Tuesday, June 4, 2019

Apa Yang Diketahui Oleh Setan Tentang Ekaristi...




Apa Yang Diketahui Oleh Setan Tentang Ekaristi,
Dan Yang Tidak Diketahui Oleh Banyak Orang Katolik



Tahukah Anda bahwa hanya 63% dari umat Katolik Amerika Serikat yang percaya akan Kehadiran Nyata dari Kristus di dalam Ekaristi, dan 17% dari mereka tidak tahu bahwa inilah yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja?

Hampir separuh dari umat Katolik yang disurvei tidak tahu – mengenai apa pun soal kepastian doktrinal – yang merupakan kebenaran esensial dari Iman kita ini. Dan saya berani bertaruh bahwa jika sampel yang lebih besar diambil, kami akan menemukan lebih sedikit lagi umat Katolik yang benar-benar percaya bahwa Ekaristi adalah benar-benar Tubuh, Darah, Jiwa, dan Keilahian Yesus Kristus. Menurut jajak pendapat New York Times / CBS News 1994 (dikutip di sini) dalam demografis penduduk berusia 18-44 tahun, 70% umat Katolik mengaku dirinya percaya bahwa Ekaristi adalah "hanya sebuah simbol." 

Dalam sebuah ceramah tahun 2014 tentang salah satu "massa" setan yang sekarang terkenal di Okalahoma City, Msgr. Charles Pope berpidato dengan mengenang pengalaman yang ia alami sendiri 15 tahun yang lalu, ketika merayakan Misa Latin tradisional di St. Mary, Bunda Allah, di Washington DC:

Seperti yang Anda ketahui, Misa Latin kuno dirayakan “ad orientem” (mengarah ke Timur Liturgi). Imam dan umat semua menghadap ke satu arah, yaitu ke arah tabernakel. Apa artinya hal ini secara praktis untuk selebran, adalah bahwa umat berada di belakang dirinya. Saat itu tiba pada acara konsekrasi. Pada saat itu, saya bergerak membungkuk dengan lengan di atas meja altar dan hosti ada pada jari-jari saya. Seperti dituntun saja layaknya, doa sakral dari konsekrasi itu saya ucapkan dengan suara rendah tetapi jelas, Hoc est enim Corpus meum (inilah Tubuh-Ku). Dan lonceng berbunyi saat saya berlutut.

Tapi di belakang saya ada semacam gangguan; terdengar suara gemetar atau gemerisik datang dari bangku depan di belakang saya, di sebelah kanan. Dan kemudian terdengar erangan atau gerutuan. "Suara apa itu?" saya bertanya-tanya dalam hati. Suara itu tidak seperti suara manusia, lebih seperti gerutuan dari hewan besar, seperti babi hutan atau beruang, bersama dengan erangan sedih yang juga tidak terdengar seperti suara manusia. Saya mengangkat hosti dan sekali lagi bertanya dalam hati, "Suara apa itu?" Lalu suara itu diam. Sebagai selebran dalam Misa Latin kuno itu, saya tidak dapat dengan mudah berpaling ke belakang untuk melihatnya. Tetapi saya masih berpikir, "Suara apa itu?"

Kemudian tiba saatnya untuk melakukan konsekrasi anggur dengan piala. Sekali lagi saya membungkuk rendah, mengucapkan doa konsekrasi dengan jelas tetapi dengan suara rendah, Hic est enim calix sanguinis mei, novi et æterni testamenti; mysterium fidei; qui pro vobis et pro multis effundetur in remissionem pecatorum. Haec quotiescumque feceritis in mei memoriam facietis (…karena inilah Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang, demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku."

Kemudian, saya mendengar suara lain, kali ini berupa erangan yang tidak dapat diragukan lagi, dan kemudian jeritan ketika tiba-tiba ada seseorang berteriak, “Tinggalkan aku sendiri, Yesus! Mengapa Engkau menyiksa aku?” Tiba-tiba ada suara seperti orang berkelahi dan ada seseorang yang berlari keluar dengan suara erangan karena dirinya telah terluka. Pintu belakang Gereja terdengar dibuka dan kemudian ditutup keras. Lalu diam.

Kenyataan saat itu, saya tidak bisa berpaling ke belakang, karena saya harus mengangkat piala tinggi di atas kepala saya. Tetapi saya tahu dalam sekejap, bahwa ada beberapa jiwa malang yang disiksa oleh iblis telah berjumpa dengan Kristus di dalam Ekaristi dan mereka tidak dapat menanggung kehadiran nyata dari Kristus yang diperlihatkan kepada semua orang untuk dilihat. Dan kutipan dari Kitab Suci terlintas di benak saya: Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. (Yakobus 2:19)

Pertobatan - Tetapi sama seperti Yakobus menggunakan kata-kata itu untuk menegur iman yang lemah dari kawanannya, maka saya juga harus bertobat. Mengapa seorang pria yang bermasalah dengan iblis dan disiksa oleh iblis, bisa lebih sadar akan kehadiran nyata dari Kristus dan dia lebih tercengang akan kehadiran Kristus, daripada saya? Orang itu merasa tergerak, dalam arti negatif, dan berlari menjauh. Tetapi mengapa diri saya tidak lebih tergerak dengan cara yang positif, tetapi sebanding dengan rasa terkejut orang itu? Bagaimana dengan umat beriman lainnya yang ada di bangku? Saya tidak ragu, bahwa kita semua percaya secara intelektual akan kehadiran yang sebenarnya dari Kristus saat itu. Tetapi ada sesuatu yang sangat berbeda dan jauh lebih indah ketika kepercayaan itu dibawa ke kedalaman jiwa Anda! Sangat mudah bagi kita untuk mengantuk di dalam Misa, di hadapan hadirat Ilahi, hingga kita banyak melupakan Kehadiran nyata dan ajaib dan menakjubkan yang tersedia bagi kita, setiap kali kita mengikuti Misa.

Hal ini memang mengejutkan pada permulaan, tetapi pada refleksi lebih lanjut, ia sangat masuk akal. Malaikat yang durhaka benar-benar tahu sifat yang sejati dari Ekaristi. Mereka memiliki pemahaman metafisik yang melampaui pengetahuan manusia.

Maka marilah kita menghormati Ekaristi lebih besar lagi - melalui liturgi, pentahtaan, ucapan syukur terhadap Sakramen Mahakudus, adorasi, prosesi Corpus Christi, dan sejenisnya – yang bisa membuat perbedaan besar dalam keyakinan dan pemahaman kita sendiri terhadap misteri sakral ini.

Originally published on September 2nd, 2014.

No comments:

Post a Comment