Saturday, August 25, 2018

BETAPAPUN BURUKNYA ANDA MENGIRA....


BETAPAPUN BURUKNYA ANDA MENGIRA TENTANG KEBUSUKAN YANG SEDANG BERLANGSUNG INI, NAMUN KENYATAAN YANG SEBENARNYA ADALAH JAUH LEBIH BURUK LAGI
Peter Kwasniewski
August 15, 2018


Seorang pengamat lama atas adegan yang sedang berlangsug dalam lingkup gerejawi modern menulis kepada saya untuk berbagi pandangannya tentang makna yang lebih luas dari skandal McCarrick. Atas izinnya, saya di sini menerbitkan kembali pemikirannya, yang sedikit diedit untuk dipublikasikan.

Kebanyakan komentator masih belum mulai memahami sifat yang sebenarnya dari masalah ini.

Lingkaran kriminal ‘Nancy Boys’ adalah lingkaran yang sama yang telah berusaha keras selama beberapa dekade ini untuk menggerogoti integritas Gereja di bidang doktrinal, moral, sakramental, liturgi. Orang-orang ini – para imam, uskup dan kardinal, antara lain adalah McCarrick, McElroy, Wuerl, O'Malley, Mahony, Cupich, Tobin, Farrell, Lynch, Weakland, Paglia, Maradiaga, serta juru bicara mereka yang terkasih, pastor James Martin, Thomas Rosica, dan banyak lagi orang-orang  lainnya, termasuk orang-orang yang telah menuju nasib keabadian mereka (baca: meninggal dunia), seperti Lyons, Boland, Brom – mereka adalah orang-orang yang sama yang telah membuat tidak stabil dan tercela terhadap katekese, teologi, liturgi, dan yang paling jelas: merusak komitmen Gereja terhadap hukum moral yang tidak berubah, seperti yang kita lihat dalam bencana Amoris Laetitia dan semua orang yang mengelilingi dan melanggengkannya. Kita harus menghubungkan titik-titik realita yang ada dan tidak berpura-pura terkejut ketika kita melihat, misalnya, adanya upaya yang sedang berjalan untuk "menafsirkan ulang" Humanae Vitae melalui ajaran palsu tentang hati nurani, atau untuk menghapus selibat bagi klerus, atau untuk memperkenalkan diakon perempuan.

Untuk mengobati dosa-dosa lingkaran konspirator ini, yang tidak lain adalah merupakan luapan skandal seks di masa lalu, kita akan kehilangan pandangan atas kedahsyatan perbuatan mereka. Hal ini bukan hanya berupa segala karakter moral yang buruk, tetapi mereka mereka juga murtad, dan mereka mencoba untuk membangun kembali Gereja di dalam citra kesesatan mereka sendiri. Gereja telah dihancurkan di depan mata kita dalam slow motion selama beberapa dekade ini  dan hanya sedikit orang yang bahkan mulai menyadari dan mengakui bahwa kita sekarang dihadapkan dengan Gereja yang benar-benar sedang hancur berkeping-keping. ‘The Nancy Boys’ telah melakukan kampanye pembongkaran dengan semacam kekuasaan kekaisaran. Bukan hanya pada sisi ini atau sisi itu dari Gereja yang korup; karena kebusukan itu sekarang telah ada di mana-mana. Ini adalah pembusukan dimana Lingkaran McCarrick masih bercokol, seperti belatung yang memakan mayat. Untuk alasan inilah, untuk mendengar dengan baik pada orang yang mengatakan bahwa Bergoglio harus membentuk beberapa badan investigasi untuk mengatur segala sesuatu agar menjadi benar kembali, adalah bagaikan kegilaan Alice in Wonderland. Hal ini seperti menempatkan Himmler untuk bertanggung jawab atas Nuremberg.

Kami tidak membutuhkan uskup-uskup terlibat dalam penebusan dosa secara publik (meskipun itu adalah ide yang bagus bagi jiwa mereka dan yang telah lama tertunda); kita tidak membutuhkan penyelidikan episkopal; kita tidak memerlukan prosedur baru dan kebijakan baru. Ini semua adalah teriakan untuk pembebasan. Para uskup memukuli dada mereka dan kemudian kembali tidak melakukan apa-apa atas penyesatan yang nyata-nyata terjadi di jantung Gereja, dan hal ini tidak akan menyelesaikan masalah. Kita membutuhkan orang-orang murtad itu untuk diidentifikasi, ditolak, dan disingkirkan dari posisi mereka. Kita membutuhkan penegasan kembali atas Iman yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik. Untuk membersihkan kekacauan ini, kita harus membersihkan lebih dari sekedar skandal homoseksualitas, dengan segala kengerian para pelakunya. Kita harus mengecam dan menolak kemurtadan itu, dari kaum homoseksual yang kuat dan berpengaruh di dalam Gereja serta kroni-kroni mereka yang telah merasuk ke dalam Gereja selama beberapa dekade ini.

