Monday, August 17, 2015

INILAH PINTUNYA...INILAH CARANYA...DAN SILAKAN MASUK...

INILAH PINTUNYA...

INILAH CARANYA...

DAN SILAKAN MASUK...

oleh Casey


Banyak orang mungkin mengatakan bahwa PF sedang melakukan sesuatu hal yang baik dengan membantu "menghancurkan hambatan dan membawa orang-orang kedalam Gereja Katolik". Memang, bisa menjadi hal yang besar untuk membawa orang-orang kedalam Gereja Katolik, tetapi apa artinya membawa seseorang ke dalam Gereja Katolik? dan apakah "hambatan" itu, yang sedang dihancurkan, untuk mencapai tujuan itu? Jika kita berbicara tentang hambatan seperti misalnya kebencian, diskriminasi dan ketidaktahuan, maka memang hambatan-hambatan semacam itu harus dihancurkan. Tetapi ada jenis hambatan lain untuk diketahui juga disini, yang tak boleh dihancurkan atau dirusak. Membawa seseorang ke dalam Gereja bisa menjadi hal yang baik atau hal yang buruk. Anda mungkin bertanya dalam diri anda :"Bagaimana bisa menjadi hal yang buruk?" Nah, jika niatan kita hanya untuk membawa orang-orang sampai di pintu Gereja TANPA membantu mereka untuk melewati PROSES untuk mempersiapkan diri secara benar, untuk bisa menerima Sakramen-sakramen, maka itu bukanlah hal yang baik! Misalnya, para orang tua yang mengantar dan menurunkan anak-anak mereka begitu saja untuk mengikuti sekolah Minggu dengan berpikir bahwa tugas mereka telah dilaksanakan, dan dengan itu anak mereka telah lepas dari tanggung jawab mereka, maka ini bukanlah hal yang baik. Tetapi jika niatan kita adalah untuk membantu membawa seseorang ke dalam Gereja dan mendukung mereka melewati proses inisiasi Katolik, untuk mempersiapkan mereka menerima Sakramen Kudus sebagaimana yang digariskan oleh Gereja, maka itu adalah sesuatu yang besar! Jadi saya di sini bukan membicarakan niatan PF 'mengapa ia bekerja membawa orang-orang kedalam Gereja’. Tetapi saya disini mau mengingatkan orang-orang sekarang tentang PROSES membawa orang-orang kedalam Gereja dan bahwa ada pedoman tertentu (mungkin ini disebut sebagai 'hambatan' oleh beberapa orang) yang harus tetap melekat didalam proses tersebut.

Kita sebagai umat Katolik Roma harus mengakui bahwa adalah mudah untuk mengundang teman kita di jalan untuk menuju Gereja pada hari Minggu. Namun adalah hal lain dan berbeda jika mengundang teman kita untuk menerima Tuhan kita dalam Ekaristi Kudus ketika ia belum benar-benar dipersiapkan oleh Gereja untuk menerima Sakramen Kudus, benarkah begitu? Jadi dengan segala cara, marilah kita membawa semua orang kepada Tuhan dan jangan halangi seseorang untuk datang kepadaNya, namun dengan hal itu datanglah tanggung jawab untuk membimbing mereka ke PROSES benar yang ada di dalam Gereja Katolik agar mereka menerima Sakramen-sakramen Kudus secara benar. Jika seseorang tidak mau mematuhi proses itu, maka janganlah mereka diajak untuk menerima Sakramen-sakramen Kudus, bukankah begini yang diehendaki oleh Tuhan?

Kita dapat melihat dengan jelas bahwa PF berusaha untuk membawa orang-orang kedalam  Gereja, sehingga pertanyaan di sini adalah, dimanakah adanya anjuran untuk mengikuti prosesnya? (Apakah PF sudah memastikan bahwa garis aturannya telah dijelaskan dan diikuti?) Baik undangan maupun pendidikan adalah seperti bergandengan tangan, namun ada satu yang nampaknya tidak ada atau hilang disini. Bagaimana seseorang bisa benar-benar datang ke dalam Gereja, seperti yang diinginkan oleh Yesus, kecuali seseorang itu menjalani proses inisiasi dengan benar, dididik atau diajari dan dipersiapkan? Bukankah Yesus mengingatkan kita tentang orang yang datang ke pesta pernikahan tanpa memakai pakaian pesta? Prosesnya yaitu menyediakan pakaian pernikahan atau pesta; tanpa itu, mereka yang datang ke pernikahan akan diusir keluar, dimana "akan ada tangisan dan kertak gigi," (Mateus 22:13). Bagaimana dengan orang-orang yang membawa tamu kepada pesta pernikahan sambil menyadari sepenuhnya bahwa mereka membutuhkan pakaian pernikahan tetapi tidak membantu mereka untuk mendapatkan pakaian itu? Apa yang akan terjadi pada mereka?

Begitulah garis aturan itu telah ditentukan dan ia didorong untuk dilaksanakan untuk mencegah kebingungan bagi orang bukan Katolik untuk datang kedalam Gereja, atau lebih tepatnya, adakah bagian paling penting dalam membawa orang-orang ke dalam Gereja Katolik, yang telah hilang di sini? (Bagi saya, ini bukan saja bahwa PF "mendefinisikan" garis aturan itu – yaitu ajaran-ajaran Katolik -- melainkan dia juga "mendefinisikan ulang" garis aturan itu. Apa pendapat anda?) Kita harus bertanya pada diri sendiri : apa pandangan umum dari orang-orang non-Katolik jika melihat ulah PF dan Gereja saat ini? Apakah mereka mendapatkan kesan bahwa Gereja memiliki beberapa persyaratan untuk bisa datang secara benar kedalam ke Gereja, atau apakah mereka memperoleh kesan "siapakah aku ini hingga berhak menilai, karena itu masuklah segera!" Apakah orang-orang diluar sana mendapatkan pesan PERTOBATAN, atau apakah mereka mendapatkan pesan PENERIMAAN? Apakah Ajaran Gereja Katolik sedang disampaikan secara jelas, diuraikan dan diikuti?, atau ajaran itu sedang diabaikan yang kemudian menimbulkan kebingungan yang menyebar sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan?

Jika PF sedang menuntun Gereja, maka sangatlah tepat untuk mengajukan pertanyaan "dimanakah posisi PF di hadapan semua ini?" Sesungguhnya itu adalah tugas dari seorang paus, untuk menegakkan ajaran iman Katolik, untuk MEMBELA ajaran itu dan seharusnya segala tindak tanduknya MEWAKILI Gereja. Jadi sebagai wakil dari Gereja dan Kristus, apakah tindak-tanduknya mencerminkan bahwa dia sedang menegakkan ajaran-ajaran Katolik dan membelanya? Apakah dia mempertahankan garis itu ataukah meregangkan garis itu? Ketika orang-orang bukan Katolik mendengar apa yang dia katakan, apakah tidak ada sedikit keraguan terhadap komitmennya untuk membela iman Katolik atau apakah berbagai tindakan dan kata-katanya telah menunjukkan kecenderungan seorang memimpin yang harus memfokusan perhatiannya pada "penerimaan" manusiawi (menerima semua orang untuk menyambut Ekaristi Kudus) tanpa ada rasa perhatian sama sekali pada ‘pertobatan spirituil’ atas dosa-dosa kita?

Seluruh umat Katolik haruslah berusaha mempertahankan iman. Untuk itu saya sangat menganjurkan pembaca mengunjungi situs di bawah ini. Bagaimana orang melihat PF? Jika kaum gay dan mason telah menempatkan PF di sampul depan majalah mereka dan memuji serta menyanjung dia, apakah hal itu itu karena dia telah membela iman Kristiani, atau karena dia melunturkannya?


Semoga Tuhan memberkati imam-imam kita yang berjuang setiap hari untuk mempertahankan iman dan ajaran dari Tuhan kita Yesus Kristus; dan semoga mereka semua menemukan tempat perlindungan didalam Hati Kudus Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Kerahiman.

No comments:

Post a Comment