Thursday, August 30, 2018

BEBERAPA ORANG USKUP MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA VIGANÒ...


These Last Days News - August 28, 2018

BEBERAPA ORANG USKUP MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA VIGANÒ
ENAM ORANG USKUP MENYUARAKAN KEPRIHATINAN MEREKA



OnePeterFive.com reported on August 27, 2018:
by Steve Skojec


Dengan munculnya kesaksian dan tuduhan eksplosif dari mantan dubes apostolik untuk Amerika Serikat, Carlo Maria Viganò, tentang keterlibatan para petinggi Gereja - termasuk Paus Francis - dalam menutup-nutupi kasus pelecehan sexual yang dilakukan oleh Kardinal Theodore McCarrick, sejumlah uskup Katolik telah mengeluarkan pernyataan dukungan publik mereka kepada Viganò serta kekhawatiran atas kasus yang dia sampaikan. Berikut ini adalah daftar para uskup yang mendukung Viganò:

Uskup Joseph Strickland dari Tyler, Texas, segera memerintahkan kepada semua imam di keuskupannya untuk membaca pernyataannya pada hari Minggu yang lalu - sebuah pernyataan di mana dia menegaskan bahwa dia menemukan tuduhan "yang cukup kredibel" dan berpendapat bahwa "tanggapan itu harus menjadi pendorong bagi penyelidikan menyeluruh, serupa dengan yang dilakukan setiap kali sebuah tuduhan dianggap kredibel.”

Kardinal Raymond Burke, yang mengatakan, “Deklarasi yang dibuat oleh Uskup Agung Carlo Maria Viganò, harus benar-benar diperhatikan oleh mereka yang bertanggung jawab di dalam Gereja,” dan bahwa “pernyataan itu harus diteliti, sesuai dengan hukum prosedural Gereja.”

Uskup Thomas Olmsted dari Phoenix, Arizona, yang menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa dia telah “mengenal Uskup Agung Carlo Maria Viganò selama 39 tahun” dan dia “selalu mengenal dan menghormatinya sebagai orang yang jujur, beriman dan penuh integritas.” “Karena alasan inilah,“ demikian tulis Olmsted, “Saya meminta agar kesaksian Uskup Agung Viganò ditanggapi secara serius oleh semua orang, dan bahwa setiap klaim yang dia buat harus diselidiki secara menyeluruh.”

Uskup Agung Allen Vigneron dari Detroit, Michigan, yang mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa laporan Viganò “adalah tantangan yang menakutkan bagi kepercayaan kami akan keandalan kepemimpinan Gereja, selama ‘musim panas dari berita-berita yang menghancurkan’ mengenai pelecehan seksual dan ketidaksetiaan yang dilakukan oleh klerus.”

“Tuhan meyakinkan kita,” tulis Vigneron, “bahwa 'kebenaran akan membebaskan kita' (Yoh. 8:32). Kita tidak perlu takut menghadapi tuduhan yang dibuat oleh Uskup Agung Viganò. Saya bergabung dengan para imam dan orang-orang dari Keuskupan Agung Detroit dalam doa, demi kemenangan kebenaran dan transparansi - dan saya berdoa agar hal itu datang dengan cepat. Apakah klaim Uskup Agung Viganò benar atau terbukti tidak berdasar, maka kebenaran yang terungkap akan menunjukkan kepada kita jalan yang pasti menuju pemurnian dan reformasi Gereja.”

Uskup Robert Morlino dari Madison, Wisconsin, memberikan dukungan  kepada Kardinal DiNardo, kepala USCCB, dalam desakannya  bahwa "pertanyaan-pertanyaan yang diajukan" oleh Viganò "pantas mendapatkan jawaban yang konklusif dan berdasarkan bukti."

Morlino juga mempermasalahkan tanggapan atau jawaban Paus terhadap pernyataan Viganò, dan mengatakan bahwa dia merasa harus mengakui “kekecewaannya, bahwa dalam sambutannya dalam penerbangan kembali dari Dublin ke Roma, Bapa Suci memilih untuk 'tidak berkomentar,' mengenai kesimpulan apa pun yang bisa dipetik dari tuduhan Uskup Agung Viganò.” (Hal ini persis seperti yang dilakukan Paus Fransiskus ketika menghadapi dubia dari 4 orang kardinal beberapa waktu yang lalu: tidak ada jawaban sama sekali).

Morlino melanjutkan:

Paus Francis lebih lanjut mengatakan secara tegas bahwa kesimpulan semacam itu harus diserahkan kepada "kematangan profesional" para jurnalis. Di Amerika Serikat dan di tempat lain, pada kenyataannya, sangat sedikit yang lebih mempertanyakan kematangan profesional seorang jurnalis. Bias dalam pemberitaan media arus utama tidak bisa diketahui lebih jelas, dan hal ini diakui hampir secara universal. Saya tidak akan pernah mau menilai kematangan profesional para jurnalis dari National Catholic Reporter, misalnya. (Dan dapat diduga, Paus Fransiskus sedang menuntun tuduhan dalam kampanye fitnah terhadap Uskup Agung Viganò.)

Setelah memperbarui ekspresi hormat dan kasih saya kepada Bapa Suci, saya harus menambahkan bahwa selama masa jabatannya sebagai Duta Apostolik kami, saya mengenal Uskup Agung Viganò secara profesional dan pribadi, dan saya tetap sangat yakin akan kejujuran, kesetiaan, dan kasihnya kepada Gereja, serta integritasnya yang sempurna. Bahkan, Uskup Agung Viganò telah menawarkan sejumlah fakta konkrit dan nyata dalam dokumennya baru-baru ini, memberikan nama, tanggal, tempat, dan lokasi dokumentasi pendukung - baik di Sekretariat Negara atau di Apostolic Nunciature. Dengan demikian, kriteria untuk tuduhan yang kredibel lebih dari sekedar terpenuhi, dan penyelidikan, sesuai dengan prosedur kanonik yang tepat, tentu harus segera dilakukan.

Uskup Athanasius Schneider dari Astana, Kazakhstan, yang mengatakan, “Uskup Agung Viganò menegaskan pernyataannya dengan sumpah sakral dengan menyebut nama Allah. Oleh karena itu, tidak ada alasan yang masuk akal untuk meragukan kebenaran dari dokumennya itu.”

Schneider melanjutkan:

Sikap yang tegas dan transparansi dalam mendeteksi dan mengakui kejahatan dalam kehidupan Gereja akan membantu memulai proses yang efisien dari pemurnian dan pembaruan spiritual dan moral. Sebelum mengutuk orang lain, setiap pemegang jabatan klerus di Gereja, terlepas dari pangkat dan gelar mereka, harus bertanya pada dirinya sendiri di hadapan Allah, apakah dia sendiri, dengan berbagai cara, telah berusaha menutup-nutupi pelanggaran seksual. Jika dia menemukan dirinya bersalah, maka dia harus mengakuinya di depan umum, karena Firman Tuhan telah menegurnya: “Jangan malu-malu mengaku dosamu, dan arus sungai jangan kaulawan. (Sir 4:26). Karena, seperti Santo Petrus, Paus pertama, menulis, “Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri (Gereja) yang harus pertama-tama dihakimi.” (1 Pet. 4:17)

Waktu akan memberi tahu kita, apakah lebih banyak uskup dan klerus lain akan maju untuk mendukung Viganò, yang telah dilaporkan pergi ke luar negeri, ke tempat yang aman dan dirahasiakan setelah publikasi pernyataannya.

++++++++++++++++++++++++

"Aku tidak akan membela para imam-Ku yang mendukung perbuatan homosex dan membiarkannya terjadi di dalam profesi Imamat-Ku! ... Aku tidak akan berdiri diam dan membiarkan profesi Imamat-Ku dihancurkan!" – pesan Tuhan Yesus kepada Veronica Lueken, Bayside, 18 Juni 1982

"Anak-anak-Ku, di masa lalu Gereja-Ku, umat-Ku, telah melewati cawan penderitaan, tetapi Aku berkata kepadamu: Rumah-Ku, Gereja-Ku di atas bumi, sedang melewati sebuah pencobaan yang jauh lebih besar daripada masa yang lalu. Lucifer dan para pengikutnya saat ini sedang bekerja dengan sangat hati-hati dan sangat berhasil saat ini, dalam upaya mereka untuk menggulingkan Tahta Petrus dan menempatkan di Roma seorang paus yang merupakan antipaus dari sejarah." - Yesus, Bayside, 18 Juni 1978

"Tanpa adanya doa yang cukup untuk menyeimbangkan neraca keadilan dan tindakan penebusan dari anak-anak di dunia, maka akan ditempatkanlah di atas Tahta Petrus seseorang yang akan menempatkan dan menaruh jiwa-jiwa dan Rumah Allah di dalam kegelapan yang paling dalam." - Our Lady, Bayside, 18 Maret 1974

“Roma akan kehilangan iman dan akan menjadi tempat Antikristus.” - Our Lady of La Salette, 19 September 1846




Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment