Friday, August 24, 2018

PBB BERENCANA MEMBANGUN SEBUAH AGAMA GLOBAL…


PBB BERENCANA MEMBANGUN SEBUAH AGAMA GLOBAL…



Insight magazine reported on October 2, 2000:

Seorang yang bernama Bawa Jain, sekretaris jenderal Pertemuan Puncak Perdamaian Millenium, mengatakan bahwa ada baiknya jika semua agama dan spiritualis, serta berbagai dukun, shaman dan ahli-ahli obat tradisional, mau menarik kebijaksanaan mereka dari sumber yang sama. Namun dia memuji upaya untuk melarang kegiatan penginjilan karena hal itu tidak terlalu penting, apakah seseorang memuja pesawat Perang Dunia II yang jatuh dengan membawa sebuah peti kemas yang berisi kultus mereka, atau apakah itu adalah seorang dari Gereja Baptis yang membawa seekor ular ajaib atau bahkan seorang Katolik Roma. Pandangan Bawa Jain itu telah mendapat tentangan keras dari Vatikan dan Protestan utama, yang menentang gagasan bahwa semua agama adalah sama.

Sebagai tuan rumah KTT para pemimpin spirituil dan religius dalam Pertemuan Puncak Perdamaian Millenium, Bawa Jain mengatakan kepada 1.000 delegasi yang hadir bahwa agama perlu menerima validitas dari semua keyakinan untuk mencapai perdamaian dunia. KTT seperti itu, yang pertama kalinya diadakan, akan disponsori oleh PBB, diadakan di New York City 28-31 Agustus tepat sebelum para pemimpin politik berkumpul untuk membentuk Majelis Milenium PBB. Waktunya sangat sempurna, kata Jain, karena saat itu memungkinkan para pemimpin agama untuk memperbarui relasi dengan rekan politik mereka, tentang bagaimana mengantar perdamaian seturut tatanan dunia baru, melalui universalisme agama.

Menurut Francis Cardinal Arinze, presiden untuk dialog antaragama di Vatikan dan seorang pembicara pada pertemuan itu, Gereja Katolik juga akan mendukung satu agama di dunia - jika itu adalah berupa agama Katolik Roma. Berbagai tokoh agama lain memiliki pandangan yang sama, selama iman merekalah yang diakui secara universal. Bahwa masing-masing dari mereka akan berusaha untuk merubah dunia, itu adalah yang diharapkan, sehingga larangan yang diusulkan untuk melakukan pewartaan agama mereka sangat mengejutkan ....

Jadi apakah tujuan yang ingin dicapai di sini? Apakah itu berupa toleransi beragama, penyatuan atau perubahan dari keyakinan agama? Bawa Jain mengatakan kepada majalah Insight bahwa dia menantikan saat ketika orang-orang yang tekun beragama tidak lagi bersikeras pada satu kebenaran (milik mereka sendiri). Dan organisasi URI, di mana Bawa Jain aktif di dalamnya dan yang merupakan salah satu mitra untuk KTT itu, membawa usulannya lebih jauh. Presiden URI, Swing, mengatakan, "Akan ada ‘gencatan senjata ilahi,’ gencatan senjata sementara, di mana klaim kebenaran eksklusif mutlak dari setiap (agama) akan dihormati, tetapi netralitas yang disepakati akan dilakukan dalam hal pewartaan, melakukan kutukan, pembunuhan atau mendominasi dan berkuasa. Semua yang bertentangan dengan hal ini tidak akan ditoleransi di dalam zona ‘Persatuan Agama-agama.’ 

++++++++++++++++++++++++++

"Para pemimpin negaramu dan para penguasa duniamu semakin cepat bergerak maju, dengan membawa pemerintahan iblis yang akan kau kenal sebagai Antikristus dari dunia tunggal. Rencana bagi pemerintahannya telah ditetapkan selama bertahun-tahun." Pesan Our Lady of the Roses, Bayside, 14 Agustus 1974

"Keadaan duniamu telah dihancurkan oleh sikap amoralitas. Keadaan duniamu sekarang telah menyerah kepada semua kekuatan gurita yang akan berusaha memberlakukan sebuah agama tunggal dunia dan pemerintahan tunggal dunia di bawah kekuasaan seorang diktator jahat yang paling tinggi." – Pesan Our Lady of the Roses, Bayside, 18 Maret 1978

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment