Saturday, October 13, 2018

MEREKA TAHU, TAPI TAK BERBUAT APA-APA.


Vortex :
MEREKA TAHU, TAPI TAK BERBUAT APA-APA.

Karena Mereka Tidak Takut Kepada Tuhan Dan Tidak Mengasihi Jiwa-Jiwa 

October 10, 2018  




Di tengah semua kekacauan dan gejolak soal pertanyaan siapa yang tahu, apa yang mereka ketahui dan kapan mereka mengetahuinya, mengenai kasus Theodore McCarrick, maka ada satu hal yang benar-benar dapat diketahui: Cardinal Timothy Dolan, dari New York, pasti tahu tentang tuduhan terhadap McCarrick sekitar setahun sebelum kasus itu menjadi publik.

Pemeriksaan yang disetujui oleh Vatikan atas tuduhan bahwa McCarrick telah mencabuli seorang anak lelaki remaja di sakristi Katedral St. Patrick 45 tahun sebelumnya, diberikan hampir setahun sebelum dewan pengawas, yang dipimpin oleh Dolan, memeriksa kasus itu dan menganggapnya layak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, sehingga hal itu memaksa Dolan untuk menyampaikan temuan itu kepada publik.

Maka selama tahun berikutnya, setidaknya, Cdl. Dolan sudah tahu tentang hal itu.

Nah, hal itu penting karena karena dia adalah kardinal yang berada dalam jajaran tinggi hierarki Amerika, dan dia secara otomatis duduk di dewan Yayasan Kepausan, sebuah organisasi yang dibiayai, sebagian, oleh McCarrick.

Yayasan Kepausan itu terdiri dari orang-orang Katolik Amerika yang sangat kaya yang menyumbangkan sejumlah besar uang dan kemudian menyetujui berbagai hibah untuk berbagai proyek berdasarkan permintaan dari Tahta Suci, Vatikan.

Dewan pengurus yayasan menerima permintaan, dan kemudian mengevaluasinya, setelah dilakukan diskusi dan analisis dan penelitian dan sebagainya – barulah ditentukan tindakannya. Itu sebabnya mereka ada dan mereka umumnya beroperasi dengan pedoman yang sudah ditentukan.

Salah satu pedoman ini adalah bahwa tidak ada konflik kepentingan atau bahkan munculnya konflik kepentingan ketika anggota memutuskan tentang siapa atau apa yang harus diberi hibah atau bantuan

Dan sekarang masuklah skandal di IDI Hospital, Roma, yang penuh dengan korupsi, yang secara pribadi diminta oleh Paus Francis atas nama Yayasan Kepausan, melalui Cdl.l Donald Wuerl, untuk meminta agar Yayasan memberikan kepada rumah sakit yang terkenal korup itu hibah raksasa sebesar $ 25 juta dollar – suatu jumlah yang jauh lebih besar daripada hibah yang biasanya.

Sekarang inilah masalahnya. Permintaan dari Paus Fransiskus atas nama rumah sakit, dan lobi berikutnya oleh Donald Wuerl, datang ketika investigasi McCarrick tengah berlangsung, sebuah fakta yang diketahui oleh Timothy Dolan.

Bahkan McCarrick sendiri melobi dengan ngotot agar dewan mengabulkan permintaan Paus untuk $ 25 juta dollar. Empat kali pertemuan dengan hasil voting yang berbeda terjadi, di mana Wuerl dan McCarrick terus mendorong dengan keras, dan akhirnya $ 13 juta dari hibah itu memang diberikan.

Voting itu melibatkan semua kardinal karena mereka adalah anggota dewan yayasan, jadi itu berarti setidaknya ada dua kardinal, bahkan mungkin lebih, memiliki pengetahuan pasti bahwa McCarrick sedang diselidiki atas tuduhan yang kredibel karena pencabulan anak dan homoseksual – dua kardinal itu adalah McCarrick sendiri dan Dolan.

Namun McCarrick, bersama Wuerl, diizinkan untuk terus mendorong pemberian hibah jutaan dollar, hibah yang diminta oleh Vatikan yang dia tahu, dan Dolan pun tahu, bahwa Vatikan akan menilai kasusnya. Bau busuk dari semua ini menyebar jauh sampai ke Surga.

Seseorang yang dituduh melakukan kejahatan dan dosa yang amat busuk, yang diketahui juga oleh paling tidak satu kardinal lainnya, masih diizinkan untuk ikut serta menentukan keputusan yang akhirnya mendapatkan dana sebesar $ 25 juta, sementara itu anggota umat awam di dalam dewan yayasan itu tidak mengetahui semua ini.

Namun di sini, dengan semua ini kita ketahui sebagai fakta yang konkrit, maka Dolan benar-benar tidak akuntabel karena semua klerus tingkat tinggi yang busuk di Amerika Serikat benar-benar menolak jika mereka harus bertanggung-jawab.

Mereka memberi arti baru pada julukan "Pangeran Gereja." Tentu saja mereka menganggap diri mereka seperti itu. Orang kebanyakan yakin bahwa Dolan adalah satu-satunya kardinal lain di meja itu yang tahu apa yang terjadi pada McCarrick.

Mungkin semua ini menjadi alasan mengapa Dolan adalah salah satu dari beberapa klerus senior yang tidak terburu-buru menuju ke arah mikrofon dan kamera TV untuk mengekspresikan keterkejutan dan kengeriannya ‘karena tidak tahu’ tentang kasus McCarrick. Padalah sebenarnya dia tahu, karena keuskupannya yang ditugaskan untuk penyelidikan kasus itu hampir setahun sebelumnya.

