Sunday, August 9, 2015

Mengapa Freemason mendukung secara terbuka PF?

Mengapa Freemason mendukung secara terbuka PF?


Mengapa Freemason – sebuah organisasi yang dikutuk oleh Gereja Katolik – secara terbuka mendukung PF?



Dalam perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk pertama kalinya dalam sejarah, organisasi ini, yang oleh para Paus sebelumnya diberi label sebagai "jemaah Iblis", kini secara terbuka menyambut dan merangkul Paus Katolik Roma.

Sebuah sambutan yang semarak atas pemilihannya oleh kelompok Freemason di seluruh dunia
Pemilihan Paus Francis telah memicu banjir dukungan yang semarak dan penuh sukacita dari kelompok Freemason di seluruh dunia. Bahkan, seperti dilansir oleh the Masonic Press Agency (www.masonicpressagency.blogspot.com), beberapa Grand Lodges di Amerika Latin, Eropa dan Asia secara bersamaan menyambut pemilihan Paus Katolik Paus yang baru ini – yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Gereja Katolik.

Organisasi Freemason Italia segera mengucapkan selamat kepadanya sehari setelah pemilihannya. Bahkan, Grand Master dari Grand Orient Italia menyatakan kegembiraannya atas pemilihan Paus Francis. Pada tanggal 14 Maret 2013, sehari setelah pelantikan Paus, dengan pandangan ke depan yang nampaknya luar biasa, mengatakan bahwa "tidak akan ada yang seperti itu sebelumnya":
Dengan Paus Francis, tidak akan ada seperti yang sebelumnya. Ini adalah pilihan yang jelas penuh persaudaraan bagi Gereja yang bersemangat dialog, yang tidak tercemari oleh logika dan godaan kekuasaan duniawi.
Seorang pria dari kaum miskin yang jauh dari Kuria. Persaudaraan dan keinginan untuk berdialog adalah kalimat pertamanya yang mantap. Mungkin tidak ada dalam Gereja akan menjadi seperti itu sebelumnya. Harapan kami adalah bahwa masa pemerintahan kepausan Francis, Paus yang 'berasal dari akhir dunia' ini dapat menandai kembalinya ke Gereja-SabdaWord, bukannya Gereja-Lembaga, dengan menawarkan dialog terbuka dengan dunia kontemporer, dengan orang-orang beriman maupun tidak beriman, menyusul semangat musim semi dari Konsili Vatikan II.
The Grand Lodge of Argentina officially welcomed the election of Pope Francis.  Argentinian Grand Master Angel Jorge Clavero said:
Grand Lodge Argentina secara resmi menyambut baik terpilihnya Paus Francis ini. Grand Master Freemason Argentina, Angel Jorge Clavero, mengatakan:
The Grand Lodge of Free and Accepted Masons, sebuah lembaga yang berakar di negeri kita sejak tahun 1857, menghormati penamaan sesama patriot kita, Kardinal Jorge Bergoglio, sebagai Paus Francis. Seorang pria yang hidupnya keras berbakti kepada profesinya... penunjukan paus baru dalam Gereja Katolik ini memperlihatkan pengakuan besar terhadap bangsa Argentina... Dalam nama semuanya, Grand Lodge Argentina menyapa rekan-patriot kita Kardinal, yang baru saja menerima penhargaan tinggi dari dunia.

Kelompok Mason Filipina juga menyambut baik Pope Francis
Selama kunjungannya ke Filipina pada bulan Januari lalu, di antara kelompok-kelompok yang menyambut Pope Francis adalah Grand Lodge Mason, yang membayar satu halaman penuh iklan pada edisi 16 Januari 2015 Philippine Daily Inquirer, surat kabar terkemuka di negara itu.
Jemaah iblis
Sangat layak untuk mengingatkan pembaca bahwa bagi Gereja Katolik, keanggotaan dalam freemasonry berarti ekskomunikasi otomatis. Kardinal Ratzinger (Paus Emeritus Benediktus XVI), yang saat itu menjadi Prefek Kongregasi untuk Ajaran Iman, pada tanggal 26 November 1983, menekankan:
Umat beriman yang mendaftar menjadi anggota asosiasi Masonik berada dalam keadaan dosa besar dan tidak dapat menerima Komuni Kudus .... Akibatnya, baik ekskomunikasi maupun hukuman lain tak bisa dibatalkan baginya.
Banyak paus mengutuk freemasonry di sepanjang zaman. Paus Leo XIII menyebut freemasonry sebagai "jemaah Iblis". Dalam suratnya kepada orang-orang Italia tanggal 8 Desember 1892, Paus Leo XIII menulis:
Marilah kita ingat bahwa Kristianitas dan Freemasonry pada dasarnya tidaklah sejalan, hingga sedemikian rupa bahwa seseorang yang bersatu dengan yang satu berarti dia berpisah dari yang lain. Oleh karena itu, marilah kita menyatakan bahwa Freemasonry adalah sebagai musuh Allah, musuh Gereja dan musuh Tanah Leluhur kita.
Sebuah agama setan yang tersembunyi
Freemasonry tidak lebih dari penyembahan setan - yang dikemas dengan indah sebagai gerakan "kemanusiaan" bagi para korbannya yang tidak merasa curiga.
Salah satu pemimpin terkemuka dari freemasonry adalah Albert Pike, pemimpin besar Scottish Rite of Freemasonry. Pada tahun 1871, beberapa saat sebelum masa kepausan Paus Leo XIII, Pike menulis tentang sifat sebenarnya dari "cahaya" yang yang dicari-cari oleh para pengikut mason dalam bukunya "Morals and Dogma", yang secara tradisional diwariskan kepada para Freemason tingkat tinggi dengan kata : "Lucifer, si pembawa cahaya! Nama yang aneh dan misterius yang diberikan bagi Roh Kegelapan! Lucifer, Putra Fajar! Apakah dia yang membawa Cahaya ...?” Meragukan!
Paus Gregorius XVI, yang merupakan salah satu lawan utama dari Freemasonry, telah berhasil menyita beberapa dokumen dari pondok masonik (masonic lodge) yang dikenal sebagai "Alta Vendita". Dokumen-dokumen itu kemudian diterbitkan dalam sebuah buku, dan disebar-luaskan melalui berbagai ceramah. Dokumen-dokumen "Alta Vendita" itu merangkum rencana mengerikan untuk menyusup dan menghancurkan Gereja Katolik dari dalam, rencana yang bahkan mungkin memerlukan waktu satu abad:
Tujuan akhir kita adalah... penghancuran total atas agama Katolik, dan bahkan termasuk ide-ide mengenai Kristianitas ... Paus, siapapun dia, tidak akan pernah sampai masuk kedalam perkumpulan rahasia kita; tergantung kepada kelompok masyarakat rahasia kita untuk mengambil langkah pertama menuju Gereja, dengan tujuan menaklukkan mereka berdua. Tugas yang akan kita lakukan bukanlah pekerjaan sehari, atau bulan, atau satu tahun; mungkin berlangsung beberapa tahun, mungkin satu abad; tetapi didalam barisan kami para prajurit telah ada yang meninggal dan perjuangan terus kita lakukan... Apa yang harus kita minta, apa yang harus kita cari dan kita tunggu, seperti orang Yahudi menantikan Mesias, adalah munculnya seorang Paus yang sesuai dengan kebutuhan kita ... Anda boleh merencanakan bagi diri anda sendiri, dengan biaya yang kecil, untuk mendapatkan reputasi sebagai orang Katolik yang baik dan patriot sejati. Dan reputasi ini akan menawarkan sebuah jalan masuk bagi doktrin kami ke tengah-tengah kaum klerus muda, serta masuk kedalam ke biara-biara. Dalam beberapa tahun ke depan, dengan kekuatan dari berbagai sumber, maka klerus muda ini akan dibanjiri dengan segala jenis peranan; mereka akan membentuk dewan pemerintahan, mereka akan dipanggil untuk memilih seorang Paus yang harus memerintah ...



+++++++++++++++++++++++



Nubuatan-nubuatan akhir zaman mengenai ‘nabi palsu’ dalam Kitab Wahyu
Berbagai nubuatan terkemuka serta penglihatan yang dialami oleh orang-orang kudus dan mistikus memperingatkan kita tentang munculnya "Nabi Palsu" dari Kitab Wahyu – yaitu seorang pemimpin agama di saat "akhir zaman" (saat-saat sebelumnya Kedatangan Kedua Kristus) yang akan bersekongkol dengan antikris untuk menuntun dunia menuju kesesatan.
Dalam pesannya kepada Fr. Stefano Gobbi, pendiri Gerakan Imam Maria, Bunda Maria memperingatkan bahwa "Setan akan masuk bahkan sampai ke puncak Gereja."
Binatang hitam itu nampak seperti macan tutul, yang menunjukkan Freemasonry; binatang dengan dua tanduk seperti anak domba itu mengindikasikan Freemasonry yang menyusup ke bagian dalam Gereja, demikian bisa dikatakan, Masoneria eklesiastik, yang telah menyebar terutama di kalangan anggota hirarki. Infiltrasi Masonik ke bagian dalam Gereja ini, telah dinubuatkan kepadamu olehku di Fatima, ketika aku mengatakan kepadamu bahwa Setan akan masuk bahkan sampai ke puncak Gereja.
Pesan ini ada didalam buku “To the Priests: Our Lady’s Beloved Sons”, yang telah memiliki imprimatur dan nihil obstat. Gerakan Imam Maria ini telah memiliki ratusan anggota imam, uskup dan kardinal serta umat awam dengan jumlah lebih dari 7 juta anggota awam.
Dalam penampakan Bunda Maria di La Salette, yang telah diakui oleh Gereja, Bunda Maria memperingatkan kita semua :
Roma akan kehilangan iman dan menjadi tempat kedudukan antikris. Sekarang ini adalah waktu dari segala waktu, akhir dari segala akhir. Gereja akan tertutupi, dunia akan berada didalam kecemasan ... Sekarang ini adalah waktunya; jurang telah terbuka. Inilah raja dari segala raja kegelapan, inilah binatang itu dengan bawahannya, yang menyebut dirinya sebagai penyelamat dunia.
Santo Fransiskus dari Assisi juga menerima penglihatan mengenai akhir zaman yang berupa Masa Kesengsaraan (Tribulation Period), ketika ada seorang paus palsu yang akan mengambil alih posisi kepausan itu :"Pada saat kesengsaraan itu ada seorang pria yang tidak terpilih secara kanonis, yang akan diangkat kepada jabatan Pontifikat, yang dengan kelicikannya akan berusaha untuk menarik banyak orang ke dalam kesesatan dan kematian.”
Dan akhirnya, Catherine Emmerich Terberkati melihat adanya hubungan yang aneh antara "dua paus" pada saat-saat akhir zaman itu:
Aku melihat relasi khusus antara dua paus ... Aku melihat betapa amat buruknya (berbahaya) yang akan menjadi akibat dari gereja palsu ini. Aku melihatnya bertambah besar; segala jenis bidaah masuk ke kota (Roma). Klerus setempat hanya bersikap diam saja, dan aku melihat kegelapan besar.
Aku melihat lagi sebuah Gereja baru dan nampak aneh yang mereka coba untuk membangunnya. Tidak ada yang suci dalam gereja itu ... Mereka membangun sebuah gereja besar, tunggal, mewah, yang merangkul semua kepercayaan dengan hak yang sama: Evangelis, Katolik, dan semua agama-agama lain, sebuah persekutuan sejati yang tidak bersifat kudus dengan satu gembala dan satu kawanan...

No comments:

Post a Comment