Thursday, July 12, 2018

TDB Epperson Bab 3


TATA DUNIA BARU

Oleh A. Ralph Epperson

Bab 3

Lord Maitreya




Agama Zaman Baru ini akan memiliki seorang pemimpin dunia, seorang individu yang mereka sebut sebagai Lord Maitreya. Individu ini masih belum melakukan penampilan publiknya, tetapi para pengikut New Age mengklaim bahwa dia sudah ada di dun pada saat ini. Mereka mengklaim bahwa dia datang untuk tinggal bersama komunitas Asia di London Timur, Inggris, pada Juli 1977, dengan "turun gunung" dari retretnya yang panjang di Pegunungan Himalaya di sepanjang perbatasan India dan Tibet. Lebih jauh, mereka percaya bahwa "kemunculannya yang akan segera terjadi di hadapan orang banyak, telah dipastikan."

Mereka juga mengklaim bahwa sosok Maitreya ini adalah orang yang oleh umat Kristiani disebut sebagai Kristus, dan orang Yahudi menyebutnya sebagai Mesias, umat Buddha menyebutnya Buddha Kelima, orang Hindu menyebutnya Krishna, dan orang Muslim menyebutnya sebagai Imam Mahdi. Dengan kata lain, semua agama utama di dunia sedang menunggu kedatangan sosok yang satu ini. Adalah klaim mereka bahwa satu sosok ini kini sedang hidup di London dan orang inilah yang diharap-harapkan oleh semua agama saat ini.

Dan dia telah berada di dunia saat ini, dengan sabar menunggu waktu yang telah ditentukan baginya untuk menyatakan keberadaannya kepada orang-orang di dunia. Dia tampaknya akan menjadi pemimpin dari semua agama ini, dan ketika dia melakukannya, dia akan menciptakan sebuah agama tunggal dunia.

Para New Agers (para pengikut New Age) telah menulis bahwa dalam tradisi esoterik mereka,  (sebelumnya, kata esoterik ini didefinisikan sebagai sesuatu yang dimaksudkan untuk dipahami oleh hanya beberapa orang yang dipilih sebagai ‘kelompok dalam’ dari para murid atau inisiat)
kata "Kristus" bukanlah nama seorang individu, tetapi nama sebuah jabatan, atau fungsi, dalam Hirarki Master Spiritual. Master adalah sekelompok orang yang telah ‘disempurnakan’ yang telah menuntun evolusi manusia dari balik layar selama berabad-abad ini.

Dan mereka percaya bahwa Tuan Maitreya ini adalah Kristus itu.

Manly P. Hall telah menulis tentang individu ini, dengan mengidentifikasi dia sebagai: "... jalan, kebenaran, dan kehidupan yang datang ke dalam setiap kehidupan, dan menebus semua orang yang mau menerimanya." (79)

Texe Marrs telah mengungkapkan bahwa sosok ini pernah mengatakan: "PasukanKu telah siap untuk berperang, guru-guru kebijaksanaanKu dan diriKu sendiri sebagai pemimpinnya. Pertempuran itu akan dilakukan demi kelangsungan kehidupan manusia di bumi ini. Yakinlah bahwa PasukanKu akan menang." (80)

Tampaknya pertempuran yang harus dilaksanakan antara pengikut Lord Maitreya dan umat manusia lainnya masih akan terjadi di masa depan. Tetapi setidaknya, salah satu peserta memiliki pasukan yang sudah siap.

Orang yang mengklaim telah melihat kelahiran, dalam sebuah penglihatannya, atas seseorang yang tampaknya memenuhi persyaratan sebagai Maitreya ini adalah peramal Jeanne Dixon. Kesaksiannya yang terkenal, sehingga membuatnya merasa berhak menyebut diri sebagai "nabi" adalah prediksinya yang dibuat sebelum peristiwa ini terjadi, yaitu pembunuhan atas Presiden John Kennedy pada tahun 1963. Namun, keyakinannya itu telah memperoleh ‘pukulan’ serius pada tahun 1968 ketika dia juga "bernubuat" bahwa Uni Soviet akan menjadi yang pertama menempatkan manusia di bulan (hal ini tidak terbukti). Ramalannya yang lain adalah bahwa Partai Republik akan menang pada tahun 1968 (dan itu terbukti dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai presiden, seorang Republikan), dan dia juga meramalkan bahwa "dalam dekade berikutnya (1970-1979), sistem dua partai seperti yang kita kenal saat ini di Amerika Serikat, akan lenyap dari Amerika. (81) (hal ini juga tidak terbukti)

Lebih jauh dia juga meramalkan bahwa Richard M. Nixon memiliki "getaran yang luar biasa demi kebaikan Amerika" dan dia akan "melayani negara dengan baik." (82)

Mereka yang mempertanyakan ketidakmampuannya untuk memprediksi dengan benar bahwa Amerika, bukan Uni Soviet, akan menjadi yang pertama menempatkan manusia di bulan; dan bahwa sistem dua partai belum hilang dari Amerika Serikat; dan bahwa Presiden Nixon rupanya tidak memiliki "getaran yang luar biasa " demi bangsa ini dan kemudian dia akan disingkirkan dari jabatannya oleh peristiwa yang disebut "Watergate," maka orang-orang itu hanya dapat menganggap bahwa peramal ini pasti telah memperoleh informasi dari orang dalam tentang pembunuhan Presiden Kennedy. Dan hal itu bisa menjelaskan, setidaknya dalam peristiwa itu, tentang masa depan yang sebenarnya.

Kedua, kita hanya dapat bertanya-tanya mengapa orang bukan nabi ini harus didengarkan tentang apa pun omongannya, setelah catatannya yang mengerikan tentang berbagai nubuatan (yang ternyata salah); tetapi ada alasan untuk percaya bahwa dia mungkin telah diminta untuk menulis laporan tentang "penglihatan" ini agar dianggap sebagai kelahiran yang penting oleh agama New Age, karena mereka menginginkan imprimatur resmi atas seseorang yang boleh disebut sebagai "nabi." Dengan kata lain, "nubuatan"nya itu mungkin telah ditulis untuk melegitimasi klaimnya sebagai manusia-dewa sehingga ketika orang ini membuat penampilan publiknya sendiri, maka publik akan mengagumi fakta bahwa kelahirannya telah menggenapi ramalan sebelumnya."

Namun, dalam kejadian apa pun, Ruth Montgomery menulis sebuah buku tentang diri Jeanne Dixon, berjudul THE GIFT OF PROPHECY, di mana dia menulis tentang penglihatan yang sangat mencerahkan dan menarik yang menurut peramal Jeanne Dixon: "Ini adalah sebuah penglihatan yang dianggap oleh Jeanne Dixon sebagai paling signifikan dan mengguncangkan-jiwa  selama kehidupannya, yang terjadi pada 5 Februari 1962.

Peramal Jeanne Dixon melihat matahari yang paling terang yang pernah dilihatnya. (Pembaca diminta mengingat referensi ini untuk "matahari.")

Melangkah keluar dari kecerahan matahari itu adalah seorang Firaun dan Ratu Nefertiti. (Ingat di sini, bahwa kedua orang ini adalah orang Mesir. Ini akan menjadi penting nantinya dalam penelitian ini.) Pasangan itu ... mendorong seorang) bayi, seolah mempersembahkan bayi itu kepada seluruh dunia." (83) Jeanne Dixon memandang bayi itu dan kemudian berkata, menurut penulis:" Saya tahu 'Inilah awal kebijaksanaan.' " (84) Jadi, apa yang ditulis oleh Ruth Montgomery dapat diringkas sebagai berikut:

Dewa matahari memberi seorang anak kepada dunia, dari Mesir, yang memiliki "kebijaksanaan" yang luar biasa. Dan peristiwa ini diduga terjadi pada tanggal 5 Februari 1962. Penafsiran atas simbol-simbol ini akan dibahas kemudian serta maknanya akan dijelaskan nanti.

Jeanne Dixon kemudian berkata: "Seorang anak, yang lahir di suatu tempat di Timur Tengah tidak lama setelah jam 7 pagi (EST) pada tanggal 5 Februari 1962, akan merubah dunia secara revolusioner. Sebelum akhir abad ini dia akan mempertemukan semua umat manusia dalam satu agama yang merangkul semuanya.

Umat manusia akan mulai merasakan kekuatan besar dari sosok ini pada awal 1980-an, dan selama sepuluh tahun berikutnya dunia, seperti yang kita tahu, akan dibentuk kembali menjadi satu dunia yang tanpa memiliki perang dan penderitaan. Kekuasaan sosok akan bertumbuh pesat sampai tahun 1999 (tahun ini sangat penting dan juga akan dibicarakan lebih jauh nanti) dimana pada saat itu bangsa-bangsa di bumi ini mungkin akan menemukan makna yang penuh dari penglihatan Dixon itu." (85)

Jadi, menurut "penglihatan" ini, seorang anak yang lahir pada 5 Februari 1962, akan tumbuh untuk membawa sebuah agama tunggal dunia ke seluruh bumi, dan usahanya akan berhasil pada tahun 1999.

Koran New York Times memuat tiga artikel berturut-turut tentang hubungannya dengan lima planet, matahari, bulan, dan "tubuh tak kasat mata yang oleh para ahli nujum disebut sebagai Khetu," dimulai pada 4 Februari 1962. Artikel pertama menyatakan bahwa berbagai tubuh akan pindah ke "penyelarasan kasar pada rasi bintang Capricorn pada pukul 07:05, waktu New York,”  dan bahwa mereka (tubuh-tubuh itu) akan "tetap berada dalam penyelarasan itu hingga pukul 7:17 pagi, waktu New York, Senin." (86)

Namun, artikel itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa sebagian besar orang di India menjadi waspada, karena sebagian besar astrolog membuat "prediksi tentang bencana." Ada beberapa astrolog (peramal yang mendasarkan ramalannya melalui pergerakan bintang-bintang) yang memprediksi tentang kebaikan bagi dunia sebagai hasil dari penyelarasan ini, tetapi "ada beberapa orang India yang muncul (untuk) membayar mereka yang mau mengindahkannya."

Namun, para astronom (ilmuwan) tidak menganggap peristiwa itu langka, dan artikel itu kemudian melaporkan bahwa "konfigurasi yang sama dari bintang-bintang (telah) terjadi beberapa kali di masa lalu," dan terakhir kali pada bulan April, 1821, dan kemudian terjadi dua kali lagi. Artikel itu melaporkan bahwa Dr. Kenneth L. Franklin dari Museum Sejarah Alam-Hayden Planetarium di New York telah berkomentar bahwa tahun itu tampaknya bukanlah tahun dari bencana yang terjadi. Dia kemudian dikutip mengatakan: "Dan tahun itu tidak terkenal untuk peristiwa apa pun, sejauh yang saya tahu." (87) Dr. Franklin juga mengomentari tentang tubuh para astrolog (para peramal) yang disebut sebagai Khetu. Dia berspekulasi bahwa itu mungkin semacam tambahan istilah astrologi yang digunakan untuk membuat semua pengertian menjadi baik." Dia kemudian menambahkan bahwa dia percaya Khetu adalah "planet yang tak terlihat yang sering diperhitungkan dalam perhitungan astrologi, tetapi dia tidak tahu bagaimana mungkin untuk melacak sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh siapa pun."

Koran New York Times memuat artikel lain pada hari berikutnya, Senin, 5 Februari 1962, dan mengulangi keprihatinan para astrolog Hindu. Bahkan, judul itu berbunyi "Astrolog Hindu Masih Mengatakan Itu Adalah Kiamat." Dan sub-judulnya berbunyi "Awal Yang Damai dari Peristiwa Antar Planet – Dengan Pandangan Penuh Keyakinan."

Artikel ketiga dalam seri ini terjadi pada hari Selasa, 6 Februari 1962, dan memakai judul "'Kiamat' di India, tanpa kejadian sesungguhnya."

Artikel itu melaporkan bahwa para astrolog India telah "meramalkan berbagai bencana, misalnya saja gempa bumi, gelombang pasang, kebakaran dahsyat, dan peperangan," tetapi tidak satu pun dari peristiwa ini yang terjadi.

Selanjutnya, artikel itu melaporkan bahwa para pendeta Hindu mengklaim bahwa alasan tidak ada yang terjadi adalah karena doa mereka kepada dewa mereka telah dijawab.

Tapi, tidak satu pun dari tiga artikel ini yang menyebutkan kelahiran seseorang yang terkenal pada tiga hari ini. Lebih lanjut, tak seorang pun, kecuali beberapa astrolog percaya bahwa sesuatu yang baik akan terjadi, dan hanya sedikit orang di India yang mendengarkannya.

Hanya Jeanne Dixon, "peramal" lain, yang telah melihat suatu visi tentang sesuatu yang bermanfaat, dalam hal ini kelahiran bayi "penuh kebijaksanaan", di sekitar pertengahan dari peristiwa tiga hari itu.

Orang hanya bisa bertanya-tanya apakah, sekali lagi, Jeanne Dixon merindukan datangnya tanda-tanda, dan kemudian dia terlibat dalam kesalahan yang berikutnya.

Bagaimanapun juga, orang-orang ini mengklaim bahwa Lord Maitreya akan segera muncul ke seluruh dunia dan mengajak semua orang bergerak menuju sebuah agama tunggal dunia. Helena Petrovna Blavatsky dalam bukunya yang berjudul, THE SECRET DOCTRINE menyebut Lord Maitreya sebagai "naga kebijaksanaan." Jadi jelaslah bahwa orang menyebut ramalan Jeanne Dixon yang cocok dengan komentar-komentar lain adalah pernyataannya bahwa bayi yang dilihatnya dalam "visinya" itu adalah "penuh kebijaksanaan". Jika bayi yang dia lihat dalam penglihatannya adalah "Lord Maitreya," maka dia benar, karena orang lain mengklaim bahwa Lord Maitreya dipercaya "penuh kebijaksanaan."

Namun, masih ada alasan untuk percaya bahwa Jeanne Dixon diberi informasi "dari dalam" oleh beberapa New Agers (anggota New Age) yang ingin agar kelahiran "Tuhan" mereka ini "dinubuatkan" sehingga ketika dia muncul, para New Agers itu dapat mengklaim bahwa kelahirannya adalah sebuah "ramalan yang digenapi."

Jadi dunia menunggu penampilan yang nyata dari Lord Maitreya.


No comments:

Post a Comment