MENGALAHKAN
GERBANG NERAKA
By Pastor
Clemens Pater
Dan Akupun
berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan
mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
(Mt 16:18)
(Mt 16:18)
Ketika Yesus
sedang melakukan perjalanan di bagian utara Palestina, di Caisarea Filipi, (Mat
16:13 dst) Dia bertanya kepada para murid, “Kata orang, siapakah Anak Manusia
itu?”, … “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Dan Petrus membuat pengakuan iman
luar biasa.
Maka
jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin
Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang
di sorga. Dan Akupun
berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan
mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. (Mt 16: 16-18)
Begitulah
Yesus mempercayakan kunci-kunci Kerajaan kepada Petrus dan mengangkatnya
sebagai juru bicara Gereja. Dia adalah Paus pertama. Yesus berkata bahwa di
atas “batu karang” ini Dia akan membangun Gereja-Nya. Dan kemudian Dia membuat
janji yang luar biasa: “Gerbang neraka tidak akan bisa menguasainya.”
Dalam
beberapa tahun terakhir saya telah mendengar beberapa sarjana Kitab Suci yang
baik menunjukkan – dan saya pikir mereka adalah benar - bahwa Yesus mengatakan jika
gerbang neraka tidak akan menang, yaitu, mereka tidak akan bertahan terhadap karya
Gereja. Penafsiran semacam ini menunjukkan bahwa adalah tugas kita, sebagai
Gereja, untuk melaksanakan tugas menghancurkan gerbang-gerbang neraka. Bersatu
dengan Yesus Kristus, maka Gereja memiliki peran utama untuk melawan kejahatan.
Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mematahkan kuasa neraka, iblis
- dan Yesus telah bernubuat “gerbang-gerbang neraka tidak akan menang.” Neraka akan
runtuh melawan serangan kita. Memang Gereja di bumi disebut sebagai "Gereja
Militant." Mungkin bahasa ini tidak "benar secara politis" dalam
budaya kita, tetapi secara teologis benar. Tugas pasukan adalah melindungi, dan
mereka juga menyerang.
Sebagai
prajurit Kristus, bagaimana kita melindungi diri kita dan keluarga kita dari
iblis?
Di atas
segalanya, kita harus menjaga rahmat pembaptisan kita tetap hidup. Rahmat
Pengudusan adalah prasyarat pertama dan penting untuk melakukan pertempuran
supranatural melawan iblis. Kita harus selalu dalam keadaan rahmat. Kita harus
menghindari dosa, terutama dosa berat, yang bisa membunuh kehidupan Allah di
dalam jiwa kita. Dosa berat akan menghapus perisai pelindung kita dalam melawan
iblis. Hal itu membuat kita menjadi rentan. Jika kita berdosa, maka kita harus
bertobat dan menerima Sakramen Pengakuan untuk mendapatkan absolusi dari imam.
Bahkan meski
kita tidak melakukan dosa berat, kita dapat membentengi diri kita dengan Sakramen-sakramen
dari Bunda Gereja Kudus, khususnya dengan sering mengaku dosa dan menerima Komuni
Kudus secara layak. Kita harus menghindari keadaan atau kesempatan yang bisa membawa kita kepada dosa, dan kita juga musti berdoa
setiap hari, untuk memperkuat batin kita.
Kita
juga bisa menggunakan 'benda-benda sakramental,' seperti misalnya air suci,
skapulir, medali yang diberkati, gambar Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak
Bernoda, yang ditahtakan di rumah kita, dan meminta berkat bagi rumah kita dari
imam.
Orang
tua memiliki tanggung jawab, karena panggilan mereka sebagai orang tua, untuk
memberkati anak-anak mereka dengan mengusapkan salib pada dahi mereka setiap
hari. Semua hal ini, dan yang lain-lainnya, dapat memberikan perlindungan
kepada kita terhadap ancaman dari neraka.
Selain
membela diri dari kejahatan, Tuhan kita tampaknya mengatakan kepada kita bahwa
kita dapat melakukan sesuatu untuk menghancurkan kuasa neraka!
Ketika
hidup kita dalam keadaan rahmat, kita memiliki kekuatan Tuhan untuk melakukan
pertempuran. “… sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa.,” kata Yesus. (Yoh. 15: 5) St.Paulus menulis, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.” (Fil. 4:13) Berbekal dengan cara ini, dan dengan rahmat Allah, maka
semua perbuatan baik kita, yang dilakukan demi kasih Kristus, akan membawa
kekuatan yang luar biasa. Kita bisa mengalahkan dengan mantap, gerbang-gerbang neraka.
Pernyataan
tanpa kompromi tentang kebenaran moral yang abadi akan mengirim iblis ke dalam
kebingungan dan dapat mematahkan cengkeraman dari dia yang disebut sebagai "bapa
segala kebohongan."
Para pengusir
setan menjelaskan bahwa doa-doa Exorcism Gereja mampu melemahkan setan serta
cengkeramannya atas jiwa yang kerasukan. Doa-doa Gereja Katolik yang khusyuk
bisa melonggarkan cengkeraman maut dari setan. Demikian pula, doa-doa dari
siapa pun yang berada dalam keadaan rahmat pengudusan akan membawa kekuatan
yang tak terlihat namun sangat kuat untuk mengalahkan iblis. Penerimaan Komuni
secara layak dapat dimanfaatkan untuk menghancurkan dosa. Penderitaan: fisik,
mental atau emosional, khususnya penderitaan dari orang-orang yang tidak
berdosa, yang ditanggung dengan sabar dan dipersembahkan kepada Tuhan, dapat mendatangkan
rahmat bahkan untuk jiwa yang paling keras sekalipun. Pengorbanan yang kita lakukan
demi kasih, penebusan dan penyangkalan diri, yang kita terima dengan tulus,
selama masa Prapaskah atau pada waktu-waktu yang lain, adalah laksana palu godam
terhadap pintu neraka.
Doa Rosario
adalah senjata yang luar biasa, yang disukai oleh banyak orang kudus, karena doa
itu memohon pengantaraan dari Ratu Surga dan Bumi, Perawan Maria Terberkati,
Bunda Allah, dengan melalui doa-doa yang mantap. Bunda Maria memberi tahu kepada
Padre Pio (St. Pio of Pietrelcina) selama dia mendapatkan serangan-serangan
dari iblis, dengan berkata "Angkatlah senjatamu, Pio!" Hari Raya
Bunda Rosario, 7 Oktober, memperingati kemenangan Pasukan Armada Katolik dalam
Pertempuran Lepanto, (7 Oktober 1571) melawan Kekaisaran Ottoman. Pada
hari-hari yang berbahaya itu, Paus St. Pius V memerintahkan umat beriman untuk
berdoa rosario untuk mendapatkan kemenangan. Segera saja musuh berbalik, dan
iman bangsa–bangsa Eropa dipertahankan.
St
Therese of Lisieux, “si Bunga Kecil,” dan Doktor Gereja, mengajarkan, “Hanya
dengan mengambil sebuah jarum di lantai, yang dilakukan demi kasih kepada Kristus,
sudah dapat menyelamatkan jiwa.” Maka dengan semua tindakan sehari-hari kita, yang
dilakukan demi kasih kepada Yesus Kristus, dimana kita dalam keadaan rahmat,
kita telah memukul-mukul tanpa henti pintu-pintu neraka. Melalui karya-karya
Gereja serta para pengikutnya yang setia, sebagai Gereja Militan, maka gerbang
neraka tidak akan bisa menang.
Paus
Leo XIII, melihat iblis yang sedang mengancam Gereja; kemudian dia menyusun sebuah
doa kepada St. Michael. Doa itu merupakan panggilan yang kuat untuk
mempersenjatai diri kita, mencari perlindungan dan pertahanan dari panglima
bala tentara surgawi yang lebih dahulu telah mengusir Lucifer dari surga,
(Wahyu 12: 7-9) dan doa itu juga untuk memohon kepadanya guna menghancurkan musuh.
St.Michael, Malaikat Agung,
belalah kami pada hari pertempuran ini.
Jadilah pelindung kami
melawan kejahatan dan jebakan dari si jahat.
Dengan rendah hati kami
mohon, kiranya Allah menghardiknya, dan semoga engkau, hai panglima pasukan
Surgawi, dengan kuasa Allah, mencampakkan kedalam neraka setan dan semua roh
jahat lainnya, yang berkeliaran di dunia, yang hendak membinasakan jiwa-jiwa.
Amin.
No comments:
Post a Comment