Sunday, July 29, 2018

SEBUAH TATA DUNIA BARU SEDANG TIBA


SEBUAH TATA DUNIA BARU SEDANG TIBA
Siapakah Yang Akan Mengantarnya Masuk?




APAKAH sebuah Tata Dunia Baru adalah sesuatu yang harus kita nantikan? Apakah hal itu akan terjadi? dan jika ya, kapan? Siapakah yang akan bertanggung jawab untuk membawa Tata Dunia Baru ini untuk masuk? Apakah dia adalah presiden Amerika Serikat atau bahkan mungkinkah kepala Gereja Katolik Roma, paus sendiri? Di manakah kita dapat menemukan jawaban-jawaban ini? Apakah Alkitab mengatakan sesuatu tentang hal yang penting ini yang akan mempengaruhi seluruh dunia? Marilah kita melihat beberapa informasi yang akan membantu kita mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang peristiwa-peristiwa mendatang.

Paus Menyerukan Sebuah Tata Dunia Baru

Kita memiliki kewajiban, kata Paus Paus Fransiskus pada tahun 2018 ini, untuk mengurus orang-orang di sekitar kita. Dan untuk melakukan itu, kita harus mengawasi sumber daya kita. Hal itu harus menjadi tatanan dunia baru.

Francis membuat komentar ini selama kunjungannya ke Amerika Selatan, menurut Associated Press. "Sebagai penjaga dari kekayaan yang kita terima, kita memiliki kewajiban terhadap masyarakat secara keseluruhan dan terhadap generasi mendatang," katanya kepada wartawan. "Kita tidak bisa menyerahkan warisan ini kepada mereka tanpa perawatan yang tepat kepada lingkungan, tanpa rasa syukur yang lahir dari kontemplasi kita tentang dunia ciptaan."

Ini bukan pertama kalinya Paus menyerukan kepada umat manusia untuk berbagi sumber daya, namun dengan hal itu justru dia telah menuai banyak sekali kritikan.

Beberapa orang menyebut saran Paus itu adalah "murni ajaran Marxisme," dan beberapa yang lain percaya bahwa kebijakannya itu menunjukkan bahwa dia adalah benar-benar paus terakhir sebelum kedatangan kedua dari Yesus Kristus.

Namun Francis tetap teguh dengan niatannya

"Seluruh hasil dari bumi ini dimaksudkan untuk semua orang, dan betapapun banyaknya orang memamerkan harta miliknya, tetapi ia memiliki kewajiban sosial," kata Francis. "Pengurasan sumber daya alam, yang begitu melimpah di Ekuador, janganlah hanya memperhatikan kepentingan dan manfaat jangka pendek saja."

Apa Yang Dipersiapkan Bagi Masa Depan?

Dengan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adidaya utama yang tersisa di dunia serta Vatikan yang berupaya untuk mewujudkan pemerintahan tunggal dunia, dari sudut pandang agama, apa yang dipersiapkan bagi masa depan? Apakah China khawatir tentang masa depan mereka? Majalah Newsweek melaporkan, "Ketika mereka menyaksikan runtuhnya komunisme di Eropa Timur dan Rusia, kepemimpinan yang semakin tua di Cina menjadi yakin bahwa orang yang paling bertanggung jawab atas jatuhnya partai itu tidak lain adalah paus itu sendiri. Dokumen-dokumen internal partai menuduh paus telah mengarahkan 'kekuatan reaksioner dan subversif untuk melawan komunis di mana-mana."

Agama Katolik, bekerja sama dengan Amerika Serikat, ingin mewujudkan pemerintahan tunggal dunia. Akankah mereka berhasil dan mendirikan kerajaan dunia lainnya guna mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia?

Marilah kita lihat apa yang dikatakan Alkitab tentang subjek yang paling penting ini, Tata Dunia Baru.

Alkitab Telah Banyak Mengungkap

Alkitab telah banyak mengungkapkan tentang apa yang akan terjadi di dunia. Dalam kitab Daniel kita dapat menemukan jawabannya.

Dan 2:1 Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar bermimpilah Nebukadnezar; karena itu hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur.

Nebukadnezar sangat terganggu oleh mimpinya, tetapi dia tidak dapat mengingat detailnya dan dia merasa sangat tertekan. Dia mengajukan dekrit bahwa jika mimpinya itu tidak diberitahukan kepadanya, maka semua orang bijak dan ahli nujum dari Babilonia kuno akan dibunuh. Daniel dan ketiga sahabatnya berada di antara kelompok orang-orang bijak ini. Semua orang bijak dan ahli nujum lainnya tidak bisa memberi tahu raja tentang mimpinya atau bagian terkecil sekalipun darinya. Daniel dan tiga sahabatnya berdoa kepada Allah untuk mengungkapkan kepada Daniel mimpi raja. Tuhan mengijinkan Daniel untuk mendapatkan mimpi yang sama dengan yang diterima oleh raja Nebukadnezar.

Dalam mimpi Nebukadnezar, dia melihat sebuah gambaran patung yang luar biasa. Bagian kepala dari patung itu adalah emas murni; bagian dada dan lengannya terbuat dari perak; bagian pahanya terbuat dari kuningan; dan bagian kaki-kakinya terbuat dari besi. Kakinya tersusun dari besi yang dicampur dengan tanah liat. Kemudian raja melihat sebuah batu yang dipotong dari gunung tanpa bantuan manusia, dan batu itu terbang di udara dan menerjang patung itu, di atas kakinya. Maka bagian-bagian emas, perak, kuningan, besi, dan tanah liat dari patung itu benar-benar hancur dan pecah, dan 'menjadi seperti sekam pengirik musim panas.' (lht. Daniel 2:35), dan kemudian angin menghembus semuanya itu. Kemudian batu itu mulai tumbuh menjadi gunung yang besar dan memenuhi seluruh bumi.

Tuhan Telah Menunjukkan Kepadanya: Masa Depan

Daniel menjelaskan kepada raja Nebukadnezar bahwa Allah telah menunjukkan kepadanya apa yang akan terjadi di masa depan. Bagian-bagian berbeda dari patung itu mewakili empat kerajaan dunia yang akan memerintah dunia secara bergantian. "Tuankulah kepala emas ini," (lht. Daniel 2:38). Kepala emas mewakili kerajaan dunia Babel yang diperintah oleh tuanku raja. Daniel mengungkapkan bahwa sisa kerajaan tidak akan sebesar kerajaan Babel, yang diperintah Nebukadnezar, dan bahwa akan ada empat kerajaan lagi: Babel, Medo-Persia, Yunani, dan Roma.

Bertahun-tahun kemudian lebih banyak peristiwa dari mimpi Nebuchadnezzar mulai terjadi. Belsyazar, yang adalah cucu Nebukadnezar, adalah raja ketika kerajaan Babilonia jatuh. Belsyazar mengadakan pesta mabuk-mabukan. Selama perayaan ini Belsyazar memutuskan untuk mengejek Allah dengan cara minum anggur dari piala-piala suci yang diambil dari kuil Allah ketika Yerusalem telah dikalahkan oleh kakeknya. Saat kerumunan orang banyak menjadi mabuk, sebuah tangan supranatural muncul dan menulis di dinding: "MENE, MENE, TEKEL, UFARSIN." Arti yang diberikan dalam Alkitab adalah: "Allah telah menghitung kerajaan tuanku, dan telah diakhiri... Kerajaan tuanku dibagi-bagi, dan diberikan kepada Media dan Persia." (lht. Daniel 5: 26-28). Malam itu, Darius menggulingkan Babel, membunuh Belsyazar, dan Medo-Persia menjadi kerajaan dunia yang baru.

Penggulingan kerajaan Medo-Persia terjadi oleh orang-orang Yunani pada Pertempuran Arbela pada tahun 331 SM. Yunani, yang menggantikan Medo-Persia, dibagi menjadi empat bagian pada saat kematian Alexander Agung, dan akhirnya kehilangan kekuasaannya atas dunia, digulingkan dan dilanjutkan oleh kerajaan Roma pada Pertempuran Pydna pada tahun 168 SM.

Daniel juga telah memberi tahu Nebukadnezar tentang kerajaan bumi keempat dan terakhir, "Dan kerajaan keempat akan menjadi kuat seperti besi: tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu, dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. (lht. Daniel 2:40) Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian (lht. Daniel 2:41-42) Dan karena jari-jari kaki adalah bagian dari besi, dan bagian dari tanah liat, maka kerajaan itu akan menjadi kuat sebagian, dan sebagian menjadi patah ... tetapi mereka tidak akan saling memotong satu sama lain, terutama karena besi tidak bercampur dengan tanah liat. " (lht. Daniel 2:43). Daniel memberi tahu raja bahwa kerajaan dunia keempat, Roma, akan dibagi seperti yang diwakili oleh sepuluh jari kaki dari gambar itu. Beberapa negara yang dihasilkannya akan kuat dan beberapa akan lemah.

Hal ini telah terpenuhi karena negara-negara Eropa adalah penerus Kekaisaran Romawi.

Satu Pemerintahan Tunggal Dunia Tidak Akan Mampu

Selama bertahun-tahun sejak kejatuhan Kekaisaran Romawi, telah ada upaya berkelanjutan untuk mewujudkan Eropa bersatu dan kerajaan dunia lainnya. Catatan sejarah menunjukkan bahwa setiap upaya yang dilakukan telah gagal. Seperti yang diprediksi oleh Daniel, "mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan." (lht. Daniel 2:43). Daniel mengungkapkan kepada raja dan juga kepada kita, "Apa yang akan terjadi di zaman akhir." (lht. Daniel 2:28). Upaya-upaya baru untuk mewujudkan Tata Dunia Baru adalah upaya lain untuk membentuk pemerintahan tunggal dunia. Semua upaya yang telah dilakukan untuk mewujudkan kerajaan dunia yang lain telah gagal, dan hal itu telah membawa ongkos besar yang berupa hilangnya banyak nyawa manusia. Alasan bahwa mereka semua telah gagal, dan akan terus gagal adalah karena mereka tidak mau mendengarkan Allah. Allah memberi tahu Daniel bahwa tidak akan ada kerajaan dunia yang lain setelah Roma. Bangsa-bangsa telah melawan Firman Tuhan. Nafsu mereka akan kekuasaan dan kekayaan telah menyebabkan perang dan pertumpahan darah.

Segala Upaya Telah Gagal Untuk Membentuk Pemerintahan Tunggal Dunia

"Dengan jatuhnya Roma maka berakhirlah kerajaan-kerajaan universal di dunia. Sampai saat itu masih mungkin bagi sebuah bangsa untuk naik lebih tinggi daripada tetangganya dan untuk mengkonsolidasikan mereka semua menjadi satu kerajaan besar. Tapi ketika Roma jatuh, kemungkinan seperti itu telah berlalu untuk selamanya. Besi bercampur dengan tanah liat akan kehilangan daya lekatnya. Tidak ada manusia atau gabungan manusia yang dapat mengkonsolidasikan fragmen-fragmen ini lagi." Hal ini disampaikan dalam buku tulisan Uriah Smith, The Prophecies of Daniel and The Revelation, hal. 60. Berkali-kali manusia bermimpi untuk membangun kembali sebuah kerajaan yang besar. Charlemagne telah mencobanya; Charles V juga telah mencobanya; Louis XIV juga mencobanya; Napoleon, Kaisar Wilhelm, dan Adolf Hitler juga telah mencobanya. Semua upaya mereka gagal. Upaya saat ini mungkin untuk sementara waktu bisa berhasil, tetapi hal itu hanya akan berumur pendek.

Tetapi nubuat Daniel terus berlaku dan menjelaskan tentang masa depan, dalam waktu dekat mendatang. "Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai." (Daniel 2: 44,45).

Kerajaan Allah tidak datang sebagai hasil dari upaya politik. Allah bersabda bahwa Dia akan mendirikan kerajaan-Nya, dan kerajaan-Nya akan bertahan selamanya. Waktu yang dinubuatkan bagi kerajaan Allah itu adalah dalam waktu dekat mendatang. Kedatangan kedua dari Yesus Kristus akan mengantar masuk kerajaan yang terakhir dan kekal itu. Semua peristiwa yang kita saksikan saat ini terjadi dengan cepat di dunia telah mengarahkan kita pada kedatangan Kristus yang segera tiba. Kita tidak akan melihat kerajaan tunggal dunia yang dimaksudkan Allah itu seperti yang ada di dunia saat ini. Tetapi anda dapat menjadi bagian dari kerajaan Allah itu. Tidakkah anda akan meminta kepada-Nya untuk masuk ke dalam hati anda sekarang sehingga anda akan siap untuk menyambut kedatangan Yesus yang segera tiba itu?

Atas Nama Perdamaian Dunia

Ada lebih banyak lagi nubuatan Alkitab yang mengatakan bahwa kita akan melihat dunia bersatu di bawah pengaruh kepausan. Kita semua akan diberi tahu bahwa atas nama perdamaian dunia, maka semua bangsa harus tunduk kepada visi Vatikan tentang satu pemerintahan dunia, yaitu sebuah Tata Dunia Baru.

Dunia akan melakukan upaya-upaya lain untuk bersatu, tetapi ini hanyalah harapan palsu atas perdamaian dunia. Kita tahu bahwa kita memiliki kutipan nubuatan Alkitab yang lebih pasti, dan bahwa Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa kerajaan berikutnya nanti adalah berupa kerajaan Allah. Kabar baik ini membawa ke dalam hati kita janji akan kedamaian abadi, dan sukacita untuk mengalami keabadian bersama Allah. Renungkanlah hal ini: “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wahyu 21: 4).




No comments:

Post a Comment