Sunday, June 30, 2019

USKUP SWISS: SINODE AMAZON BISA MENCEMARI SELURUH TUBUH MISTIK GEREJA…




BISHOP DARI SWISS: MARIAN ELEGANTI

BLOGSCATHOLIC CHURCH 

 

 

USKUP SWISS: SINODE AMAZON BISA MENCEMARI SELURUH TUBUH MISTIK GEREJA… BAHKAN SANGAT MERUSAKNYA

by MAIKE HICKSON

 

https://www.lifesitenews.com/blogs/swiss-bishop-amazon-synod-could-contaminate-whole-mystical-body-of-church...gravely-damage-it

 

PETITION: Support Cardinal who is condemning Amazon synod working doc as ‘apostasy’. Sign the petition here.

28 Juni 2019 (LifeSiteNews) - Uskup Marian Eleganti, uskup auksilier Chur, Swiss telah muncul untuk mendukung kritik Kardinal Walter Brandmüller pada 27 Juni 2019 lalu terhadap dokumen kerja Vatikan untuk Sinode Pan-Amazon mendatang, diman dia mengatakan bahwa jika hal itu diadopsi, ide-ide semacam itu “akan mencemari seluruh Tubuh Mistik Gereja - dan sangat merusaknya.”
                                                  
Uskup itu menjelaskan dalam komentarnya kepada LifeSiteNews (lihat komentar lengkap di bawah) mengapa dia mendukung kritik Brandmüller terhadap dokumen itu, yang oleh Kardinal disebut "sesat" dan "murtad" dari Wahyu Ilahi.

Uskup Eleganti mengatakan bahwa Gereja harus memiliki "Wajah Kristus," bukan "wajah Amazon."

Sinode Amazon, Eleganti menambahkan, hendaknya tidak digunakan sebagai alat untuk mengubah baik imamat mau pun “struktur sakramental-hierarkis Gereja.”

“Saya setuju dengan Cardinal Brandmüller,” katanya, “ketika dia mengkritik bahwa kita seharusnya tidak berbicara tentang wilayah Amazon, padahal yang sebenarnya kita bermaksud dan menargetkan Gereja Universal.” Uskup Eleganti juga menentang gagasan membangun untuk wilayah Amazon semacam "contoh pentahbisan imam," dan menambahkan bahwa sejak Konsili Trente, tidak ada kemungkinan untuk memisahkan karakteristik yang berbeda dari kuasa penahbisan, yaitu untuk memisahkan sakramen Imamat dari kuasa pemerintahan di Gereja.

“Sakramen Imamat bukanlah masalah yang dapat ditentukan - atau didefinisikan ulang - di wilayah Amazon. Konsili terakhir sejak Konsili Trent jelas menghubungkan yurisdiksi, otoritas yang berkuasa, dan sakramen penahbisan imamat. Hal itu tidak mungkin dapat dipisahkan jika kita ingin tetap setia pada kehendak dari konsili-konsili ini," katanya.

"Pertanyaan tentang peranan wanita, tidak boleh disalahgunakan sebagai pengungkit untuk menyimpang dari ketetapan konsili dan untuk menciptakan pos jabatan baru bagi wanita. Struktur hierarkis-sakramental Gereja tidak tunduk kepada pertimbangan manusia. Tidak mungkin bahwa, sesudah lima puluh tahun kemudian, pernyataan-pernyataan konsili dianggap sebagai hal yang normatif belaka, untuk kemudian memulai percobaan laboratorium di wilayah Amazon, yang pada gilirannya akan mencemari seluruh Tubuh Mistik Gereja - dan dengan sangat parah merusaknya,” tambahnya.

Uskup Swiss itu menjelaskan bahwa wilayah Amazon haruslah bertobat kepada Yesus Kristus dan dengan demikian menyesuaikan ritus dan budayanya dengan-Nya, bukan sebaliknya. Dia menyerukan evangelisasi wilayah Amazon. Uskup Eleganti menggunakan istilah atau gambaran "adonan" Kristus yang "meresap dan mengubah" setiap budaya di dunia.

Kardinal Walter Brandmüller mengeluarkan kritik terhadap dokumen kerja yang baru-baru ini diterbitkan untuk sinode Amazon pada 27 Juni. Di dalamnya, dia menolak teks ini dan mengatakan bahwa dia bahkan melihat di dalamnya adanya bidaah dan kemurtadan. Dia dengan tegas menolak gagasan untuk menahbiskan pria yang menikah menjadi imam atau menahbiskan diaken wanita.

