Cardinal
Burke mengatakan bahwa ‘manipulasi’ pada Sinode didorong oleh agenda untuk menggerogoti
ajaran Gereja mengenai perkawinan
Aslinya ada disini : http://veritas-vincit-international.org/2015/08/03/cardinal-burke-says-manipulation-at-synod-was-driven-by-agenda-to-undermine-teachings-on-marriage/
Kardinal Raymond Burke memperingatkan bahwa
kebingungan sedang menyebar di kalangan umat Katolik tentang perceraian dan
homoseksualitas. Dalam sebuah wawancara luas yang diterbitkan pada 24 Maret
2015 di LifeSiteNews, kardinal, yang sampai saat ini adalah kepala pengadilan tinggi
Vatican, berbicara tentang "manipulasi" yang berlangsung di Sinode
Uskup pada bulan Oktober.
Menunjuk kepada beberapa uskup yang mendukung
homoseksualitas, mereka sudah "tidak disiplin," demikian kata Kardinal
Burke, dan dia berkata lagi bahwa jelas sekali "kebingungan telah menyebar,
sungguh, menyebar dengan cara yang mengkhawatirkan," didalam Gereja. Dan
kebingungan itu memiliki efek samping. "Saya mendengar sendiri: Saya mendengarnya
dari umat Katolik, saya mendengarnya dari uskup-uskup," katanya.
"Orang-orang mengklaim sekarang, misalnya, bahwa Gereja telah merubah ajarnya
berkaitan dengan hubungan seksual di luar nikah, berkaitan dengan kejahatan
intrinsik dari tindakan homoseksual."
Kardinal Burke mencatat bahwa sebelumnya
"otoritas Gereja melarang diskusi dengan topik tertentu," tetapi sekarang
umat Katolik merasa bebas untuk bersengketa mengenai ajaran Katolik bahkan terhadap
ajaran menetap seperti larangan pemakaian kontrasepsi.
Berbicara tentang manipulasi pada Sinode Luar
Biasa bulan Oktober lalu, Kardinal Burke mengatakan:
“Jelas bagi saya bahwa ada orang yang memiliki pengaruh
sangat kuat pada proses sinode itu yang mendorong agenda yang tidak ada
hubungannya dengan kebenaran tentang pernikahan seperti yang diajarkan oleh Tuhan
kita sendiri kepada kita, seperti yang diwariskan kepada kita didalam Gereja."
Dia menjelaskan lebih lanjut, "Agenda itu berhubungan dengan upaya untuk
membenarkan hubungan seksual di luar nikah dan tindakan seksual antara
orang-orang dari jenis kelamin yang sama dan, dengan cara tertentu, jelas
menisbikan dan bahkan mengaburkan keindahan ajaran Gereja tentang pernikahan
sebagai hubungan antara satu pria dan satu wanita berdasarkan kesetiaan, tak
terpisahkan, bertujuan untuk menghasilkan keturunan.”
Salah satu cara yang sering dilakukan dalam Sinode
itu oleh mereka yang menganjurkan perubahan adalah alasan bahwa perubahan itu
hanya bersifat pastoral, dan tidak pernah bersifat doktrinal. Bagi Kardinal
Burke, alasan itu adalah "hanya merupakan perbedaan yang palsu."
"Tidak bisa ada sesuatu yang benar-benar bersifat pastoral murni yang lepas
dari sifat doktrinal," tambahnya. "Dengan kata lain, seolah mereka hanya
melakukan perubahan pastoral yang tidak ada hubungannya dengan doktrin
palsu."
Kardinal Burke mendorong pasangan suami istri
untuk bermurah hati dalam memiliki anak, menolak gagasan palsu tentang kebutuhan
ekologi untuk pengendalian populasi. "Yang benar adalah bahwa jika Allah
telah memanggil pasangan kepada pernikahan, maka Dia memanggil mereka juga
untuk bermurah hati dalam menerima karunia kehidupan manusia baru,"
katanya. "Dan kita perlu banyak keluarga yang lebih besar saat ini, dan syukur
kepada Allah, saya melihat di antara beberapa pasangan muda saat ini dengan rela
bersedia menerima anak-anak mereka berapapun jumlahnya."
Burke mengatakan dia "sangat prihatin" karena
"orang banyak sedang dituntun dengan cara yang salah untuk berpikir bahwa
mereka harus belajar beberapa cara pengendalian kelahiran agar mereka menjadi pelayan
yang bertanggung jawab atas bumi ini." Sebaliknya, "fakta dari
masalah ini adalah bahwa angka kelahiran di kebanyakan negara jauh berada di
bawah dari apa yang dibutuhkan untuk menggantikan populasi saat ini."
No comments:
Post a Comment