Wednesday, August 29, 2018

POPE BENEDICT MENEGASKAN BAHWA DIA TELAH MEMBERIKAN SANKSI...


Matthew Cullinan Hoffman

 

POPE BENEDICT MENEGASKAN BAHWA DIA TELAH MEMBERIKAN SANKSI DISIPLIN KEPADA MCCARRICK

 

 Paus Benediktus XVI

27 Agustus 2018 (LifeSiteNews) - Paus Emeritus Benedict telah mengkonfirmasi klaim bahwa dia telah bertindak, selama masa jabatannya, untuk mendisiplinkan Kardinal Theodore McCarrick, dalam menanggapi tuduhan pelecehan seksual yang dilakukannya, demikian menurut sumber yang telah berbicara kepada National Catholic Register.

Jika benar konfirmasi Paus Emeritus Benedict, bahwa dia sudah tahu tentang kasus McCarrick dan berusaha untuk menghukum dia, hal ini memberikan bobot yang kuat bagi tuduhan bahwa Paus Francis tahu tentang pelecehan sexual yang dilakukan McCarrick tetapi Paus Fransiskus mengizinkan McCarrick untuk bertindak bebas sebagai utusan Tahta Suci dan sebagai "penentu" bagi pemilihan uskup dan kuria Roma dalam kepausan Francis.  

Meskipun Benediktus dilaporkan tidak dapat mengingat secara pasti jenis hukuman yang dia jatuhkan kepada McCarrick, tetapi dia ingat bahwa dirinya telah menginstruksikan kepada Kardinal Bertone, Sekretaris Negara saat itu, untuk menerapkan "langkah-langkah hukuman" terhadap kardinal McCarrick sebagai tanggapan atas tuduhan-tuduhan terhadap dirinya, atas predasi homoseksual terhadap para seminaris dan para remaja.

“The Register secara independen telah menegaskan bahwa tuduhan terhadap McCarrick sudah pasti diketahui oleh Paus Benediktus, dan Paus Emeritus Benediktus ingat telah menginstruksikan kepada Kardinal Bertone untuk memberlakukan tindakan sanksi, tetapi tidak dapat mengingat jenis sanksi itu,” demikian yang dinyatakan dalam sebuah bagian yang banyak dilupakan secara luas dari artikel aslinya, tentang skandal yang diterbitkan pada hari Sabtu.

The Register  tidak mengungkapkan sumbernya untuk informasi ini.

Penegasan tersebut muncul di tengah tuduhan yang dibuat pada hari Sabtu oleh Uskup Agung Carlo Maria Viganò, mantan dubes Apostolik di Amerika Serikat, bahwa Paus Benediktus telah menjatuhkan hukuman berat kepada Kardinal McCarrick beberapa tahun sebelum Fransiskus menjadi paus, melarangnya untuk merayakan Misa di depan umum, untuk berpartisipasi dalam pertemuan publik, memberikan ceramah, dan melakukan perjalanan, dan "mendedikasikan dirinya untuk kehidupan doa dan penebusan dosa."

Dalam kesaksian tertulisnya tentang perselingkuhan, yang secara serentak diterbitkan oleh LifeSiteNews.com dan National Catholic Register pada hari Sabtu, Viganò mengatakan bahwa dia secara pribadi tahu bahwa Paus Francis sudah mengerti akan tuduhan-tuduhan terhadap McCarrick, karena Viganò telah mengatakan hal itu kepada Paus Fransiskus sendiri pada dua kesempatan yang berbeda pada tahun 2013, tidak lama setelah pemilihannya, dan saat itu Francis nampak hendak menyelidiki dirinya, untuk melihat apakah dia (Viganò) adalah sekutu atau musuh McCarrick.

Ditanya, “Seperti apakah Cardinal McCarrick?” Viganò menulis, “Saya menjawabnya dengan kejujuran dan, jika anda mau, dengan sikap naif yang besar: 'Bapa Suci, saya tidak tahu apakah anda mengenal Kardinal McCarrick, tetapi jika anda mau menanyakan kepada Kongregasi Para Uskup, disana ada dokumen yang tebal tentang dirinya. Dia telah merusak beberapa generasi seminaris dan imam, dan Paus Benediktus telah memerintahkannya untuk mundur dan masuk kepada kehidupan doa dan penebusan dosa.'”

"Tetapi Paus Fransiskus tidak berkomentar sedikit pun juga atas perkataan yang sangat serius itu dan dia tidak menunjukkan rasa terkejut sama sekali pada wajahnya, seolah-olah dia sudah tahu masalah ini selama beberapa waktu, dan dia segera merubah topik pembicaraan," lanjut Viganò. “Tapi kemudian, apa tujuan Paus menanyakan pertanyaan itu: 'Seperti apakah Cardinal McCarrick?' Dia jelas ingin mencari tahu apakah saya sekutu McCarrick atau bukan.”


Viganò mengatakan bahwa meskipun Francis telah mengetahui dengan jelas tentang catatan buruk McCarrick dalam hal pelecehan seksual, tetapi McCarrick masih diizinkan olehnya untuk bebas bepergian dan terlibat dalam penampilan publik atas nama Gereja. Viganò juga mengatakan bahwa McCarrick menjadi semacam utusan dan "penentu" selama kepausan  Francis, memfasilitasi munculnya para klerus ramah-homoseksual, seperti misalnya Cardinals Blase Cupich, Donald Wuerl (pengganti McCarrick sebagai Uskup Agung di Washington), dan Joseph Tobin dari Newark, wilayah kerja Wuerl sebelumnya, sebelum kepergiannya ke Washington, serta naiknya secara mendadak Uskup Ilson de Jesus Montanari sebagai Sekretaris Kongregasi Para Uskup dan Dewan Kardinal.

Tuduhan-tuduhan, yang juga mencakup banyak klaim yang ‘meledak’ tentang keterlibatan berbagai kardinal, uskup, dan pejabat kuria, telah disebut sebagai "gempa bumi" oleh media arus utama, dan para pejabat curia dilaporkan menyebutnya sebagai "bom atom". Para uskup dan anggota lain dari hirarki Gereja menyerukan penyelidikan atas Paus Fransiskus, yang menolak untuk menjawab pertanyaan tentang kesaksian Viganò.

Konfirmasi Paus Benediktus bahwa dia telah memberikan instruksi kepada Sekretaris Negara Vatikan, Tarcicio Bertone, untuk menghukum McCarrick, cenderung untuk menegaskan keterlibatan Bertone dalam kasus tersebut, yang diduga oleh Viganò menjadi penyebab dari  keterlambatan pendisiplinan pelaku pelecehan seks, yang masih belum dilakukan sampai tahun 2009 atau 2010,demikian menurut Viganò.

"Saya percaya hal itu (penundaan pemberian sanksi) adalah karena rekan kerja pertama dari Paus pada saat itu, Kardinal Tarcisio Bertone, yang terkenal suka mempromosikan kaum homoseksual untuk memegang posisi yang berkuasa, dan dia terbiasa mengelola informasi yang menurutnya tepat untuk disampaikan kepada Paus," tulis Viganò.

Tuduhan Uskup Agung Viganò ini juga telah dikuatkan oleh mantan konselor pertama di kedubes apostolik di Washington D.C., Monsignor Jean-François Lantheaume, dalam sebuah wawancara dengan Catholic News Agency.

Menanggapi klaim Viganò bahwa Lantheaume mendengar dubes apostolik saat itu, Pastor Pietro Sambi, yang mengetahui perilaku sexual Kardinal McCarrick yang sangat kasar, Lantheaume mengatakan kepada Catholic News Agency, “Viganò mengatakan hal yang sebenarnya. Itu saja."

Email penulisnya di sini.




Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment