Tuesday, September 4, 2018

LEBIH JAUH TENTANG TATA DUNIA BARU


LEBIH JAUH TENTANG TATA DUNIA BARU 


Pengantar

Artikel berikut ini diringkaskan dari analisis yang sangat baik mengenai Tata Dunia Baru oleh penulis Ken Adachi yang dapat ditemukan di educate-yourself.org.

Istilah Tata Dunia Baru (NWO) telah digunakan oleh banyak politisi selama berabad-abad, dan merupakan istilah umum yang digunakan untuk merujuk pada sebuah konspirasi dunia yang diatur oleh sebuah kelompok yang sangat kuat dan berpengaruh yang terdiri dari orang-orang yang terkait secara genetik (setidaknya pada tingkat tertinggi eselon), yang mencakup banyak orang terkaya di dunia, pemimpin politik tingkat atas, dan para elit perusahaan, serta anggota yang disebut Black Nobility Eropa (didominasi oleh keluarga bangsawan dan Kerajaan Inggris), yang tujuannya adalah untuk menciptakan Satu Pemerintahan Dunia (fasis), tanpa memiliki batas-batas nasional dan regional, yang patuh pada agenda mereka.

Perhatikanlah perkataan bankir globalis, Paul Warburg:

Kami akan memiliki sebuah pemerintahan dunia, apakah anda suka atau tidak. Satu-satunya pertanyaan adalah apakah pemerintahan itu akan dicapai dengan melalui penaklukan (paksa) atau persetujuan (sukarela). (Disampaikan pada 17 Februari 1950, saat dia bersaksi di depan Senat AS).

Niatan mereka adalah untuk mewujudkan pengendalian dan penguasaan penuh dan menyeluruh atas setiap manusia di planet ini dan secara dramatis mengurangi jumlah populasi dunia sebanyak dua pertiganya. Sementara nama New World Order adalah istilah yang paling sering digunakan saat ini untuk merujuk secara bebas kepada siapa pun yang terlibat dalam konspirasi ini, maka studi tentang siapa yang membentuk kelompok ini adalah yang kompleks dan rumit untuk dilakukan. Sebagai sumber penelitian lebih lanjut, silakan lihat bilah sisi di sebelah kiri.

Pada tahun 1992, Dr. John Coleman menerbitkan buku Conspirators Hierarchy: The Story of the Committee of 300. Dengan memperoleh pujian yang tinggi sebagai penelitian yang amat teliti, Dr. Coleman mengidentifikasi para pemain dari kelompok ini dan dengan cermat dia merinci agenda dari Tata Dunia Baru dalam melakukan upaya dominasi dan kontrol atas dunia ini. Pada halaman 161 dari buku itu, Dr. Coleman secara akurat merangkum maksud dan tujuan dari Komite 300 sebagai berikut:

Sebuah Pemerintahan Tunggal Dunia dan sebuah sistem moneter terpadu, di bawah kaum oligarkis permanen yang berdasarkan keturunan, dimana mereka memilih sendiri dari antara jajaran mereka dalam bentuk sebuah sistem feodal seperti pada Abad Pertengahan. Dalam entitas Satu Dunia ini, populasi dunia akan dibatasi dengan melalui tindakan pembatasan jumlah anak per keluarga, dengan menimbulkan berbagai penyakit, perang, kelaparan, hingga tersisa 1 miliar orang yang bermanfaat bagi kelas penguasa, yang akan berdiam di wilayah-wilayah yang akan didefinisikan secara ketat dan jelas nantinya, yang akan tetap menjadi populasi dunia secara total.

Tidak akan ada kelas menengah, hanya ada penguasa dan para pelayan. Semua undang-undang akan seragam di bawah sistem hukum pengadilan dunia yang mempraktikkan kode hukum terpadu yang sama, yang didukung oleh pasukan kepolisian dari Pemerintahan Tunggal Dunia dan satu kekuatan militer terpadu dari Dunia Tunggal, untuk memaksakan hukum di semua negara tanpa ada perbatasan nasional. Sistem ini akan didasarkan pada negara-kesejahteraan; mereka yang patuh dan tunduk kepada Pemerintah Tunggal Dunia akan diberi imbalan dengan berbagai sarana untuk hidup; mereka yang memberontak, akan menderita kelaparan sampai mati atau dinyatakan sebagai penjahat, dan menjadi target bagi siapa saja yang ingin membunuh mereka. Senjata api pribadi atau senjata apa pun lainnya akan dilarang."

Mengapa Konspirasi itu Tidak Diketahui

Luasnya dan rumitnya jaringan  penipuan yang mengelilingi individu-individu dan organisasi-organisasi yang terlibat dalam konspirasi ini adalah sangat membingungkan pikiran, bahkan bagi orang yang paling cerdas di antara kita. Kebanyakan orang akan bereaksi dengan ketidakpercayaan dan sikap skeptis terhadap tujuan kelompok ini, tanpa menyadari bahwa banyak orang memang telah dikondisikan (dicuci otak) untuk bereaksi dengan sikap skeptis dengan melalui pengaruh institusional dan media yang banyak dikuasai oleh kelompok ini.

