Wednesday, April 27, 2016

Uskup Agung Fulton Sheen:



Uskup Agung Fulton Sheen:

KITA SEDANG HIDUP DI HARI-HARI APOKALIPS, HARI-HARI TERAKHIR DARI ZAMAN KITA


Pada tahun 1948 Uskup Agung Fulton Sheen merenungkan keadaan Gereja dan dunia. Betapa hal itu terjadi sungguh saat ini, terutama setelah dirilisnya Amoris Laetitia, yang telah ‘membuka pintu’.

Setan akan mendirikan sebuah anti-gereja yang akan menjadi tiruan dari Gereja Katolik ... ia akan memiliki segala tulisan dan karakteristik dari Gereja, namun secara terbalik, dan ia kosong melompong dari segala sesuatu yang bersifat ilahiah.

Kita sedang hidup di hari-hari Apokalips, hari-hari terakhir dari zaman kita. Dua kekuatan besar – Tubuh Mistik Kristus dan tubuh mistik antikris – telah menarik garis pertempuran bagi sebuah kontes yang hancur-hancuran.

Nabi palsu itu akan memiliki sebuah agama yang tanpa salib. Sebuah agama tanpa memiliki dunia yang akan datang. Sebuah agama untuk menghancurkan agama-agama. Akan muncul sebuah ‘lawan Gereja’

Gereja Kristus, Gereja Katolik, adalah satu. Dan nabi palsu itu akan menciptakan gereja yang lainnya. Gereja palsu itu akan bersifat duniawi, ekumenis, dan global. Ia akan merupakan gabungan yang longgar dari gereja-gereja dan agama-agama, membentuk sejenis asosiasi global.

Sebuah parlemen gereja-gereja dunia. Ia tak memiliki sifat Ilahiah sama sekali. Ia adalah tubuh mistik antikris. Tubuh Mistik Kristus di dunia saat ini akan memiliki Judas Iskariot-nya sendiri dan dia adalah nabi palsu itu. Setan merekrutnya dari antara uskup-uskup kita.

Antikris tidak akan disebut-sebut dengan nama itu. Jika tidak, dia tak akan memiliki pengikut. Dia tidak akan memakai celana ketat warna merah, atau memuntahkan belerang ataupun membawa trisula atau melambai-lambaikan ekor yang berujung seperti anak panah seperti Mephistopheles dalam kisah Faust. Maka penyamaran ini akan membantu iblis meyakinkan manusia bahwa dia tidak ada. Jika tak ada manusia yang bisa mengenalinya, maka semakin besarlah kekuasaan dan kemampuannya. Allah telah memperkenalkan DiriNya sebagai ‘Aku adalah Aku’ dan iblis memperkenalkan dirinya sebagai ‘aku adalah bukan aku’.

Tidak ada didalam Kitab Suci dimana kita bisa menemukan ulasan seperti mitos populer mengenai Iblis yang seperti badut berpakaian merah. Tetapi iblis itu digambarkan oleh Kitab Suci sebagai malaikat yang terjatuh dari Surga, sebagai ‘pangeran dunia ini’ yang kerjanya cuma meyakinkan kita bahwa tak ada dunia sebelah sana (tak ada Surga dan neraka). Logikanya adalah sederhana : jika tak ada Surga maka tak ada neraka. Jika tak ada neraka maka tak ada dosa. Jika tak ada dosa maka tak ada hakim. Jika tak ada penghakiman maka kejahatan adalah baik dan kebaikan adalah jahat. Namun diluar semua penjelasan ini, Allah berkata kepada kita bahwa iblis akan sangat menyerupai Dia hingga iblis akan bisa menipu bahkan orang pilihan sekalipun. Bagaimana iblis itu akan datang di zaman ini untuk merebut para pengikutnya dan dibawa menuju kepada agamanya?

Orang-orang Rusia pra-komunis dulu percaya bahwa dia (antikris) akan datang sebagai seorang humanitarian yang besar. Dia akan berbicara soal perdamaian, kesejahteraan dan kelimpahan, namun hal itu bukan sebagai jalan bagi kita untuk menuju kepada Allah, tetapi kesejahteraan itu saja sebagai tujuan terakhirnya...

Cobaan ke tiga yang dilakukan setan terhadap Kristus adalah meminta agar Kristus menyembah dia, maka semua kerajaan di dunia akan menjadi milikNya. Inilah yang saat ini merupakan cobaan untuk memiliki sebuah agama baru tanpa Salib, liturgi tanpa dunia yang akan datang, agama untuk menghancurkan agama, atau sebuah politik yang sekaligus merupakan agama yang menyembah kaisar, termasuk segala sesuatu yang dari Allah akan diarahkan untuk menghormati kaisar.

Ditengah segala sesuatu yang nampaknya merupakan kasihnya kepada umat manusia serta pidato-pidatonya mengenai kebebasan dan persamaan, dia (antikris) akan memiliki sebuah rahasia besar yang tidak akan diceritakan kepada orang lain : dia tidak percaya akan Allah. Karena agamanya adalah berupa persaudaraan tanpa dikaitkan dengan Allah, maka dia akan menipu bahkan orang pilihan sekalipun. Dia akan mendirikan sebuah lawan-gereja (anti gereja) yang merupakan tiruan dari Gereja, karena dia, iblis, adalah tiruan dari Allah. Ia (anti-gereja) akan memiliki segala tulisan dan karakteristik dari Gereja, namun secara terbalik, dan ia kosong melompong dari segala sesuatu yang bersifat ilahiah. Ia merupakan tubuh mistik antikris yang dari luar nampak menyerupai Tubuh Mistik Kristus.

Namun abad ke dua puluh akan berjumpa dengan anti-gereja itu karena ia mengaku tak bisa salah ketika pemimpinnya yang kelihatan berbicara ex cathedra dari Moscow tentang masalah ekonomi dan politik, dan sebagai gembala utama dari komunisme dunia.

(Fulton J. Sheen, Communism and the Conscience of the West, Bobbs-Merril Company, Indianapolis, 1948, pp. 24-25)

1 comment:

  1. Trimakasih infonya. Karena umat katolik jg ada yang berpandangan. tidak perlu berdoa banyak yang penting berbuat baik. Suatu pemahaman yang keliru yang harus segera di luruskan

    ReplyDelete