Jadi sikap diamnya saat itu seolah membebaskan dia dari label ‘pembohong terang-terangan’ seperti rekan-rekan kardinalnya. Tetapi dia bersalah karena penipuan besar-besaran dengan cara duduk manis dan berdiam diri – dan jika hal itu benar-benar apa yang dia lakukan – dengan membiarkan McCarrick berusaha merekayasa sesuatu yang kemudian memberikan hasil $ 25 juta, sementara dia ‘membentangkan kain wool hitam’ di depan mata anggota dewan lainnya.

Jadi pertanyaannya - dan Dolan memiliki kewajiban moral untuk menjawabnya - apakah dia adalah satu-satunya kardinal, selain McCarrick, yang tahu tentang investigasi atas kasus McCarrick yang sedang berlangsung saat itu?

Jika ya, mengapa dia tidak menghentikannya dan mengaku kepada anggota dewan yang lain bahwa kecurangan sedang dilakukan pada mereka oleh sesama anggota dewan dengan konflik kepentingan yang serius?

Jika dia tidak memberi tahu orang lain, mengapa?

Jika dia memberi tahu kardinal lain, kardinal siapa? Dan mengapa mereka tidak berbicara bahwa upaya penipuan sedang dilakukan di yayasan itu?

Jadi kita berpikir bahwa Wuerl, O'Malley, Cupich, Tobin, DiNardo semuanya benar-benar membiarkan kegelapan menyelimuti kasus McCarrick. Jika itu benar, maka Dolan telah mengacaukan  saudaranya sesama "pangeran"dengan mengorbankan integritas mereka dan membuat mereka ‘terpaksa’ ikut campur dalam penipuan keuangan.

Jika hal itu tidak benar dan semua atau sebagian dari mereka tahu, maka itu bahkan lebih tercela lagi - dan mungkin perbuatan mereka adalah ilegal.

Yayasan Kepausan ini beroperasi di bawah undang-undang perdata karena ia bersifat nirlaba dan, dengan demikian, ia berada di bawah yurisdiksi undang-undang di negara asalnya, Pennsylvania, yang berarti sahabat mereka, Josh Shapiro, jaksa agung Pennsylvania, akan segera menyadari kebutuhan untuk membuka penyelidikan lainnya.

Katakanlah dengan jelas: Orang-orang ini berjalan menyimpang. Mereka bertindak dengan kekebalan dari tuntutan dan merasa seolah-olah dirinya tidak perlu bertanggung jawab kepada siapa pun.

Mereka telah duduk di atas suasana kehancuran besar iman selama 50 tahun terakhir, mereka berbohong tentang pelecehan homoseksual yang dilakukan secara terus menerus terhadap anak-anak di bawah umur serta pada orang dewasa, dengan bersembunyi di balik anggapan bahwa ‘klerus adalah penting’ dan mereka telah menjual jiwa mereka demi nafsu bejat mereka - "karir" mereka – dan seperti itulah mereka memandang hidup panggilan mereka – yang tidak lain adalah demi karir semata.

Dan setiap kali anda (donatur) berbalik, mereka terus-menerus meluncurkan permohonan meminta uang – hingga ratusan juta dollar — tanpa henti.

Mereka menipu kawanan domba, mereka memutarbalikkan kebenaran dari Iman, mereka menipu bahkan sesama anggota dewan, bahkan meski dengan cara berbohong kepada mereka, dan untuk apa?

Gereja sedang membutuhkan pembersihan dan pemurnian yang dahsyat, dari atas ke bawah. Bagaimana sebenarnya Gereja melakukan bisnis, kerahasiaan, arogansi, kepura-puraan dan penipuan resmi, sikap yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan, kurangnya transparansi, kesalahan manajemen keuangan dan pencurian serta pengalihan dana, pemilihan orang-orang untuk masuk seminari, pemilihan para pendidik bagi orang-orang itu - semuanya - setiap ranting dan cabang, harus dipikirkan kembali dan direformasi.

Para bajingan itu, yang tidak dapat mengerti keraguan yang menyebar di kalangan umat, karena tidak ada keraguan lagi pada mereka dalam menjalankan Gereja dan keuskupan agung besar, bagaimana semua fungsi ini harus berubah? Saat inilah kita berharap bahwa Josh Shapiro datang kembali untuk menjalani ronde kedua (pemeriksaan) dan memastikan masalah yang sebenarnya terjadi. Jubah-jubah mereka harus segera dilucuti, untuk diganti dengan baju seragam garis-garis atau warna oranye (pakaian penjara).

Tidak heran ketika ada suara dari New York saat penyelidikan jaksa agung memanas di sana maka Dolan ingin segera pergi ke Roma dan mengambil alih posisi Cdl. Edwin O'Brien yang homoseksual, yang merupakan grand master dari Ordo Equestrian of the Holy Sepulchre – sebuah komunitas lain dari kalangan Katolik yang sangat kaya dan elit.

Mungkin Dolan dan kardinal-kardinal lainnya dapat memulai ‘permainan uang’ dengan kelompok itu juga, dan kemudian menyimpannya dalam kegelapan. Uang, seks, kebohongan, tipu daya, kesalahan-kesalahan pidana – semua ini bukanlah cara untuk menjalankan Gereja Kristus, dan tidak ada satupun cara dimana orang-orang ini dapat dipercaya.

Apapun hasil konklaf berikutnya nanti, hal itu hanya akan berupa aib jika salah satu dari orang-orang ini ikut masuk dan bermain di dalamnya.

No comments:

Post a Comment