Wednesday, August 5, 2015


Gereja Katolik tak bisa menyesuaikan Ajaran-ajarannya mengenai perceraian



March 26, 2015 – Uskup Agung Emeritus Manila, Cardinal Gaudencio Rosales, mengatakan bahwa Gereja Katolik tak bisa menyesuaikan Ajaran-ajarannya mengenai perceraian agar sesuai dengan keinginan-keinginan dunia ini.  
Menurut CBCP News, mantan Uskup Agung ibukota Filipina itu menekankan bahwa bahkan jika sebuah survei baru menunjukkan bahwa 60 persen warga Filipina ingin bercerai dan harus dibuatkan hukum tentang hal itu, tetapi tidak ada yang bisa merubah ajaran Allah seperti apa yang inginkan oleh manusia. Karena doktrin Gereja berasal dari Hukum Ilahi, maka hal itu tidak dapat dirubah, katanya.
“Bahkan meski 99 hasil survey mendukung perceraian,” katanya menambahkan, “tempat apa yang salah adalah tetap salah.”
Mereka yang berasalan bahwa Gereja haruslah merubah pendapatnya mengenai perceraian, dan meminta agar institusi Gereja mengesampingkan Allah, serta mengabaikan isi Kitab Injil.
"Hal itu sudah ada didalam Alkitab kecuali jika anda tidak percaya pada Alkitab," kata Kardinal Rosales. "Ada terlalu banyak orang pintar saat ini."
Menurut survei di Filipina terbaru, sekitar tiga dari setiap lima orang Filipina mendukung legalisasi perceraian bagi pasangan "yang tak bisa didamaikan kembali."
Jajak pendapat itu juga menunjukkan bahwa 60 persen dari 1.800 responden setuju bahwa pasangan dalam pernikahan yang sudah tak dapat diperbaiki, harus diizinkan untuk bercerai sehingga mereka bisa menikah lagi secara legal.
Hanya 29 % yang tidak setuju.
Uskup Agung Emeritus Lingayen-Dagupan Oscar Cruz mengatakan mereka yang berpendapat bahwa Gereja harus mengubah ajarannya tentang perceraian, mereka seolah meminta sesuatu yang mustahil. "Alkitab mengatakan apa yang telah dipersatukan Allah janganlah ada orang yang memisahkannya," katanya.
"Gereja berkewajiban untuk mengamati dan untuk mempromosikan ajaran-ajaran Pendirinya, dan Pendirinya mengajarkan bahwa pernikahan adalah suci," kata Uskup Agung selanjutnya.
"Apakah itu akan menang atau tidak dalam mempromosikan kebenaran Injil, itu bukan masalah bagi Gereja," katanya. "Masalah bagi Gereja adalah menyuarakan sesuatu ketika hal itu yang salah dan menegaskan sesuatu ketika hal itu benar."

No comments:

Post a Comment