Saturday, June 1, 2019

BADAI TERUS BERLANJUT TANPA BISA DITAHAN


badai terus berlanjut tanpa bisa ditahan
NEWS: COMMENTARY




by Church Militant  •  ChurchMilitant.com  •  May 30, 2019    


PASTOR KALCHIK: Video Dari Pastor Deland Mengingatkan Saya Akan Pelecehan Sexual Yang Saya Alami Pada 38 Tahun Yang Lalu.

By Pastor Paul John Kalchik

“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. (Ephesians 6:12–13)

Saat badai hebat mengguncang negara, badai itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang terjadi di hati saya. Saya hanya menonton video dari pastor DeLand, dan itu amat memuakkan. Bahkan lebih dari itu, video itu membawa kembali ke dalam pikiran saya tentang pelecehan yang dilakukan terhadap hidup saya sendiri. Dan saya harus menerima kenyataan bahwa apa yang terjadi pada saya ketika saya dicabuli oleh pastor Cozzi adalah jauh lebih buruk daripada apa yang terjadi pada pemuda dalam video itu.

Tidak ada tindakan substansiil yang telah dilakukan untuk menghentikan kejahatan ini, yang masih terus terjadi di dunia. Tweet

Saya harus mengakui kepada diri saya sendiri bahwa meskipun apa yang terjadi pada saya adalah 38 tahun yang lalu,
tetapi tidak ada tindakan substansiil yang telah dilakukan untuk menghentikan kejahatan ini, yang terus terjadi di dunia – meski ada upaya yang amat baik dari uskup agung Carlo Maria Viganò, meski ada banyak sekali suara dari para korban seperti saya, meski ada banyak sekali surat yang ditujukan kepada Tahta Suci, meski ada banyak petisi yang ditandatangani oleh ribuan umat awam dan klerus, terlepas dari semua ini, tetap saja tindakan yang substansiil tidak juga dilakukan! Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang yang berkuasa menginginkan kejahatan ini terus berlanjut dan menginginkan persembahan sakramen hitam yang berkelanjutan ini kepada Setan.

Apa yang terungkap dan apa yang sekarang diungkapkan oleh Church Militant dan sumber-sumber berita independen lainnya adalah bahwa pelecehan seksual terhadap kaum muda ini,  pemangsaan terhadap orang-orang yang tak berdosa ini, jauh lebih jahat dan kompleks daripada yang dapat dilihat oleh mata; ini bukan hanya kisah tentang para pemangsa yang  mendapatkan kepuasan seksual dari pemangsaan mereka, karena seperti yang kita semua tahu, bahwa pasangan seks itu sudah tersedia, gratis atau pun dengan cara membayar.

Tidak, ini adalah tentang penodaan terhadap korban mereka yang tidak bersalah, tentang memberikan persembahan kepada dewa yang mereka sembah, persembahan kepada bapa mereka: iblis. Seperti halnya aborsi, ini adalah sakramen-sakramen hitam bagi setan. Mereka melindungi sakramen-sakramen hitam ini dengan intensitas yang sama seperti kita melindungi Sakramen Mahakudus dari penodaan. Dan pada titik ini, saat ini, Freemason dan para penyembah iblis yang telah menyusup ke dalam Gereja tidak ingin kejahatan ini dihentikan; pada kenyataannya, mereka senang dengan apa yang sedang terjadi dan mereka senang dengan betapa kecewanya sisa umat beriman yang setia.

Tapi segalanya sedang berubah. Angin baru meniup dan membuka penutup mereka. Sebuah cahaya terang yang tidak dapat mereka tahan, akan mengungkap tindakan kemerosotan moral, penipuan dan semua hal tercela yang telah mereka lakukan dalam upaya mereka untuk menghancurkan Gereja kita yang kudus.

Pada dasarnya dan terutama, ini adalah merupakan pertempuran spiritual. Tweet

Saya berharap agar video yang menyeramkan dan menjijikkan ini bisa menjadi peringatan bagi semua umat Katolik yang setia dan tulus di luar sana, untuk mengesampingkan rasa takut mereka, dan akhirnya, mereka mau melakukan sesuatu! Sebagai permulaan, saya menyarankan agar semua umat beriman hendaknya mengkonsekrasikan diri mereka kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda dan berjanji untuk mendaraskan, setidaknya, satu kali Rosario dalam sehari, sampai momok yang menyerang Gereja ini dihilangkan, sekali dan untuk selamanya.

Permintaan saya ini adalah sebuah saran minimal; dan lebih banyak lagi yang dapat dicapai oleh umat beriman dengan merangkai ‘karangan bunga’ yang berupa pengorbanan spiritual dan doa kepada Tuhan untuk mengakhiri kejahatan ini dan untuk menenangkan badai yang sangat deras ini. Inilah yang dibutuhkan!

Seperti yang digambarkan Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, pada dasarnya dan terutama, ini adalah merupakan pertempuran rohani dan hanya bisa dimenangkan melalui doa dan melalui perantaraan dan bantuan para malaikat kudus Allah dan para kudus di Surga.

No comments:

Post a Comment