Ambil satu contoh saja yang dapat mewakili yang lain-lainnya: Rembert Weakland. Pria yang membayar setengah juta dolar kepada mantan pasangan prianya (homosex) dalam proses di pengadilan, dia mengatakan bahwa pelecehan seksual yang dilaporkan para wartawan "terlalu melengking keras," yang mengecilkan laporan tentang pelecehan tersebut dan dia mengklaim dalam otobiografinya bahwa dia tidak tahu bahwa pelecehan anak adalah kejahatan - ini adalah orang yang sama yang berusaha menentang musik sakral tradisional (nyanyian dan polifoni), dan dia menyerukan pemakaian gaya modern dan tari-tarian liturgis; yang menurut sumber yang tinggal di Roma pada waktu itu, menyulut keraguan Paus Paulus VI untuk mengesahkan Novus Ordo Missae; dialah orang yang mengkritik dokumen CDF, Dominus Jesus, yang menegaskan kembali dogma Katolik tentang perlunya iman kepada Kristus dan keanggotaan di dalam Gereja demi keselamatan; dan orang inilah yang benar-benar menghancurkan katedral bersejarah Santo Yohanes Penginjil di Milwaukee dengan proses pembongkaran yang dapat digambarkan hanya sebagai perbuatan setan.

Ini adalah sebuah kesepakatan paket. Di atas segalanya, ini adalah apa yang perlu diperhatikan. Kerusakan moral, kesesatan doktrinal, kehancuran liturgi - semuanya berjalan bersamaan. Jika anda memiliki keberanian untuk mengikuti setiap utas benang kehancuran, anda akan menemukan bahwa setiap serangan terhadap salah satu bagian dari Gereja, satu aspek dari kehidupannya, satu komponen dari tradisinya, maka sudah ada atau akan segera berhubungan dengan serangan di bagian lainnya juga. “Pakaian tanpa jahitan” yang sesungguhnya adalah Katolisitas yang dipeluk secara totalitasnya. Anda hanya bisa memiliki secara keseluruhannya, atau tidak dapat memilikinya sama sekali. Tidak bisa setengah-setengah.

Menjalani kehidupan saleh - kehidupan rahmat seperti yang diperintahkan oleh Kristus - bukanlah "pilihan" belaka bagi umat Katolik, apalagi lagi bagi para klerus Katolik. Menjalani kehidupan yang saleh adalah kewajiban yang mulia di hadapan Allah yang Mahakuasa, di hadapan Gereja, dan di hadapan hati nurani seseorang. Mereka yang menolak atau mencari sesuatu yang lain, maka hidup mereka akan selalu jatuh ke dalam kemurtadan. Kita semua akan terjatuh, bukan hanya kaum homoseksual.

Perbedaan dengan sodomi di kalangan klerus adalah bahwa mereka menjadi murtad profesional. Tidak cukup bagi mereka untuk tidak percaya pada sakramen-sakramen, mereka juga membuat orang lain tidak percaya pada mereka juga. Mereka tidak akan berhenti memutar-balikkan dan memutilasi Gereja sampai Gereja mengesahkan dan memberkati dosa mereka, bersama dengan banyak dosa-dosa mereka yang lain. Untuk mencapai tujuan itu, mereka harus mendatangkan malapetaka pada setiap aspek terakhir dari Gereja. Perbuatan inilah yang harus dihentikan oleh umat beriman - lupakan tentang birokrasi ASCCB yang hina, dengan para pengacara dan pedagang pasar yang baik. Kita harus mulai menghentikan malapetaka ini dengan menyebut sumbernya dengan nama aslinya.

McCarrick (Cardinal) bukan hanya seorang predator sodomi, tetapi juga seorang yang murtad, bersama dengan semua "saudara uskup"-nya, yang tahu tentang kehidupan ganda McCarrick dan masih juga mau berfoto bersama dengannya, tertawa terbahak-bahak di hadapan daya tarik wool terbaru yang menarik mata orang-orang - Anda tahu, orang-orang yang membuat video tentang betapa malangnya hal ini, benar-benar dalam keadaan berantakan imannya – mereka semua juga murtad. Mereka adalah orang-orang perusahaan, dengan mobil perusahaan, mengemudi dalam antrean panjang menuju pemakaman mereka sendiri di pemakaman ekumenis.

Orang akan berpikir bahwa para uskup kolaborator itu akan berpikir dua kali sebelum meninggalkan bunker mereka. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh tweet, video, dan artikel baru-baru ini, mereka secara aneh berbuat nekat – ini adalah bukti bahwa mereka meremehkan sejauh mana kepandaian "narasi" mereka tidak lagi mampu membujuk atau bahkan menimbulkan masalah. Air pasang berbalik melawan para klerus elit dan istimewa, serta gaya hidup mewah mereka.

Seseorang harus mengagumi kegigihan yang menggelikan dari begitu banyak penyangkalan terhadap banyak bukti yang ada, dan panjangnya kekonyolan di mana orang-orang akan membicarakannya dalam upaya untuk menjelaskan masalah yang ada dengan jelas. Kapankah umat Katolik menjadi begitu mudah ditipu, begitu getol menolak kenyataan, sehingga mereka bersedia melakukan apa pun juga, kecuali melihat reruntuhan yang ada di hadapan wajah mereka? Mengapa begitu banyak dari kita mengalami kesulitan untuk menyebut sekop adalah sekop? Satu-satunya solusi adalah ketika kepala-kepala berguling, banyak kepala, berguling bebas. Biarkan kotoran tercabut, dan biarkan udara segar dan sinar matahari masuk.

Gereja Katolik sedang diguncang hingga sampai pada fondasinya oleh skandal kemurtadan kaum modernis dengan proporsi yang amat mengejutkan. Kita berada di wilayah "2 + 2 = 5" (sebuah ketidak-logisan yang konyol), dan para pendukung "konservatif" tidak memiliki respons nyata terhadap hal itu, dan itulah sebabnya mereka bersikeras memperlakukan bisnis McCarrick sebagai skandal seks. Mereka lebih prihatin tentang sebuah doktrin berkuasa, yang tidak dapat dibobol dan tidak dapat dipertanggung-jawabkan, daripada tentang deposit iman yang berada di bawah serangan setiap hari, seperti yang terjadi sejak para uskup Eropa progresif bermanuver untuk mengendalikan Konsili Vatikan II, memperkenalkan ambiguitas dan setengah-kebenaran dalam dokumen-dokumennya dan mendominasi pelaksanaannya, khususnya dalam lingkup liturgi - yang semuanya telah membawa kita langsung ke dalam luapan kejahatan dan ajaran sesat di mana kita semua merasa kesal sekarang ini.

Kita memiliki masalah maha besar di tangan kita, ya, tetapi itu bukan berarti tidak dapat diatasi. Analisis di atas mungkin nampaknya tanpa harapan, tetapi saya bukan salah satu dari mereka yang percaya bahwa malapetaka gerejawi ini hanya ada di kejauhan. Kepausan dapat diatur dengan benar asalkan pausnya juga layak dan benar. Episkopasi dapat diperkuat jika paus yang layak itu mau mengambil tindakan untuk menyingkirkan dan memecat para uskup sesat di seluruh dunia dan menggantinya dengan orang-orang yang layak untuk jabatan mereka. Seminari-seminari dapat direformasi. Misa Tradisionil dapat dipulihkan. Pendidikan Katolik dapat dihidupkan kembali. Katekese dapat diregenerasikan (tetapi tidak dengan katekismus versi terbaru ciptaan Francis).

Anda mungkin berkata: Semua ini, ya semua ini, adalah sebuah mukjizat, banyak sekali keajaiban! Dan saya berkata: Ya, itu benar. Keajaiban memang harus terjadi, dan kita membutuhkan hal itu sekarang, lebih dari sebelumnya. Dengan cara manusia, hal itu tidak mungkin; tetapi dengan cara Tuhan, tidak ada yang mustahil - bahkan termasuk reformasi kepausan, episcopacy, dan kolese para kardinal, semuanya adalah mungkin bagi Tuhan.

Reformasi dimulai, selalu terjadi dalam sejarah Gereja selama berabad-abad: dari pihak umat awam yang setia, imam dan diakon yang setia, saudara dan saudari kaum religius yang setia, para uskup yang setia - pria dan wanita yang benar-benar berkomitmen kepada Tuhan kita dan kepada Iman Katolik yang telah Dia berikan kepada kita, dalam semua integritas doktrinal, kekuatan moral, dan kepenuhan liturgisnya.

Saya ingin menjadi bagian dari solusi itu, bukan bagian dari masalah - dan seharusnya andapun, dan setiap umat awam, religius, dan klerus, yang oleh kuasa Tuhan telah ditempatkan di dunia pada saat ini, sehingga kita dapat menjadi bagian dari solusinya. Tidak ada yang perlu berubah menjadi oposisi permanen atau mengunci diri dalam kesedihan yang tak bergerak sama sekali. Sudah saatnya kita berdoa bagi campur tangan ilahi, tidak seperti saat-saat sebelumnya, dan kita harus bekerja dengan segenap kekuatan dan keterampilan kita untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan.




Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment