Wednesday, August 22, 2018

Kard. Burke: Umat Katolik Irlandia tidak mendapat dukungan dari Roma


Wed Jun 13, 2018 - 12:31 pm EST
CARDINAL BURKE:
UMAT KATOLIK DI IRLANDIA TIDAK MENDAPAT DUKUNGAN DARI ROMA (VATIKAN) DALAM PERJUANGAN MEREKA MENENTANG TINDAKAN ABORSI


Cardinal Burke berpidato dalam the Rome Life Forum di Roma, May 2018
Dorothy Cummings McLean andNatalia Dueholm
  

WARSAW, 13 Juni 2018 (LifeSiteNews) - Perjalanan Irlandia baru-baru ini masuk ke dalam agenda aborsi dan ‘perkawinan’ sesama jenis dari kaum globalis, sebagian disebabkan oleh sikap diam yang berasal dari Roma (Vatikan), demikian Kardinal Amerika, Raymond Burke, mengatakan dalam sebuah wawancara minggu lalu dengan majalan mingguan Polandia Sieci.

"Di Irlandia, selama kampanye sebelum referendum tentang perlindungan bagi kehidupan yang belum lahir, sama seperti sebelum referendum sebelumnya, tentang apa yang disebut perkawinan sesama jenis, orang-orang yang berjuang dalam pertempuran ini tidak menerima dukungan apapun dari Roma," kata kardinal Burke, "dan justru uskup mereka sendiri terlalu lemah dalam membela prinsip-prinsip moral."

Burke menyebut apa yang terjadi di Irlandia sebagai bukti adanya situasi yang sangat "mengkhawatirkan" di dalam Gereja. Satu masalah, katanya, adalah bahwa para pemimpin di dalam Gereja Katolik sendiri menaburkan keraguan atas ajaran-ajaran Gereja.


Foto di atas menunjukkan Paus Fransiskus dengan hangat bertemu dan menyapa Emma Bonino (kiri), advokat dan praktisi aborsi terkemuka di Italia. Bonino telah membantu memfasilitasi lebih dari 10.000 aborsi dalam perjalanan kariernya.


"Tidak diragukan lagi tentang kenyataan ini," kata kardinal Burke. “Situasi di dalam Gereja sangat  mengkhawatirkan. Di atas segalanya, hal ini karena kebenaran mendasar dari iman Katolik sedang dirusak dan dipertanyakan oleh para pejanbat Gereja sendiri.”

“Ajaran moral mengatakan kepada kita bahwa perilaku tertentu adalah jahat, selalu dan di mana-mana, dan bahwa perilaku itu tidak dapat disebut baik dalam keadaan apa pun,” Burke melanjutkan. “Hal ini berlaku bagi aktivitas seksual dengan orang yang berjenis kelamin sama, dan juga untuk hubungan seksual di luar nikah. Sekarang persetujuan atas praktik semacam ini telah muncul di dalam Gereja.”

“Saya ulangi: hal ini sangat memprihatinkan. Saat ini juga terdapat ketiadaan kepemimpinan yang kuat dari Roma, yang dapat membuat masalah ini menjadi jelas dan menghilangkan ketidakpastian yang ada.”

Kardinal Burke juga memperingatkan dan menentang jika ada aturan yang menganjurkan praktek pelaksanaan iman Katolik untuk dikeluarkan dari ruang publik, untuk disimpan secara pribadi di rumah dan di gedung-gedung gereja saja.

"... Orang-orang harus memahami bahwa kehidupan mereka di dalam Kristus juga berarti bahwa mereka bertindak dalam Kristus juga di ruang publik, dan dengan demikian di dalam bidang politik, pendidikan, perawatan kesehatan, dan dalam bidang bisnis," katanya. “Ketika religiusitas kita hanya bersifat pribadi, ketika iman hanya berhubungan dengan apa yang kita lakukan di rumah dan di dalam gereja, maka iman itu tidak memiliki masa depan. Religiusitas semacam ini tidak akan mampu bertahan di dunia modern.”

Kardinal menunjuk kepada kasus di Irlandia sebagai contoh dari apa yang bisa terjadi pada negara Katolik jika iman dihapuskan dari kehidupan publik.

"Sejauh yang saya ketahui, pemerintah anda (di Polandia) memiliki pendekatan yang cerdas terhadap tradisi dan keyakinan (iman), tetapi arah peradaban anda secara umum sangatlah berbahaya," katanya kepada pewawancara. “Negara semakin masuk ke dalam aspek kehidupan lebih jauh, ke dalam berbagai bidang realitas. Mereka mengganggu kehidupan manusia dan mereka membuatnya menjadi sekuler secara total. Dan hal itu berakhir dengan apa yang terjadi di Irlandia… ”

Sekularisasi ini mengarah pada pengabaian fondasi moral yang bukan hanya bagi iman Katolik, tetapi juga, lebih mendasar, kepada hukum alam.

Keadaan spiritual Eropa Barat, kata kardinal Burke, berada dalam kondisi sangat berbahaya.

"Situasi Eropa Barat sangat sulit, sangat serius," katanya. “Dari situ sudah cukup untuk melihat apa yang sedang terjadi di Gereja-gereja di Jerman.”

Di Jerman, kardinal Burke menemukan penyebab paling serius untuk merasa khawatir, karena di Jerman Gereja itu sendiri telah berhenti membela kebenaran tentang pernikahan dan Perjamuan Kudus. (Uskup-uskup Jerman telah menganjurkan pemberian berkat Sakramen Perkawinan kepada pasangan sejenis serta pemberian Komuni Kudus kepada umat non-Katolik).

“Gereja sendiri telah mulai bertindak sekuler,” kata kardinal Burke dengan nada sedih. “Gereja telah memasuki dunia luar, budaya luar, tanpa membawa pesan Kristiani yang kuat bersamanya.”

Dia mengamati bahwa meskipun Polandia masih memiliki budaya Kristen Katolik yang kuat, tetapi Polandia harus melindunginya, atau jika tidak, bangsa mereka akan berjalan pergi ke jalan yang dilewati oleh Irlandia.

"Irlandia adalah salah satu negara paling Katolik di dunia," katanya, "dan hari ini ia adalah salah satu negara yang paling sekuler."

Editor’s note: The Cardinal’s quotes were translated from Polish by LifeSiteNews’ Dorothy Cummings McLean


Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment