Monday, September 17, 2018

LAPORAN KHUSUS: KEPAUSAN FRANCIS DIGUNCANG



LAPORAN KHUSUS: KEPAUSAN FRANCIS DIGUNCANG

Lobi Gay Di Vatikan Diungkap



 
by Church Militant  •  ChurchMilitant.com  •  September 13, 2018   


Media Italia telah menemukan rincian dari dokumen rahasia yang sangat dicari-cari orang banyak, yang dikumpulkan selama bulan-bulan terakhir kepausan Paus Benediktus, yang menyebutkan berbagai nama, mengungkap jaringan homoseksual yang beroperasi di dalam Vatikan dan di seluruh dunia.

Semua dokumen itu sekarang sedang mengancam untuk mengguncangkan kepausan Francis hingga sampai fondasi-fondasinya.

Pada saat ketika Francis dan lingkaran orang-orang dalamnya sedang diguncang oleh aliran tuduhan yang tidak henti-hentinya, bahwa para pejabat senior Gereja - termasuk Francis sendiri - telah terlibat dalam upaya menutup-nutupi pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur dan pelecehan orang-orang orang dewasa muda, yang kebanyakan homoseksual, kenyataan yang terbaru ini menerpa Roma laksana sebuah ledakan nuklir.

Institusi dan media Church Militant, bersama dengan beberapa media lainnya, melaporkan kembali pada akhir 2012 bahwa ada sebuah dokumen setebal 300 halaman yang mengungkapkan keberadaan ‘lobi gay’ dan telah dikirimkan kepada Paus Benediktus sebagai tanggapan atas apa yang saaat itu disebut sebagai kasus Vatileaks.

Tiga orang kardinal telah ditunjuk oleh Benediktus untuk menyelidiki sampai ke dasar dari kebocoran itu dan selama penyelidikan mereka, tiga kardinal itu menemukan informasi yang dapat dipercaya tentang adanya lobi homoseksual di Vatikan dan kemudian mengubah arah laporan mereka. Mereka mempresentasikan arsip terakhir mereka kepada Paus Benediktus dalam dua jilid buku dengan cover dari kulit berwarna merah, dan beberapa bulan kemudian dia mengundurkan diri.

Sekarang, hampir enam tahun kemudian, media Italia, Il Fatto Quotidiano, outlet media yang dihormati, telah menerbitkan sebuah cerita yang mengatakan bahwa mereka telah melihat berkas itu dan secara luas akan merusak reputasi Paus dan terutama Cdl. Kevin Farrell.

Berikut ini tiga kutipan – yang diterjemahkan dari bahasa asli Italia oleh Church Militant - dari artikel yang merinci informasi yang sangat penting tentang berkas itu:

Sebuah kasus tentang uskup auksilier Washington, Kevin Joseph Farrell, dikatakan telah dipindahkan untuk menduduki jabatan di Kongregasi untuk Ajaran Iman di Vatikan, dalam dikasteri yang bertanggung jawab untuk menyelidiki kejahatan seksual dan kejahatan lainnya yang melawan nilai-nilai moral yang benar, yang jika dia tidak ditolak, akibatnya akan mengenai Paus seperti sebuah batu besar. Farrell diangkat secara langsung oleh Bergoglio untuk mengepalai Dicastery of the Family.

Tentu saja, hal itu akan secara langsung melibatkan Paus Francis yang mempromosikan orang-orang bermasalah kepada posisi kekuasaan, meskipun dia tahu tentang kejahatan moral mereka - yang pertama adalah Theodore McCarrick, yang tidak lain adalah teman serumah dari Cdl. Farrell ketika mereka bertugas di Washington, D.C.

Kutipan kedua dari artikel Italia itu adalah:

Laporan tersebut memuat gambaran terperinci dan meresahkan dari kerusakan moral dan material yang dilakukan oleh para rohaniwan, beserta nama-nama mereka, nama panggilan  dan detil perbuatan mereka. Kami sangat beruntung bisa memeriksa dokumen pada kertas dengan kop kepausan yang terdapat dalam laporan investigasi itu, di mana kami di sini menerbitkan kutipannya: ini adalah daftar dari para pejabat gereja dan umat awam yang termasuk dalam apa yang disebut lobi gay, yang dengan cara pemerasan dan kerahasiaan, bisa mengkondisikan atau telah merancang jabatan-jabatan serta karier mereka.

Artikel tersebut secara eksplisit menyatakan untuk pertama kalinya, pada kertas surat berkop kepausan, bahwa Vatikan sendiri mengakui keberadaan lobi gay yang kuat di bagian dalam dari tembok-temboknya sendiri.

Dan kutipan ketiga dari artikel itu:

Jika publik tahu akan isi laporan akhir ini, hal ini akan menjadi bencana bagi citra Gereja, yang sudah hancur oleh skandal seksual di seluruh dunia. ... Dan sekarang Francis bahkan tidak dapat mengandalkan beberapa teman dan pendukungnya yang paling kuat, yang telah berendam didalam berbagai skandal seks atau karena mereka menutupi perilaku seperti itu: dari McCarrick sampai ke Farrell, dari Kardinal Roger Mahony sampai Cardinal Godfried Danneels.

Ketika surat kabar itu menanyakan komentar Vatikan, mereka diberi tahu tentang adanya upaya menutup diri yang tidak jelas dari orang-orang didalam gereja, "Tidak akan ada komunikasi."

Untuk memperlihatkan ketakutan besar yang telah mencengkeram Vatikan, renungkanlah judul artikel: "Syok di Vatikan: Seluruh Nama-nama dalam Daftar Lobi Gay."

Paus Francis dan komplotan homoseksualnya di Roma mungkin mulai merasa seolah dinding-dinding Vatikan mulai mencengkeram mereka. Tweet

Coba pikirkan, dalam waktu kurang dari tiga minggu, Paus telah harus menghadapi mantan duta besar Vatikan untuk Amerika Serikat, uskup agung Viganò yang secara terbuka bersaksi bahwa Paus tahu tentang kejahatan McCarrick dan dia sengaja mencabut sanksi terhadapnya; paus juga telah berusaha secara diam-diam di belakang layar untuk merumuskan rencana jalan keluar yang bagus bagi Cdl. Donald Wuerl yang sekarang dipermalukan di hadapan orang banyak di Amerika Serikat; paus hari ini harus mengumumkan pengunduran diri seorang uskup Amerika yang secara kredibel dituduh melakukan tindakan tidak bermoral; paus harus bertemu dengan delegasi kardinal dan uskup Amerika hari ini, yang menginginkan penyelidikan penuh atas klaim Viganò mengenai Paus dan anggota-anggota senior lainnya didalam Gereja.

Dan kemudian, tentu saja, Paus Francis dan komplotan homoseksualnya di Roma mungkin mulai merasa seperti seolah dinding-dinding Vatikan mulai mencengkeram mereka.

Saat ini sudah lewat tengah malam di Roma, ketika Church Militant melaporkan hal ini secara live dari sana, dan Church Militant masih memiliki lebih banyak lagi laporan untuk anda besok dan dalam beberapa hari mendatang pada forum berita ini, dimana berita-berita itu dapat diklasifikasikan sebagai bersifat menghancurkan bagi Paus Francis.

No comments:

Post a Comment