LifeSiteNews telah menerbitkan sebuah petisi untuk mendukung pernyataan kardinal Walter Brandmüller dari Jerman, juga karena rasa terima kasih atas keteguhannya kepada Iman. Sejauh ini, ada lebih dari 8.700 orang yang telah menandatangani petisi itu. Uskup Eleganti mengatakan kepada LifeSiteNews bahwa dia telah menandatangani petisi itu. Dia adalah wali gereja Katolik pertama yang secara terbuka mendukung kritik Kardinal Brandmüller terhadap dokumen kerja Sinode Amazon.
LifeSiteNews melaporkan hari ini bahwa pertemuan pra-sinode yang diselenggarakan oleh sekretariat Sinode Amazon di bawah Kardinal Lorenzo Baldisseri menyerukan penahbisan diaken perempuan.

*****

Pernyataan lengkap oleh Uskup Marian Eleganti kepada LifeSiteNews


Mengenai wajah Gereja, saya berharap bahwa kita memiliki Wajah Kristus sebagaimana yang disajikan kepada kita di dalam Injil. Dalam pengertian ini, bagi saya, tidak ada Gereja "dengan wajah Amazon." Dan juga tidak diinginkan bahwa wilayah tertentu di dunia memaksakan wajahnya sendiri kepada Gereja Universal. Sebaliknya, Wajah Kristus haruslah terlihat di semua budaya dunia. Tetapi untuk ini, pertama-tama mereka harus bertobat kepada-Nya. Injil adalah garam dunia dan terang dunia: dalam hal ini, akan selalu ada kritikan terhadap budaya lokal.

Hal ini juga berlaku untuk wilayah Amazon, yang secara langsung membutuhkan kritik semacam itu berdasarkan Wahyu, agar mereka dapat mencerminkan Wajah Kristus dan agar pada kenyataannya tidak mendistorsi dengan melalui ide dan ritus budaya mereka sendiri. Injil mengubah dan memanusiakan budaya kuno di wilayah Mediterania pada saat itu. Hal ini dulu sudah terjadi, dan tidak jauh berbeda dengan hari ini. Hal ini juga berlaku untuk semua budaya di dunia. Yesus menghendaki Injil-Nya sebagai adonan, yang meresap dan mengubah hati manusia - dan dengan itu, merubah budaya.

Karena itu, marilah kita tidak membalikkan situasi dan tatanan kebenaran rohani, seolah-olah dalam budaya wilayah Amazon, Roh Kudus mendahului Injil, dan seolah-olah (Injil) membebaskan dirinya dengan bantuan budaya asli, dan bukan sebaliknya!

Saya setuju dengan Cardinal Brandmüller ketika dia mengkritik bahwa kita seharusnya tidak berbicara tentang wilayah Amazon ketika kita sebenarnya bermaksud mau manarget pada Gereja Universal. Imamat sakramental bukanlah masalah yang dapat diputuskan - atau didefinisikan ulang - di wilayah Amazon.

Konsili-konsili, sejak Konsili Trent, jelas sekali mengaitkan antara yurisdiksi, otoritas yang berkuasa, dan penahbisan sakramental. Hal itu tidak dapat dipisahkan jika kita ingin tetap setia pada kehendak dari konsili-konsili ini. Pertanyaan mengenai tahbisan bagi perempuan tidak boleh disalahgunakan sebagai pengungkit untuk menyimpang dari keinginan Konsili-Konsili dan untuk menciptakan jabatan baru bagi perempuan. Struktur hierarkis-sakramental Gereja bukanlah untuk diperdebatkan. Tidak mungkin bahwa, sesudah lima puluh tahun kemudian, pernyataan-pernyataan Konsili dianggap sebagai  hal yang normatif belaka, dan kemudian memulai percobaan laboratorium di wilayah Amazon, yang pada gilirannya akan mencemari seluruh Tubuh Mistik Gereja - dan dengan sangat parah akan merusaknya .

Kuasa penahbisan (imamat: munus sanctificandi; magisterium: munus docendi; jabatan pemerintahan: munus regendi) tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat dibatasi pada tugas atau tindakan sakramental tertentu. Tidaklah mungkin ada - dalam istilah teologis - semacam "pentahbisan imamat" sui generis untuk "Penatua yang sudah menikah" sebagaimana beberapa orang sudah mulai mempertimbangkannya.

Selibat juga memiliki sebuah sifat intern (eksklusivitas ikatan dengan Tuhan dan Kristus) dan karakteristik sifat ekstern (ketersediaan yang tidak terbatas untuk Kerajaan Allah) dimana bagi kepentingan itu Yesus sendiri tetap tidak menikah.

Bagaimana seseorang dapat mengambil risiko ini dengan begitu gegabah dan menyimpang dari cara hidup Yesus dan dari teladan-Nya? Khususnya para imam, pertama dan terutama harus dengan sepenuh hati mengikuti teladan Yesus, tanpa keraguan atau keberatan, dan menjadi serupa dengan-Nya. Jika tidak begitu, mau serupa dengan siapa lagi?

No comments:

Post a Comment