Penulis dan programmer Fritz Springmeier dari buku The Top 13 Illuminati Bloodlines mengatakan bahwa kebanyakan orang telah membangun dalam "bilik-bilik" tertentu dalam pikiran mereka yang memendekkan proses penalaran kritis dalam pikiran mereka ketika berhadapan dengan topik-topik sensitif tertentu. "Bilik-bilik” ini, kata Springmeier, adalah istilah CIA untuk jenis respons terkondisi yang akan mengakhiri pemikiran seseorang dan mengakhiri perdebatan atau pemeriksaan atas topik yang sedang dihadapi. Misalnya, penyebutan kata "persekongkolan" sering meminta sebuah ‘bilik’ tanggapan yang menyangkut banyak orang.

Apa yang diyakini kebanyakan orang sebagai "Opini Publik" adalah kenyataan yang sengaja dibuat dengan hati-hati dan dirancang untuk membantu mendapatkan respon perilaku yang diinginkan dari publik. Jajak pendapat publik benar-benar diambil dengan maksud untuk mengukur penerimaan publik terhadap program-program yang direncanakan Tata Dunia Baru. Hasil yang mencolok dalam jajak pendapat itu akan memberi tahu mereka bahwa programnya "berhasil menguasai", sementara jajak pendapat yang buruk akan memberi tahu para manipulator Tata Dunia Baru bahwa mereka harus menyusun kembali atau "menyesuaikan" pemrograman mereka sampai respons yang diinginkan tercapai.


Modus Operandi Tata Dunia Baru

Para konspirator global Tata Dunia Baru melaksanakan agendanya melalui manipulasi terhadap  emosi manusia, terutama terhadap rasa takut manusia. Dalam abad-abad yang lalu, mereka telah berulang kali memanfaatkan penemuan yang oleh peneliti Tata Dunia Baru dan penulis David Icke telah disampaikan dalam buku terbarunya, The Biggest Secret, sebagai Masalah, Reaksi, dan Solusi.

Tekniknya adalah sebagai berikut: Strategi Tata Dunia Baru menciptakan Masalah - dengan mendanai, merakit, dan melatih kelompok "oposisi" untuk menyulut gejolak dalam kekuatan politik yang mapan (negara yang berdaulat, kawasan, benua, dll.) yang akan mereka gantikan, dan dengan demikian mereka menciptakan faksi-faksi yang berseberangan dalam konflik yang timbul, dimana Tata Dunia Baru sendiri bermanuver hingga dirinya menjadi ada dan diakui. Dalam beberapa dekade terakhir, kelompok-kelompok oposisi ini biasanya di media massa disebut sebagai 'pejuang kebebasan' atau 'pembebas'.

Pada saat yang sama, pemimpin kekuatan politik yang mapan di mana konflik sedang diatur untuk terjadi, mereka ‘seolah dibius’ dan pada gilirannya mereka disebut sebagai 'Hitler yang lain' (misalnya saja: Saddam Hussein, Milosevic, Kadaffi, dll.) 'Para pejuang kemerdekaan' ini tidak jarang diciptakan dari unsur kriminal lokal (yaitu KLA, pengedar narkoba). Dalam semangat tipuan Machiavellian sejati, para ahli strategi Tata Dunia Baru juga terlibat dalam penyerangan secara terselubung dan memberi nasihat kepada pemimpin kekuatan yang mapan juga (Tata Dunia Baru selalu mendapat untung dari konflik bersenjata apa pun, dengan meminjamkan uang, mempersenjatai, dan memasok semua pihak yang terlibat dalam perang).

Konflik akan diangkat ke panggung dunia oleh saluran media massa (yang dikuasai oleh mereka) yang dikendalikan dengan rentetan foto dan laporan rekaman video tentang kekejaman mengerikan dan berdarah yang diderita oleh warga sipil yang tidak bersalah. Jeritan-jeritan akan menyerukan "Sesuatu harus dilakukan!" Dan itulah Reaksi yang diinginkan.

Para dalang Tata Dunia Baru kemudian memberikan Solusi dengan mengirimkan, dalam nama  'Penjaga Perdamaian' PBB (di Bosnia) atau 'Pasukan Koalisi' PBB (pada Perang Teluk) atau pesawat pembom NATO dan kemudian pasukan darat (di Kosovo), atau mengirimkan pasukan militer untuk 'mencari Senjata Pemusnah Massal', yang tentu saja tidak pernah ditemukan. Setelah pasukan penjaga perdamaian itu ditempatkan, ia tidak akan pernah pergi dari tempat itu. Idenya adalah untuk memiliki pasukan darat yang dikendalikan oleh Tata Dunia Baru di semua negara besar atau wilayah strategis di mana ada kemungkinan untuk terjadi penolakan terhadap pengambil-alihan dan pengendalian kekuasaan oleh Tata Dunia Baru.

Siapakah Tata Dunia Baru?

Bagian perusahaan dari Tata Dunia Baru didominasi oleh para bankir internasional, raja-raja minyak dan kartel-kartel perusahaan farmasi, serta perusahaan multinasional besar lainnya. Keluarga Kerajaan Inggris, yaitu Ratu Elizabeth II dan House of Windsor, (yang, pada kenyataannya, adalah keturunan dari leluhur Jerman dari European Royalty - keluarga Saxe-Coburg-Gotha – yang merubah namanya menjadi Windsor pada tahun 1914), dan mereka adalah pemain tingkat tinggi di oligarki yang mengontrol lapisan atas Tata Dunia Baru. Keputusan yang menjadi pusat syaraf dari upaya ini berada di London (terutama Kota London), Basel Swiss, dan Brussels (markas besar NATO).

PBB, bersama dengan semua lembaga yang bekerja di bawah payung PBB, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), adalah pemain penuh waktu dalam skema ini. Demikian pula NATO, adalah alat militer dari Tata Dunia Baru.

Para pemimpin dari semua negara industri besar, seperti misalnya Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Australia, Selandia Baru, dll. (anggota-anggota dari "G7 / G8") adalah peserta aktif dan sepenuhnya kooperatif dalam konspirasi ini. Pada abad ini, tingkat kontrol yang diberikan oleh Tata Dunia Baru telah meningkat hingga ke titik yang hanya dimiliki oleh individu-individu tertentu, yang dipersiapkan dan dipilih, bahkan memenuhi syarat untuk menjadi perdana menteri atau presiden negara-negara seperti Inggris, Jerman, atau Amerika Serikat. Tidak masalah apakah Bill Clinton atau Bob Dole memenangkan pemilihan Presiden pada tahun 1996, hasilnya akan sama. Kedua pria ini bermain di tim yang sama untuk klub bola yang sama. Siapa pun yang bukan pemain tim, akan dikeluarkan: yaitu Presiden Kennedy, Ali Bhutto (Pakistan), dan Aldo Moro (Italia). Baru-baru ini, Laksamana Borda dan William Colby juga dibunuh karena mereka tidak mau ikut serta dalam konspirasi untuk menghancurkan Amerika, tidak mau bekerja sama dalam kapasitas tertentu, atau berusaha untuk mengekspos / menghalangi agenda pengambilalihan Tata Dunia Baru.

Peran NWO Dalam Membentuk Sejarah

Sebagian besar dari perang besar, pergolakan politik, dan depresi / resesi ekonomi dalam 100 tahun terakhir (dan sebelumnya), direncanakan dengan hati-hati dan dihasut oleh intrik dari para elit Tata Dunia Baru. Perang itu termasuk The Spanish-American War (1898), Perang Dunia I dan Perang Dunia II; Depresi Besar; Revolusi Bolshevik 1917; bangkitnya Nazi Jerman; Perang Korea; Perang Vietnam; 1989-91 "kejatuhan" Komunisme Soviet; Perang Teluk 1991; Perang di Kosovo; dan dua perang besar yang melibatkan Irak. Bahkan Revolusi Perancis disulut oleh elemen-elemen Tata Dunia Baru.

Dorongan dari perang ‘pura-pura’ ini adalah sebagai upaya untuk menutupi niatan Tata Dunia Baru untuk mengumpulkan kekayaan, dimana hal ini dapat ditelusuri kembali pada, setidaknya, abad ke-12, ketika hanya kelompok inti dari sembilan anggota Ksatria Templar, yang memulai Perang Salib, yang berlangsung selama lebih dari satu setengah abad.

Kelompok inti yang disebutkan di atas telah dilaporkan sebagai lengan militer masyarakat rahasia, yang dikenal sebagai Biarawan Sion, tetapi ini telah terbukti adalah tipuan belaka.

Pada 1307, raja Perancis, Philippe the Fair, mendambakan kekayaan dan cemburu pada kekuatan para Templar. Raja Perancis berangkat untuk menangkap semua Templar di Prancis pada 13 Oktober.

Sementara banyak Templar ditahan dan disiksa, termasuk Grand Master mereka, Jacques de Molay, banyak Templar lainnya (yang telah ditipu) melarikan diri. Mereka akhirnya muncul kembali di Portugal, di Malta (sebagai Ksatria Malta) dan kemudian di Skotlandia sebagai Ritus Skotlandia Freemasonry, dengan Albert Pike yang memainkan peran kunci dalam menetapkan rencana untuk mendirikan pemerintahan dunia.

Akuisisi dan konsolidasi kekayaan yang lebih besar, sumber daya alam, kekuatan politik total, dan kontrol atas orang-orang lain, adalah kekuatan yang memotivasi dan mendorong keputusan para pemimpin Tata Dunia Baru. Besarnya korban dalam penderitaan manusia dan hilangnya nyawa tak berdosa, bukanlah masalah bagi orang-orang ini.


Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment