Paus Fransiskus mengatakan bahwa
kita harus "membaca pernyataan itu dengan hati-hati dan kemudian membuat
penilaian anda sendiri."
Dalam surat itu, Hasson menjelaskan
reaksi Paus Fransiskan yang muncul:
Bagi kawanan anda yang tersakiti,
Paus Francis, kata-kata anda itu tidaklah memadai. Kalimat anda sangat menusuk,
mengingatkan kami pada semangat klerikalisme yang baru-baru ini anda kutuk. Kami
membutuhkan kepemimpinan, kebenaran, dan transparansi. Kami, kawanan anda,
layak untuk mendapatkan jawaban anda sekarang.
Para wanita itu meminta kepada Paus
Fransiskus untuk menjawab pertanyaan tentang pengetahuan pribadinya soal kasus McCarrick.
Mereka mengatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini tidak memerlukan penyelidikan
atau bukti fisik. "Kami hanya membutuhkan tanggapan langsung dari anda, Bapa Suci".
Pertama, para wanita itu hanya ingin
tahu apakah benar bahwa Paus Benediktus XVI memerintahkan McCarrick untuk
mundur kepada kehidupan doa dan penebusan dosa. Mereka juga bertanya untuk
mengetahui apa yang dikatakan oleh Uskup Agung Viganò kepada Paus Fransiskus tentang
McCarrick.
Mereka ingin tahu apa yang secara
pribadi Paus Francis ketahui tentang tuduhan pelanggaran seksual terhadap
McCarrick.
Kita bukanlah
umat Katolik kelas dua, yang harus disingkirkan, sementara para uskup dan
kardinal menangani masalah-masalah pribadi mereka. Tweet
Terakhir, mereka ingin tahu kapan Paus
Fransiskus tahu tentang sanski dari Paus Benediktus kepada McCarrick dan
"apakah anda telah membebaskan Kardinal McCarrick dari sanski Paus
Benediktus?"
Para wanita itu mengharapkan
jawaban yang jujur, dengan mengutip kata-kata Paus Fransiskus sendiri bahwa kesadaran akan dosa memungkinkan kita untuk
berkomitmen dalam perjalanan pertobatan. Hasson menjelaskan, "Sama
seperti dalam keluarga, sikap jujur tentang apa yang terjadi dan tentang apa
yang perlu dirubah, dari situlah penyembuhan dimulai."
"Keluarga-keluarga, yang akan
menjadi sumber pembaharuan Gereja, harus yakin bahwa kami dapat mempercayai anda,
dan dengan demikian mempercayai Gereja," kata surat itu.
"Kepercayaan itu kini telah dihancur-leburkan,
dan sebagai Gereja, kita membutuhkan kebenaran untuk bisa mulai memperbaiki kerusakan
yang ada dan membawa kesembuhan kepada semua pihak yang terluka," kata
Hasson.
Surat itu mengatakan bahwa wanita
adalah ibu dari generasi berikutnya dan mereka diperlukan untuk membangun
kembali Gereja.
"Kami bukanlah umat Katolik
kelas dua yang harus disingkirkan, sementara para uskup dan kardinal menangani
masalah-masalah pribadi mereka," demikian bunyi tulisan itu.
"Singkatnya, kami adalah juga anggota Gereja, sama seperti para kardinal
dan uskup di sekitar anda."
Hasson mengatakan bahwa dia dan
para penandatangan lainnya tidak tahu tanggapan apa yang akan mereka dapatkan dari
Paus Fransiskus. "Kami hanya tahu bahwa surat itu mengungkapkan apa yang
kami dengar dari kaum wanita," katanya. "Harapan dan doa kita adalah
bahwa surat itu akan diperhatikan dan Bapa Suci akan menanggapinya."
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment