Wednesday, August 26, 2015

BUJUKAN HALUS DALAM SINODE....

BUJUKAN HALUS DALAM SINODE....
Monday, August 17, 2015


Robert Ritchie dari America Needs Fatima dengan benar mengatakan : “Pada tahun 1971 Paus Paulus VI berkata ‘...asap setan telah memasuki Bait Allah melalui beberapa retakannya.’

Ya, Paus Paulus VI memang benar. Saat ini, nampak bahwa ‘asap setan’ itu sedang merasuki sinode Oktober 2015 mendatang di Roma.

Misalnya saja :

Uskup Jerman Heiner Koch mengatakan:
‘Ikatan apapun yang menyatukan dan menguatkan manusia, di mata saya, adalah baik. Hal itu berlaku juga bagi relasi sesama jenis.’ (German Catholic newspaper, Die Tagespost, 06-08-15)
Uskup Koch ini telah ditunjuk untuk menjadi delegasi pada sinode mendatang.

Cardinal Walter Kasper mengatakan:
‘Jika mayoritas orang menghendaki relasi homosex, maka negara berkewajiban untuk mengakui hak mereka.’ (First Things, 06-17-15)

Bishop Belgia, Johan Bonny, juga terpilih untuk menjadi delegasi dalam sinode mendatang, dia mengatakan:
‘Didalam Gereja, kita harus mengusahakan pengakuan formal terhadap unsur relasional yang juga ada pada pasangan homosex, lesbian, serta pasangan bisexual.’ (LifeSiteNews.com, 06-17-15)

Bahkan kini si ular itu telah bekerja didalam Vatican untuk meruntuhkan Gereja, untuk membusukkannya dan memperbudak Gereja.

Pada 11 Juni 1988, Bunda Maria berkata kepada Pastor Gobbi, “Setan, musuhku, dengan perangkapnya, dan melalui bujukannya yang halus, telah berhasil menyebarkan kesesatan dimana-mana, dalam bentuk penafsiran baru dan lebih modern atas kebenaran, dan dia telah menuntun banyak orang memilih, dengan kesadaran penuh, untuk hidup didalam dosa, dengan keyakinan yang menipu bahwa perbuatan itu bukan lagi salah, bahkan ia bernilai dan sebagai hal yang baik. Saat bagi kebingungan menyeluruh dan kekacauan yang terbesar didalam roh telah tiba. Kebingungan telah memasuki jiwa-jiwa dan kehidupan dari banyak anak-anakku. Kemurtadan besar ini sedang menyebar semakin luas, terutama didalam Gereja Katolik. Kesesatan sedang diajarkan dan disebarkan, sementara itu kebenaran fundamental dari iman, yang selalu diajarkan dan dibela penuh semangat oleh Magisterium Gereja yang otentik guna melawan penyimpangan bidaah, kini disangkal tanpa mendapatkan hukuman. Pada saat-saat ini, didalam Gereja Katolik, hanya tersisa sedikit yang masih tetap setia kepada Kristus, kepada Kitab Injil, dan kepada seluruh kebenaran. Sisa yang sedikit ini akan membentuk sebuah kawanan kecil, yang selalu dijaga ketat oleh Hatiku Yang Tak Bernoda. Kawanan kecil ini akan terdiri atas para uskup, imam-imam, para religius, serta umat beriman yang tetap bersatu dengan Paus, dimana semuanya berkumpul didalam senakel dari Hatiku Yang Tak Bernoda, didalam doa yang tak ada hentinya, dengan penyangkalan diri yang berkelanjutan, dengan persembahan total untuk mempersiapkan jalan yang menyakitkan bagi kedatangan kedua dan mulia dari Puteraku Yesus...”

Kita sedang hidup di saat ketimpangan spirituil karena disorientasi jahat. Dan hal ini terjadi sebagai sebuah kejutan. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Germain Grisez, “Sepanjang orang-orang berada didalam dosa atau secara emosional tetap melekat kepada dosa, maka mereka bukan saja bergantung kepada pikiran atau perasaan yang tidak konsisten dengan kebenaran moral, tetapi mereka juga tidak bisa menerima pikiran dan perasaan lain yang jika tanpa hal itu mereka mungkin tak bisa meraih kebenaran, dan mungkin mereka tak bisa mengenali kebenaran itu lagi jika hal itu sampai di hadapannya, dan mungkin juga mereka tak mau menyambutnya jika kebenaran itu telah diketahuinya.” Dosa membuat mereka menutupi terang dari kebenaran moral. Dengan hidup didalam dosa maka mereka lebih menyukai kegelapan dari penipuan-diri serta rasionalisasi (lihat Jn 3:19-20). Seperti orang buta yang tak bisa menceritakan dia sedang berada didalam gelap atau terang, maka orang yang hidup didalam dosa juga tak bisa mengetahui apakah dirinya menyimpang dari kebenaran moral dan bahkan mencabut kebenaran itu dengan sengaja. Satu-satunya cara untuk keluar dari keadaan itu adalah berdoa memohon penyembuhan dari Roh dan memanfaatkan sakramen tobat, dengan penyesalan hati yang tulus atas dosa-dosanya (lihat Mzm 51:6-12).

Inilah yang dikatakan oleh Paus Benedict XVI ketika dia memperingatkan adanya bahaya terhadap Gereja.


Doa dan silih. Pesan La Salette!

No comments:

Post a Comment