Wednesday, August 31, 2016

Bayside : #98 - JIWA, (BGN II)

#98 - JIWA, (BGN II)



Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? - St. Mark 8:36-37




JAUH MELEBIHI - Our Lady, February 1, 1974
Anak-anakku, ketahuilah nilai dari benda-benda sakramental ini. Jagalah anak-anakmu dengan baik. Kamu harus sadar bahwa dirimu tidak akan terlindung jika tanpa benda-benda sakramental. Jagalah jiwa dari anak-anakmu. Mereka harus dikelilingi oleh sebuah aura kemurnian. Jauhkanlah mereka dari segala sumber pencemaran, apakah itu dari sekolah atau dari pastor-pastor palsu. Bukankah kehancuran satu jiwa yang terkecil sekalipun akan mengoyakkan Bapa? Nilai dari satu jiwa yang terkecil sekalipun jauh melebihi seluruh para kudus yang naik ke Surga. Karena itu waspadalah dengan anak-anakmu, karena kamu yang akan menderita ketika jiwa mereka terjatuh kedalam perangkap setan.

LEMBAH - Our Lady, April 13, 1974
Apakah kegelapan yang kau tanyakan itu, anakku? Kegelapan yang kukatakan ini adalah sebuah kegelapan besar dari roh. Belajarlah dari pelajaran iman yang sederhana. Apakah untungnya bagi manusia jika dia bisa mengumpulkan harta seluruh dunia ini namun dia menderita karena kehilangan jiwanya? Maukah kamu diberi seribu pound uang perak untuk tinggal sehari saja di dalam lembah?

RENUNGKANLAH - Our Lady, September 7, 1974
Apa untungnya, anakku, jika kamu mendapatkan seluruh dunia ini namun kehilangan jiwamu? Renungkanlah! Pikirkanlah! Selamatkanlah jiwamu serta jiwa-jiwa yang kau kasihi.
Banyak yang mengesampingkan jiwanya dan tidak diberi kesempatan untuk melakukan pemulihan. Itulah sebabnya mengapa kamu melihat dan merasakan air mataku menetes kepada umat manusia.

PILIHANMU - Our Lady, October 6, 1974
Lebih baik kematian pada tubuhmu daripada kematian pada jiwamu yang bersifat kekal. Manusia dengan kecongkakannya telah mencampakkan kebenaran dari jiwa yang bersifat kekal, sifat manusia, keadaan jiwa yang tak dapat mati. Ketahuilah bahwa tak ada kata ‘kematian’ karena kata itu hanya berlaku bagi tubuh. Kamu, sebagaimana sebenarnya, adalah suatu entitas yang hidup selamanya. Dibalik kematian tubuh nanti, kamu memiliki pilihan kerajaan: selamanya di dalam terang atau kegelapan. Selamanya bersama Allah Bapa, Puteraku, dan semua mereka yang telah mencuci bersih jubah mereka di dalam penderitaan dan kemartiran demi Puteraku, atau kamu akan bersatu dengan kerajaan orang-orang terkutuk, kegelapan, ratap tangis, siksaan di dalam hati, karena saat itu kamu sadar bahwa kamu musnah selamanya di dalam lembah.

MURNI - Our Lady, October 6, 1974
Ketahuilah bahwa ada neraka, dan ada sebuah tempat pemurnian sebelum kamu memasuki Kerajaan Bapa. Suatu jiwa haruslah dalam keadaan murni dan putih seperti bunga salju, seperti sebelum ia dicemari oleh udara bumi ini, sebelum jiwa itu bisa masuk ke dalam Kerajaan Bapa.

PILIHAN - Our Lady, May 17, 1975
Kamu semua, masing-masing orang yang masih hidup di dunia, diberi pilihan untuk bersatu dengan Kerajaan Bapa atau menyerahkan dirimu kepada setan dan kerajaan dari pangeran kegelapan serta hukuman, penderitaan, kesedihan, dan musnah selamanya.

Ketika Kami berjalan ke seluruh dunia, anak-anakku, Kami melihat banyak orang yang dikatakan ‘mati’. Tetapi lebih baik mereka mati di dalam tubuhnya dan dibersihkan jiwanya daripada kamu hidup di dalam tubuhmu dan mati di dalam rohmu. Apa untungnya seseorang yang mendapatkan kekayaan seluruh dunia ini namun dia memperdagangkan dan menyerahkan jiwanya kepada setan?

SAAT PEMBUAHAN - Our Lady, June 5, 1976
Anak-anak adalah merupakan korban tak berdosa dari orang-orang yang lebih tua. Negaramu dan banyak lagi negara di dunia kini berdiri di hadapan pengadilan Bapa Yang Kekal karena pembunuhan atas banyak sekali anak-anak yang belum lahir (janin). Tak seorangpun boleh menghancurkan suatu ciptaan Bapa Yang Kekal. Roh kehidupan ditiupkan pada saat pembuahan, dan jiwa itu diletakkan oleh Bapa Yang Kekal di dalam tubuh anak itu, dan tidak ada alasan untuk dibunuh yang bisa diterima oleh Bapa Yang Kekal.

SAKRAMEN-SAKRAMEN  - Our Lady, September 7, 1976
Ketika seseorang melangkah melewati batas dan membiarkan dirinya terjatuh kedalam dosa berat, maka dia harus dimurnikan melalui pencobaan dan dia juga harus dimurnikan oleh aturan pertobatan dan pengakuan dosa. Betapa saat ini kejahatan telah disebarkan kepada umat manusia yang akan mendorongnya kehilangan jiwanya dengan cara menolak Sakramen-sakramen, dengan tidak mau lagi mengaku dosa kepada bapa pengakuannya, tetapi dia tetap saja menerima Puteraku di dalam kurban Misa Kudus, sementara jiwanya masih dicemarkan oleh dosa berat.

OMONG KOSONG DARI NERAKA - Jesus, November 22, 1976
Janganlah kamu terjatuh ke dalam kesesatan dari zamanmu ini, kesesatan yang disebarkan ke seluruh dunia di dalam rumah-rumahmu, di dalam gereja-gereja – GerejaKu dan semua sekte-sekte bidaah – dengan mengatakan bahwa karena kematian dan penyalibanKu maka tak ada orang yang akan mati. Tetapi kematian itu adalah merupakan kehancuran dari jiwamu yang tak dapat mati, suatu jiwa yang  berada di dalam kegelapan dan dihancurkan karena telah menyerah kepada setan untuk mendapatkan hukuman kekal. Janganlah kamu disesatkan oleh mereka yang berkata bahwa kamu boleh berbuat dosa, kamu boleh melanggar aturan-aturan dari Allahmu, dan kamu masih bisa diselamatkan. Itu adalah omong kosong dan kesesatan keji yang berasal dari kedalaman neraka, dan itu adalah ciptaan dari setan untuk membujuk kamu hingga tak ada lagi jalan untuk kembali.  

Setiap pria, wanita dan anak-anak yang mampu berpikir adalah bertanggung-jawab hingga saat akhir hidupnya, di jalan yang telah dipilihnya ketika hidup di dunia. Kehidupan ini adalah kekal bagi semua orang, namun dimanakah kamu menghabiskan masa keabadian ini? Meskipun IbuKu telah menangis dan berteriak untuk meminta kepadamu, sebagai angkatan yang telah terjatuh, kamu harus mengerti bahwa tidak semua yang berseru ‘Tuhan, Tuhan’ akan masuk Kerajaan. Kerajaan itu dimenangkan melalui pahalamu dan ketaatanmu kepada Allah. Aku mengulangi: ketaatan kepada Allahmu, bukan ketaatan kepada manusia yang menolak Allahmu.

KAMU HIDUP TERUS - Jesus, December 31, 1976
Anak-anakKu, mengertilah Aku sekarang: kamu itu tidak mati. Hanya tubuhmu yang harus kembali kepada debu, tetapi kamu tidak mati. Kamu hidup terus. Namun pilihan itu ada padamu, apakah kamu mau bersatu dengan Kami di Surga, atau apakah kamu mau melakukan penebusan di dalam Api Penyucian, untuk dimurnikan, hingga pakaianmu dicuci sampai putih dan bersih, hingga layak untuk memasuki tempat dari Anak Domba. Anak-anakKu, ada juga sebuah tempat hukuman kekal, tempat tinggal dari pangeran kegelapan, setan, si pembohong, bapa dari segala kebohongan.

PERSIAPKANLAH DIRIMU - Our Lady, March 18, 1978
Anak-anakku, sebagai sebuah aturan, aku tak pernah menggunakan kata ‘mati’, karena kata ‘mati’ itu hanya diperuntukkan bagi jiwa. Namun agar kamu bisa mengerti perkataanku, maka aku mengatakan kata ‘mati’ yang mengacu kepada jiwa, roh, yang meninggalkan tubuhmu, tubuh manusiawimu. Setiap pria, wanita, dan anak-anak, harus dipisahkan tubuh dari jiwanya pada satu saat dalam kehidupannya, cepat atau lambat. Kamu harus mempersiapkan dirimu dengan baik, serta anak-anakmu, bagi saat perpisahan itu.

KASIH DAN DOA - Jesus, March 18, 1978
Tak seorangpun akan dihukum di dalam kutukan kekal, tak seorangpun akan terjatuh kecuali hal itu terjadi atas kehendak bebasnya sendiri. Manusia telah terjatuh dan menjadi suam-suam kuku karena dia telah mencari harta benda untuk memberi makan tubuhnya, sifat jasmaninya, sementara itu dia membuat jiwanya kelaparan. Apakah untungnya kamu mengumpulkan segala kekayaan dunia ini namun kamu tidak menyimpan hartamu di Surga? Kamu akan berjalan melewati batas kehidupan ini tanpa membawa apapun kecuali pahala dari kasih dan doa-doamu.

TAK ADA REINKARNASI - Our Lady, May 27, 1978
Anak-anakku, ingatlah dan ingatkanlah saudara-saudarimu bahwa sebuah kesesatan besar dari segala kesesatan adalah pengetahuan yang diperoleh para ilmuwan mengenai reinkarnasi. Anak-anakku, tak ada reinkarnasi manusia! Ketika dia mati, rohnya keluar, roh yang merupakan bagian yang hidup dari dirinya, bagian yang hidup kekal, dan roh itu akan menerima ganjarannya yang adil, dihakimi oleh Bapa Yang Kekal di dalam penghakiman akhir nanti.

Hanya bagi sebuah misi yang khusus saja Bapa Yang Kekal mengembalikan roh itu ke dunia, tetapi bukan untuk menerima tubuh manusiawi yang lain. Aku memberimu gambaran yang sederhana mengenai hal ini: jika memang benar bahwa roh akan masuk dan masuk lagi ke dalam tubuh yang lain, maka pada saat penghakiman akhir, ketika rohmu, jiwamu, akan masuk kembali kedalam tubuhnya di dunia, seandainya kamu memiliki 6 atau 7 tubuh, maka tubuh yang mana yang akan dimasuki oleh jiwamu, sebab jiwamu hanya satu itu saja.

Anak-anakku, doktrin-doktrin iman telah diberikan kepadamu, dogma-dogma bagi agamamu, dan kamu tak bisa merubahnya tanpa menyebabkan kehancuran atas dirimu dan Gereja Puteraku.

TEORI PALSU - Jesus, June 9, 1979
Tak ada kematian bagi jiwa. Terdapat kehidupan segera setelah kematian fisik – kehidupan dibalik tirai duniawi ini, apakah itu di Surga, Kerajaan Allahmu, di dalam Api Penyucian, atau dibuang selamanya di dalam neraka, tempat tinggal mereka yang terkutuk.

Teori palsu yang mengatakan bahwa tak ada kehidupan setelah kematian, dimunculkan untuk membawa kejatuhan bagi manusia. Karena jika manusia percaya bahwa tak ada kehidupan, maka dia akan menceburkan dirinya dalam segala macam dosa dan kekejian. Ada disiplin yang telah diminta sejak awal, dan ada aturan-aturan untuk diikuti. Itu adalah jalan dari Surga, sebuah jalan yang sederhana.

HANYA KAMU  - Our Lady, June 13, 1981
Anakku dan anak-anakku, hanya kamu, sebagai satu individu, yang bisa menyelamatkan jiwamu saat ini dan jiwa-jiwa yang kau kasihi yang harus kau raih. Bagi mereka yang memiliki rahmat yang besar, mereka itu bisa berbagi. Kamu memiliki kewajiban yang besar saat ini untuk bertindak sebagai murid-murid dari Puteraku.  

KEMURAHAN HATI - Our Lady, June 18, 1981

Anakku dan anak-anakku, seandainya aku bisa membawamu bersamaku dan memberimu mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar, kamu akan mengerti mengapa aku menangis dan berteriak kepadamu pada waktu yang lalu untuk melindungi jiwamu, jiwa anak-anakmu, jiwa saudara-saudaramu, dan agar kamu menjadi sebuah jiwa kurban untuk menerima rahmat dari Surga untuk menyelamatkan orang-orang lain. Karena kemurahan hati dan kasih tak mengenal batas, tak mengenal hambatan, dan di dalam memberi maka seseorang melaksanakan makna sejati dari kasih. 

No comments:

Post a Comment