Friday, October 16, 2015

Tak ada Komuni bagi para pembangkang

Tak ada Komuni bagi para pembangkang
Uskup Agung Myers: Percaya (kepada Ajaran Kristus) atau tidak usah menerima (Komuni)

by Bradley Eli, M.Div., MA.Th.  •   October 14, 2015

NEWARK, October 14, 2015 (ChurchMilitant.com) - Uskup Agung New Jersey, John Myers, menggaris-bawahi hukum Gereja mengenai penerimaan Sakramen-sakramen pada wilayah keuskupannya. Uskup Agung ini menerbitkan sebuah memorandum dua halaman pada bulan lalu yang bertujuan untuk melindungi Sakramen Terberkati serta menghindari timbulnya skandal.

Memo itu bertanggal 22 September 2015, dengan judul : "Principles to Aid in Preserving and Protecting the Catholic Faith in the Midst of an Increasingly Secular Culture," (Prinsip-prinsip untuk membantu mempertahankan dan melindungi Iman Katolik di tengah budaya sekuler yang semakin meningkat), dikirimkan kepada seluruh imam di wilayahnya dan berlaku bagi semua paroki, institusi, serta program-program keuskupan agung Newark. Para imam diperintahkan untuk menjelaskan masalah itu dengan cara yang benar kepada umat yang berada dalam pemeliharaan pastoral mereka.

Alinea pertana dari memo itu berbicara mengenai penerimaan Sakramen-sakramen :
Umat Katolik (yang menikah) hendaklah diakui sebagai pernikahan yang sah oleh Gereja agar bisa menerima Komuni atau Sakramen-sakramen lainnya. Bagi mereka yang bukan Katolik atau orang Katolik namun yang secara terbuka menolak ajaran atau disiplin Gereja, baik itu melalui pernyataan secara terbuka atau dengan cara bergabung atau mendukung organisasi-organisasi yang melakukan hal itu, tidak diijinkan untuk menerima Komuni.

Disiplin lama yang menolak pemberian Komuni bagi mereka yang membangkang terhadap ajaran Gereja atau menolak kewenangan Gereja, saat ini sedang ditentang oleh beberapa uskup progresiv didalam Sinode di Roma. Beberapa orang menilai pernyataan Myers ini waktunya sungguh tepat dan bisa dikirimkan kepada sesama uskup untuk mendukung praktek pastoral tradisional.

Alinea ke dua diarahkan kepada penggunaan properti Gereja secara benar :
Paroki-paroki dan institusi lainnya di wilayah keuskupan itu, hendaknya menggunakan segala fasilitas Gereja bagi orang-orang atau organisasi yang setuju dengan ajaran Gereja Katolik Roma, serta undang-undang kanoniknya, atau paling tidak, tidak menentangnya.

Pelanggaran atas norma ini kini semakin banyak dilakukan di seluruh diosis di USA hingga menimbulkan banyak skandal publik dan kadang-kadang berupa rasa tidak hormat yang terlalu keras terhadap gereja-gereja.

Alinea ke tiga berbicara tentang partisipasi umat Katolik pada acara-acara yang menentang ajaran Gereja atau penguasa Gereja :
Umat Katolik, dan terutama para utusan atau mereka yang mewakili Gereja, hendaknya tidak ikut serta atau menghadiri acara-acara religius secara terbuka yang bertujuan untuk mendukung mereka yang menolak atau mengabaikan ajaran Gereja atau hukum Canon.  

Contoh dari acara yang dimaksud adalah pawai yang mendukung tindakan aborsi atau ‘perkawinan’ gay, serta organisasi yang mendukung acara itu.

Mengenai memo itu, juru bicara keuskupan agung, James Goodness, berkata :”Dengan adanya begitu banyak pemberitaan di media massa mengenai, misalnya, hubungan sesama jenis, maka memo yang mendukung ajaran Katolik ini, yang berlaku bagi segala keadaan, terutama pada pengunaan properti dan fasilitas diosis, adalah benar.

Uskup Agung John Myers telah mengeluarkan tulisan serupa pada tahun 2004, yang meminta umat Katolik di wilayahnya untuk tidak menerima Komuni jika mereka mendukung aborsi, dan kepada para pemilih, sebulan sebelum pemilihan presiden 2012, agar masyarakat mendukung calon yang menentang ‘perkawinan’ gay.

Pesan Uskup Agung ini adalah sebagai peringatan bagi setiap orang dalam perutusan kita agar kita mempertahankan integritas kita serta kepenuhan kita kepada ajaran gereja Katolik serta tradisi.

Bradley Eli, M.Div., MA.Th. is a staff writer for ChurchMilitant.com. 

Follow Bradley on Twitter: @BradleyLEli

 

No comments:

Post a Comment