Tuesday, August 23, 2016

Vol 2 - Bab 6 : Penghiburan didalam Api Penyucian



Volume 2 : Misteri Kerahiman Allah

Bab 6

Penghiburan didalam Api Penyucian
Perawan Maria Terberkati
Hak istimewa pada hari Sabtu
Paula Venerabilis dari St.Teresa
 St.Peter Damianus dan Marozi almarhum.

Pada hari-hari tertentu Sang Ratu Surga mencurahkan kemurahan hatinya didalam Api Penyucian. Hari-hari yang istimewa ini adalah semua hari Sabtu, hari-hari pesta dari Perawan Terberkati, dimana semua hari-hari ini merupakan hari pesta sukacita didalam Api Penyucian. Kita bisa melihat didalam pewahyuan-pewahyuan yang diterima oleh para kudus, bahwa hari Sabtu, hari yang secara istimewa dipersembahkan bagi Perawan Terberkati, maka Bunda Kerahiman yang amat manis itu berkenan turun kedalam lembah-lembah dari Api Penyucian, untuk mengunjungi dan menghibur hamba-hambanya yang setia. Lalu menurut kepercayaan dari umat beriman, Maria memebebaskan jiwa-jiwa yang telah mengenakana skapulir suci, dan menikmati hak istimewa hari Sabbath ini dan setelah itu memberikan keringanan dan penghiburan kepada jiwa-jiwa lain yang berdevosi kepadanya. Seorang saksi dari kebenaran ini adalah Sr.Paula Venerabilis dari St.Teresa, seorang religius Dominikan dari biara St.Catherine di Naples.

Pada suatu hari Sabtu, dalam keadaan ekstase, Paula dibawa didalam rohnya menuju Api Penyucian. Sr.Paula merasa sangat terkejut mendapati tempat itu berubah menjadi sebuah Surga kebahagiaan, diterangi dengan cahaya yang besar, bukannya kegelapan seperti pada waktu-waktu lainnya. Sementara dia merasa takjub dan bingung terhadap penyebab dari adanya perubahan di Api Penyucian ini, dia merasakan kehadiran Sang Ratu Surga yang dikelilingi oleh banyak sekali malaikat. Kepada para malaikat itu Maria memerintahkan untuk membebaskan jiwa-jiwa yang telah menghormati dia dengan cara yang istimewa dan menuntun mereka ke Surga.

Jika kejadian ini terjadi pada hari Sabtu yang biasa saja, maka kita bisa membayangkan dengan tidak ragu lagi bahwa peristiwa-peristiwa yang sama akan terjadi pada hari-hari pesta yang dipersembahkan bagi Bunda Allah itu. Diantara hari-hari perayaannya, yaitu Kenaikannya ke Surga, nampaknya merupakan hari yang paling besar bagi pembebasan jiwa-jiwa di Api Penyucian. St.Peter Damianus menceritakan bahwa setiap tahun, pada hari pesta ‘Maria dianagkat ke Surga’, maka Sang Perawan Terberkati membebaskan hingga beberapa ribu jiwa dari Api Penyucian.

Laporan berikut ini adalah merupakan penglihatan yang ajaib mengenai masalah ini. “Sudah menjadi kebiasaan yang baik”, kata St.Peter Damianus, “yang ada diantara orang-orang Roma untuk pergi ke Gereja-gereja dengan membawa lilin di tangan, semalaman menjelang pesta ‘Maria diangkat ke Surga’. Terjadilah bahwa ada seorang yang terkenal, berlutut dan berdoa di basilika dari the Ara-Coeli di Capitol, melihat dihadapannya, ada seorang wanita lain yang bersujud dan berdoa, yang tidak lain adalah ibu permandiannya sendiri yang telah meninggal dunia beberapa bulan sebelumnya. Terkejut sekali dia, dan hampir-hampir dia tidak mempercayai pandangan matanya itu. Dia ingin mengetahui misteri apa itu. lalu dia menempatkan dirinya didekat pintu keluar Gereja itu. Segera setelah dia melihat wanita itu akan pergi, dia segera memegang tangannya dan menariknya masuk kedalam Gereja. Dia berkata :”Bukankah anda adalah ibu permandianku ? yang telah memegangi aku dihadapan bejana pembaptisan ?”. “Ya”, jawab wanita itu, ‘akulah itu”. “Bagaimana bisa aku mendapati anda berada diantara orang-orang yang hidup, karena anda telah meninggal lebih dari setahun yang lalu ?”. “Hingga saat ini diriku tercebur didalam api yang amat mengerikan karena banyaknya dosa-dosa kesia-siaan yang kulakukan pada masa mudaku. Namun didalam kemeriahan yang amat besar ini, dimana Sang Ratu Surga telah turun ditengah-tengah nyala api dari Api Penyucian dan membebaskan aku, bersama-sama dengan sejumlah besar jiwa-jiwa lainnya, hingga kami bisa memasuki Surga pada hari pesta Kenaikannya ke Surga. Dia melaksanakan karya kemurahan hatinya yang amat besar ini setiap tahun. Dan dalam kesempatan ini saja, jumlah jiwa-jiwa yang dia bebaskan sama dengan jumlah penduduk kota Roma”.    

Demi melihat bahwa anak permandiannya itu tetap terdiam dan nampak ragu akan pencerahan yang diterimanya itu, jiwa dari Api Penyucian itu menambahkan :”Sebagai bukti dari kebenaran perkataanku, ketahuilah bahwa kamu akan mati setahun lagi, pada hari pesta Maria diangkat ke Surga. Jika kamu bisa hidup melewati saat itu, maka percayalah bahwa ini hanyalah ilusi saja”.

St.Peter Damianus menyimpulkan kejadian ini dengan menceritakan bahwa gadis muda itu melewati masa setahun itu dengan berbagai perbuatan baik, untuk mempersiapkan dirinya hadir dihadapan Allah. Setahun kemudian, pada hari sebelum pesta Kenaikan Maria ke Surga, dia jatuh sakit, dan kemudian meninggal pada hari pesta yang besar itu, persis seperti yang telah dinubuatkan kepadanya.

Pesta Maria diangkat ke Surga adalah merupakan hari yang paling besar dari kemurahan hati Maria kepada jiwa-jiwa yang malang di Api Penyucian. Maria senang sekali jika bisa membawa anak-anaknya kepada kemuliaan Surga pada saat hari pesta itu, dimana dia sendiri pertama kali memasuki gerbang-gerbang yang terberkati itu. Kepercayaan yang suci ini, demikian Pastor Louvet menambahkan, bisa ditemukan pada banyak peristiwa pewahyuan pribadi. Dengan alasan inilah maka di Roma, di Gereja St. Maria, di Montario, dijadikan sebagai merupakan pusat dari konfraternitas agung bagi permohonan bagi orang-orang yang meninggal, yang dipersembahkan dibawah julukan ‘the Assumption’.


No comments:

Post a Comment