Gereja Katolik tak bisa menyesuaikan
Ajaran-ajarannya mengenai perceraian
March
26, 2015 – Uskup Agung Emeritus Manila, Cardinal Gaudencio Rosales, mengatakan bahwa
Gereja Katolik tak bisa menyesuaikan Ajaran-ajarannya mengenai perceraian agar
sesuai dengan keinginan-keinginan dunia ini.
Menurut CBCP News, mantan Uskup Agung ibukota
Filipina itu menekankan bahwa bahkan jika sebuah survei baru menunjukkan bahwa
60 persen warga Filipina ingin bercerai dan harus dibuatkan hukum tentang hal itu,
tetapi tidak ada yang bisa merubah ajaran Allah seperti apa yang inginkan oleh manusia.
Karena doktrin Gereja berasal dari Hukum Ilahi, maka hal itu tidak dapat dirubah,
katanya.
“Bahkan meski 99 hasil survey mendukung perceraian,”
katanya menambahkan, “tempat apa yang salah adalah tetap salah.”
Mereka
yang berasalan bahwa Gereja haruslah merubah pendapatnya mengenai perceraian, dan
meminta agar institusi Gereja mengesampingkan Allah, serta mengabaikan isi Kitab
Injil.
"Hal itu sudah ada didalam Alkitab kecuali jika
anda tidak percaya pada Alkitab," kata Kardinal Rosales. "Ada terlalu
banyak orang pintar saat ini."
Menurut survei di Filipina terbaru, sekitar tiga
dari setiap lima orang Filipina mendukung legalisasi perceraian bagi pasangan "yang
tak bisa didamaikan kembali."
Jajak pendapat itu juga menunjukkan bahwa 60 persen
dari 1.800 responden setuju bahwa pasangan dalam pernikahan yang sudah tak dapat
diperbaiki, harus diizinkan untuk bercerai sehingga mereka bisa menikah lagi secara
legal.
Hanya 29 % yang tidak setuju.
Uskup Agung Emeritus Lingayen-Dagupan Oscar Cruz
mengatakan mereka yang berpendapat bahwa Gereja harus mengubah ajarannya
tentang perceraian, mereka seolah meminta sesuatu yang mustahil. "Alkitab
mengatakan apa yang telah dipersatukan Allah janganlah ada orang yang memisahkannya,"
katanya.
"Gereja berkewajiban untuk mengamati dan untuk
mempromosikan ajaran-ajaran Pendirinya, dan Pendirinya mengajarkan bahwa
pernikahan adalah suci," kata Uskup Agung selanjutnya.
"Apakah itu akan menang atau tidak dalam mempromosikan
kebenaran Injil, itu bukan masalah bagi Gereja," katanya. "Masalah bagi
Gereja adalah menyuarakan sesuatu ketika hal itu yang salah dan menegaskan sesuatu
ketika hal itu benar."
No comments:
Post a Comment