Monday, July 18, 2016

Bayside : #451 – PENGLIHATAN ATAS NERAKA (BGN 1)

#451 – PENGLIHATAN ATAS NERAKA (BGN 1)


Kamu telah melihat neraka, ke tempat mana jiwa-jiwa para pendosa yang malang menuju. Untuk menyelamatkan mereka, Allah berkenan mengadakan devosi kepada Hatiku Yang Tak Bernoda di dunia. - Our Lady of Fatima, July 13, 1917
http://www.tldm.org/001SampleDirective_files/image001.gif


SEBUAH PENGLIHATAN ATAS NERAKA - June 8, 1973
Veronica -
Aku merasakan bau .... bau yang mengerikan, seperti belerang dan sesuatu yang busuk. Oh ... (Veronica mengalami sesak napas)... oh...  Bunda, aku tidak mau melihatnya...
Bunda Maria ingin agar aku melihatnya. Disitu nampak sebuah lubang yang dalam. Oh... ia seperti sebuah gua. Oh... ia berbau sangat, sangat busuk, seperti daging yang busuk... Bunda Maria mengajakku berjalan turun, turun, dan turun... Oh Tuhan ! aku melihat ada orang-orang... ketika kami melewati mereka... mereka mengulurkan tangan mereka kepada kami... oh Bunda... aku harus melihat mereka...

Our Lady -
Anak-anakku, kamu melihat jiwa-jiwa malang yang tak bisa diselamatkan. Banyak yang datang ke tempat itu karena mereka tidak mau mendengar perkataan Bapa. Mereka menjadi kurban dari kenikmatan daging. Setiap hari ada lebih banyak lagi jiwa-jiwa yang masuk ke tempat penderitaan yang mengerikan itu karena dosa-dosa daging.

JIWA-JIWA YANG MUSNAH - December 24, 1973
Our Lady -
Terdapat dua kelompok pasukan yang kini bersiaga. Lucifer, Luciel, makhluk kegelapan yang keji, telah bersiap-siap untuk menghancurkan manusia, jiwa manusia, dan membawa mereka menuju lembah, jiwa-jiwa dari anak-anakku. Jika kamu terjatuh, maka hal itu adalah karena kehendak bebasmu sendiri. Tak ada manusia yang masuk kedalam neraka kecuali dia menyerahkan dirinya secara bebas kepada setan.

Veronica -
Lalu aku melihat ... oh... aku melihat seperti sebuah lubang yang besar. Aku melihat tanahnya terbuka dan nampak orang-orang sedang terjatuh, mereka nampak melayang-layang turun menuju sebuah lubang yang sangat dalam. Nampaknya mereka tak memiliki bobot. Mereka tak mampu mengendalikan gerakan mereka, hingga mereka saling memukul satu sama lain, dan nampak rasa ngeri pada wajah-wajah mereka. Mereka terus bergerak turun. Dan disana nampak ada kobaran api yang sangat besar.... luar biasa besarnya.

Lalu muncullah makhluk-makhluk yang mengerikan. Dan orang-orang di tempat itu menjerit-jerit ketakutan... tubuh mereka nampak membara berwarna orange... mereka seperti terbakar, seperti batu bara yang terbakar. Kemudian nampak sesuatu lainnya... separuh binatang separuh manusia... mereka menaruh tangan mereka yang seperti cakar dan mendorong makhluk-makhluk manusia... mereka mendorong dan menyiksa orang-orang yang ada disana... wajah mereka sangat mengerikan... dan buruk sekali... nampak bahwa mereka menikmati tindakannya yang menyiksa jiwa-jiwa malang itu... oh...

Lalu nampak tubuh-tubuh itu, jiwa-jiwa yang musnah itu, nampak mereka terbakar terus menerus tanpa henti, seperti batu bara yang terus terbakar... mereka memandang ke atas... nampak mereka sangat putus asa... mereka berusaha naik, naik lebih tinggi... untuk keluar dari lubang itu. Namun semakin keras mereka berusaha naik, semakin jauh mereka bergerak turun... dan terus turun kedalam lembah oh...

Lalu aku melihat banyak jiwa yang turun ke lembah itu, dan mereka duduk disana. Mereka tidak lagi melayang-layang. Lalu nampak juga jiwa-jiwa lainnya, yang baru masuk, turun kesana juga. Dan mereka yang sudah duduk disana, nampak mereka sudah kelelahan dan putus asa... dan berkali-kali mereka berseru: ‘Musnah selamanya... Musnah selamanya!’ Oh... (Veronica mengerang karena penglihatan yang mengerikan dan menyedihkan itu)

DOSA-DOSA DAGING - March 18, 1974
Our Lady -
Ya, anakku, Kami melihat sebuah dunia yang telah menyerahkan dirinya kepada setan. Orang-orang dan bangsa-bangsa di dunia telah merendahkan martabatnya sendiri melalui tindakan hawa nafsu dan percabulan, serta semua dosa-dosa daging lainnya. Ada lebih banyak lagi jiwa-jiwa yang sedang berjalan menuju neraka karena dosa-dosa daging. Mereka jatuh kedalam neraka laksana butiran salju yang turun dari langit.

Veronica -
Oh Tuhan ... aku melihat lembah yang besar itu... itu adalah sebuah lubang.. sebuah gua yang mengarah kedalam tanah... Oh Tuhan ... aku melihat ... mereka nampaknya adalah tubuh-tubuh manusia... namun mereka nampak membara. Mereka seperti terbakar... seperti batu bara... namun aku bisa mengenali bentuk tubuh mereka... ya mereka adalah manusia... dan aku melihat wajah-wajah mereka, kecuali mereka yang tertutup oleh bara api itu... mereka dikuasai oleh rasa ketakutan yang sangat... wajah mereka nampak ketakutan sekali.

Kemudian pada salah satu sisi nampak ada makhluk-makhluk yang mengerikan... mereka adalah separuh manusia separuh binatang... mereka tak memiliki tangan... salah satu dari mereka ada yang bergantungan pada tepi dinding. Dan ketika tubuh dari jiwa-jiwa yang terjatuh itu nampak melayang-layang... mereka berusaha meraih tepian dinding, namun makhluk yang sudah ada pada dinding itu menendang-nendang mereka dengan kakinya yang nampak seperti cakar yang panjang... seperti cakar binatang... kaki dan tangan mereka seperti cakar yang mengerikan... aku tak bisa menceritakan wajah-wajah mereka... sangat mengerikan!

Lalu aku merasa diriku bergerak ke atas dan disana tidak terlalu panas seperti di bagian bawah lubang itu... aku tidak lagi mendengar jeritan-jeritan mereka... dan akhirnya aku keluar dari lubang itu... rasanya seperti keluar dari tungku api...

Lalu Bunda Maria datang. Dia datang dari sebelah kanan tiang bendera. Langit nampak sangat cerah. Nampak Bunda Maria sedikit membungkuk ke arahku.

Our Lady -
Anakku, itu bukanlah pemandangan yang menyenangkan, namun tempat itu tak bisa dihindarkan oleh banyak orang, karena mereka telah memilih untuk menjual jiwa mereka kepada Lucifer. Banyak mereka yang ditebus melalui tindakan silih dan doa dari umat beriman dan dari mereka yang mau mengasihi.

KEGELAPAN ROH - April 13, 1974
Our Lady -
Apakah kegelapan yang kau tanyakan itu, anakku? Kegelapan yang kukatakan disini adalah sebuah kegelapan besar dari roh. Belajarlah dari pelajaran iman yang sederhana: Apa untungnya seseorang yang mendapatkan seluruh isi dunia ini namun menderita karena kehilangan jiwanya? Maukah kamu diberi seribu keping perak sebagai ganti sehari tinggal didalam lembah?

Veronica -
Oh Tuhan ! aku melihat sesuatu yang mengerikan itu lagi! Mereka ada dibawah sana... aku melihat... aku memandang ke dalam sebuah lubang yang sangat dalam... sangat dalam... Oh Tuhan ! disana aku melihat... aku tahu bahwa mereka itu manusia... mereka sedang terjatuh. Aku melihat wajah-wajah mereka sangat ketakutan. Oh... selamatkanlah mereka... selamatkanlah mereka...

Mereka nampak seperti tak punya berat badan. Mereka tak bisa mengendalikan dirinya. Mereka dalam posisi melayang atau mengambang. Nampak orang-orang sedang terjatuh ke dalam lembah. Ya, hal itu berupa sebuah lubang yang sangat dalam.

Pada tepian lubang itu nampak makhluk-makhluk yang sangat mengerikan. Aku tak bisa menjelaskan hal itu dengan kata-kata. Wajah mereka sangat mengerikan, telinga mereka tajam ke atas, beberapa ada yang mempunyai mata seperti lubang kecil sekali, dan yang lain-lainnya memiliki mata yang bulat, dengan kelopak mata yang cekung kedalam, seperti tengkorak. Namun tangan dan kaki mereka semua sama, seperti jaring, seperti kaki katak, dengan kuku yang panjang, kukunya seperti cakar. Kakinya... nampaknya seperti tidak berjari lima, tempat semuanya berbentuk seperti jaring. Kukunya juga panjang. Dengan kuku-kuku itu mereka bergelantungan pada tepian dari lubang itu. Oh... pemandangan yang mengerikan.

Oh... keluarkan aku dari tempat ini, Bunda, tolong...

Kemudian aku merasakan diriku bergerak keluar ... dan aku tidak ingin melihat lagi ke bawah sana...

Lalu Bunda Maria datang dan aku merasa lega sekali. Dia berkata :

Our Lady -
Kemarilah anakku, itu adalah penglihatan yang bisa menimbulkan rasa takut bagi banyak orang. Ketahuilah bahwa apa yang kau saksikan itu kini dilepaskan di dunia.

MUSNAH SELAMANYA - September 7, 1974
Veronica - Oh, my goodness! I see--oh, It's a stench! The odor is so horrible! I see a huge pit, and it's real burning. The walls are orange and burning hot. Oh! Oh, and I see these horrible creatures; they're clinging to the sides of the rocks. Some have wings on them with horrible--they look almost human; half human, half animal, but they have pointed ears. And they have . . . oh, my God!
Oh Tuhan ! aku merasakan bau busuk... aromanya sangat mengerikan... aku melihat suatu lubang yang besar, dan ia dalam keadaan terbakar.

Tolong Bunda, keluarkan aku dari tempat ini...

Ya Tuhan! kaki mereka seperti cakar! Lengan mereka ditumbuhi rambut, dan jari-jarinya juga memiliki kuku yang panjang. Seperti cakar... wajahnya menyeringai mengerikan sekali...

Lalu aku melihat tubuh-tubuh dari manusia yang sedang berjatuhan, dan mereka mulai menyala, berwarna orange, seperti batu bara. Terdengar mereka menjerit-jerit, ‘Tolong! Kasihanilah kami! Kasihanilah kami! Terlambat! Terlambat!’ Aku melihat mereka bergerak dengan cepat, aku tidak tahu arah mereka dari mana. Mereka nampak seperti air hujan yang jatuh dari langit, menuju lembah itu. Ya Tuhan ! aku melihat ada beberapa orang imam diantara mereka... aku juga melihat satu... oh Tuhan ! itu adalah topi kardinal pada kepalanya... aku melihat ada tiga... aku menghitungnya... ya mereka tiga orang ... memakai mitra pada kepalanya... Oh Tuhan ! mengerikan sekali! Panasnya begitu tinggi... dan bau busuk itu menyengat... aku merasa seolah diriku terbakar...

Oh Bunda...!

Lalu aku merasa diriku bergerak naik... terasa udara semakin jernih... keadaannya tidak terlalu berat seperti sebelumnya... lalu suasana terasa terang... dan aku sangat bahagia sekali...

Our Lady -
 Anakku !

Veronica -
Bunda Maria memegang tanganku... aku basah dan dipenuhi oleh keringat... dan panas yang tinggi...

Bunda Maria memandang kepadaku dengan rasa sedih, lalu dia bergerak ke arah kanan dari tiang bendera. Dan aku bisa melihat lubang hitam itu... oh....

Our Lady -
Anakku, kamu telah melihat jiwa-jiwa yang musnah selamanya...

KERAJAAN DARI MEREKA YANG TERKUTUK - October 6, 1974
Our Lady - Manusia, di dalam kesombongannya, telah mengabaikan realita dari jiwa yang bersifat kekal, keadaan jiwa yang tak bisa mati. Ketahuilah bahwa disana tak ada kata ‘kematian’, kata ini hanya berlaku bagi tubuh manusia. Kamu adalah makhluk yang hidup selamanya. Namun setelah kematian tubuhmu, kamu memiliki pilihan atas kerajaan: selamanya berada didalam terang atau kegelapan. Selamanya bersama Allah Bapa, Puteraku, dan semua mereka yang telah mencuci bersih jubah mereka didalam penderitaan dan kemartiran demi Puteraku, atau kamu akan bersatu dengan kerajaan dari mereka yang terkutuk – kegelapan, ratapan, siksaan didalam hati, karena kamu sadar bahwa kamu musnah selamanya didalam lembah.

Celakalah, celakalah, celakalah orang tua yang menuntun anak-anaknya di jalan yang menuju lembah.

Veronica - Ya Tuhan ! aku melihat suatu lembah yang mengerikan sekali! Sebuah lubang yang dalam, serta makhluk-makhluk yang mengerikan. Mereka nampak bergelantungan pada tepi bebatuan. Mereka itu separuh manusia separuh binatang. Jari-jari tangan dan kaki mereka berupa cakar, dengan kuku yang panjang. Nampak mereka juga memiliki sayap... yaitu dua makhluk yang bergelantungan itu... mereka memiliki sayap, tetapi bentuknya tidak indah seperti sayap malaikat.

Lalu aku mendengar suara : Mereka yang terjatuh, anakku, mereka yang terjatuh. Para malaikat durhaka.

Mereka nampak menjijikkan, hitam, hangus! Telinga yang runcing, mata seperti celah sempit, giginya menonjol keluar diatas bibir bawah mereka... jika itu boleh disebut bibir... nampak seperti luka pada wajah mereka... dengan gigi seperti taring... lalu nampak seolah tubuh mereka melekat pada tepian batu itu... tetapi ada satu yang menjangkau dengan cakarnya... oh mengerikan sekali!

Aku melihat ada banyak orang, banyak sekali. Aku mengenali mereka dari bentuk tubuhnya. Namun mereka nampak transparan... berwarna seperti batu bara yang terbakar, orange, dan mereka semua nampak ketakutan dan terkejut, mereka menjerit-jerit... meskipun aku tidak mendengarnya, tetapi aku tahu mereka menjerit. Kemudian terdengar suara tawa yang melengking... suara itu terasa mengerikan. Oh ... orang-orang itu... aku tahu mereka itu manusia... aku takut...

Aku melihat banyak orang-orang muda disana. 15 – 16 tahun usia mereka. Laki dan perempuran. Lalu aku melihat seorang biarawati disana... pakaiannya bergerak-gerak seperti tertiup angin. Seolah dia terjatuh, dengan kepala lebih dahulu, ke arah lubang itu. Ya Tuhan ! pakaian yang dia kenakan tidak panjang seperti biarawati umumnya, tetapi pendek, hingga jauh diatas lututnya... ya Tuhan !

Veronica -
Terdengar suara di atas kepalaku:

Tidak ada rasa hormat! Tidak murni! Tak bermoral! Begitulah nasib dari para perawan yang bodoh itu.

Veronica
Ya Tuhan !

Bunda Maria, ajaklah aku keluar dari sini...

Oh... ya Tuhan !

Aku merasa diriku keluar dari dalam lubang itu, dan disana nampak asap berwarna abu-abu, yang berbau seperti... belerang... dan busuk. Oh...oh... (Veronica merasa mual-mual). Lalu keluarlah dari lubang itu ke udara... ya aku sudah keluar dan nampak cahaya matahari.

Lalu nampak Bunda Maria hadir.

Our Lady -
Kamu melihat, anakku, itu adalah tempat mereka yang terkutuk. Manusia berusaha menghilangkan pengetahuan ini dari antara kamu. Ketahuilah bahwa disana ada neraka, dan disana juga ada sebuah tempat pemurnian sebelum kamu memasuki Kerajaan Bapa. Suatu jiwa haruslah dalam keadaan murni dan putih seperti salju, sebelum ia dicemari oleh atmosfer bumi, sebelum jiwa itu bisa masuk kedalam Kerajaan Bapa.

SELAMANYA TANPA TERANG - November 20, 1974
Our Lady -
Ada sebuah rencana tertentu bagi setiap jiwa yang ditempatkan di dunia ini, anakku. Inilah sebabnya pemurnian, hukuman atas umat manusia berat sekali. Manusia telah menentang Bapa dengan melalui tindakan pembunuhan terhadap bayi-bayi yang belum lahir. Aku mengulangi, anakku, kabar buruk bagi mereka yang dengan kehendak bebasnya ikut membantai anak-anak yang belum lahir itu, mereka akan dihukum didalam api neraka selamanya, dan pangeran kegelapan akan menguasai jiwanya, dan mereka akan bersatu bersama seluruh jiwa-jiwa terkutuk selamanya.

Veronica -
Aku melihat suatu lubang besar, seperti kawah. Bunda Maria nampak berjalan... dia melayang...

Our Lady –
Kemarilah, anakku. Hal ini harus kau lihat dan kau wartakan kepada dunia.
Veronica –
Oh Bunda... tidak...!
Our Lady –
Lihatlah ke bawah, anakku, kepada dunia mereka yang terkutuk.
Veronica - Oh! Oh!
Our Lady –
Coba jelaskan apa yang kau saksikan itu, anakku.
Veronica -
Ada sebuah luang besar, seperti gua. Dinding-dindingnya menghitam karena arang. Dan disana ada kobaran api, panas, lidah-lidah api menari-nari menyentuh dinding gua. Dan di sebelah kanan, ada sesuatu yang mengerikan... aku tidak tahu bagaimana dia bisa tetap berada pada dinding itu... padahal dindingnya rata... dia memiliki sayap... seperti kelelawar... dia memiliki kaki seperti kaki katak, kepalanya seperti peri, dengan telinga runcing ke atas, matanya seperti sebuah celah, dia menyeringai .. ngeri sekali... lalu nampak dia menjangkau sesuatu...  

Bunda Maria memegang tanganku... dan kami berdua melayang turun... sangat panas disitu... kami terus melayang turun dan nampak ada sesuatu... banyak jumlah mereka... lalu Bunda Maria berbisik:

Our Lady -
Mereka adalah para malaikat durhaka, anakku.

Veronica - Oh! And we're going down farther. Oh, and there's thousands and hundreds of people now. But they're--I know they're people, but they're shapeless; they seem to be like burning coals. I can see the shapes of their bodies, but they're naked. Oh, my goodness! I can't--I know they're naked. Our Lady? Oh! Oh! They're, they don't even have any weight; they're floating, and they go up and down, and they're screaming. The noise, it hurts my ears. Oh! Oh! They're screaming. Oh, they look terribly frightened. And now they're--some are upside down and falling down into the hole. And when they get down then something like a blast of hot fire and air shoots them up again. It's like they're without motion or direction. Oh! Oh!

Kami terus melayang turun semakin dalam. Disana ada ratusan... ribuan orang-orang... aku tahu mereka adalah manusia... namun mereka tak memiliki bentuk... mereka nampak seperti arang yang membara... aku melihat sekilas bentuk tubuh mereka... mereka telanjang... ya Tuhan ! aku tahu mereka telanjang... Bunda Maria ? orang-orang itu nampak seperti tak mempunyai bobot tubuhnya... mereka melayang-layang, naik turun, dan mereka menjerit-jerit. Suara mereka sangat menyakitkan telingaku... mereka terus menjerit... mereka nampak sangat ketakutan...

Lalu Bunda Maria bergerak ke atas, dan aku juga ikut bersamanya. Terasa bau yang sangat busuk sekali... seperti belerang... (Veronica batuk-batuk) Oh... belerang dan sesuatu yang busuk... sesuatu... aku tidak tahu apa itu... tetapi aku bisa merasakannya...

Kini suasana nampak semakin cerah... ternyata kami sudah berada diluar lubang itu. Aku merasa lebih nyaman. Oh... tetapi Bunda Maria datang lagi dan membawaku menuruni lubang itu.

Our Lady -
Kamu melihat, anakku, disana ada neraka. Itu adalah alam kegelapan dan kutukan. Selamanya... tanpa terang selamanya.

DIKUTUK DAN DIRANTAI OLEH SETAN SELAMANYA - December 28, 1974
Our Lady -
Anak-anakku, kamu diciptakan untuk melewati jalanmu dan melakukan pertempuran yang baik melawan setan, hingga saatnya kamu kembali dari peziarahanmu, menuju kepada Bapa melalui pintu-pintu Kerajaan.

Kami menangis sedih atas penglihatan dari setiap jiwa yang musnah selamanya, yang tak bisa memasuki Kerajaan Bapa.

Veronica - Lalu aku melihat ... aku melihat ke arah bawah bersama Bunda Maria. Dia menunjuk ke arah bawah sebuah jurang yang lebar dan dalam, sebuah lubang di bumi. Ya... itu adalah sebuah lubang yang sangat dalam, dimana ada asapnya disitu, aku sempat tersedak. Baunya sangat mengerikan, campuran antara belerang dengan sesuatu yang membusuk.

Lalu Bunda Maria menutupi kepalaku dengan mantelnya yang berwarna biru.

Our Lady -
Aku tidak menginginkan kamu menderita, anakku, karena menyaksikan jiwa-jiwa terkutuk yang mengerikan ini. Kamu telah sering menyaksikan jurang yang mengerikan ini. Berdoalah lebih banyak lagi, lakukanlah silih bagi jiwa-jiwa malang itu, yang jika tanpa doa-doamu dan doa-doa dari semua saudara-saudarimu, mereka akan dikurung selamanya didalam lembah, dihukum selamanya dan dirantai selamanya oleh setan.

Veronica - Oh!

Our Lady -
Ya anakku, katakanlah kepada dunia bahwa setan telah memasang tipuan diantara kamu. Dia berusaha membuang pengetahuan dari dalam dirimu mengenai keberadaan kerajaannya, neraka. Dia melakukan hal ini dengan cara yang sangat cerdik, dengan menggunakan tubuh-tubuh manusia untuk melaksanakan tipuannya. Inilah sebabnya, anakku, kamu harus banyak berdoa agar Bapa menerangi kamu melalui roh. Musuh-musuh Allah berjalan dalam wujud manusia.

Iblis selalu berada diantara kamu, menunggu saat untuk bisa masuk. Mereka bisa diusir melalui doa, silih dan penerimaan Ekaristi dengan benar. Jika kamu menyimpang dari jalan yang benar, mereka akan meningkatkan kekuatannya sambil berusaha untuk masuk dan merayu jiwamu; begitu kuatnya setan itu. Namun dia tidak akan bisa menang jika kamu tidak sampai menyimpang dari jalan yang diberikan kepadamu.

Kehidupan di dunia ini akan terus berjalan didalam pertempuran melawan setan. Jalan telah menjadi gelap karena ulah manusia sendiri. Tetapi aku, anak-anakku, membawa terang. Ikutlah aku, Ibumu, didalam terang. Aku telah membawa lilinku, anak-anakku, dan aku berjalan ke seluruh duniamu untuk mencari domba-domba Kami yang hilang.

KEHENDAK BEBAS - Jesus, March 18, 1978
Tak ada manusia yang akan dihukum dengan kutukan kekal, tak ada manusia yang akan terjatuh, kecuali atas kehendak bebasnya sendiri. Manusia telah terjatuh dan menjadi suam-suam kuku karena dia mencari hal-hal duniawi untuk memberi makan tubuhnya, sifat jasmaninya, sementara itu dia membuat jiwanya kelaparan. Apa gunanya kamu mengumpulkan segala kekayaan dunia ini namun kamu tidak menyimpan kekayaan di Surga? Kamu akan melewati batas kehidupan ini tanpa membawa jasa-jasa dari kasih dan doa-doamu.

SKAPULIR MENYELAMATKAN JIWA DARI HUKUMAN NERAKA - Our Lady, September 14, 1985
Anakku, janganlah kamu berhenti dalam usahamu untuk membagikan skapulir ini. Aku menuntun kamu dengan baik, anak-anakku, pada beberapa kesempatan dalam hidupmu. Renungkanlah, anakku, renungkankah hari-hari dimana kamu ikut menjadi anggota dari kelompok doa skapulir coklat.

Aku berkata kepadamu sekarang, agar kamu mendaftar, aku hanya bisa menyarankan – meskipun hasilnya mungkin tidak seperti yang kau inginkan, aku hanya bisa menyarankan agar kamu mendekati seorang imam Fransiskan, imam Karmelit, atau Dominikan. Yang lain-lainnya telah menjauh, dan kesempatanmu untuk berhasil juga sangat kecil jika mendekati mereka.

Aku berjanji kepada kamu semua, jika kamu memakai skapulir coklat, kamu tak akan dihukum didalam neraka. Aku mengulangi: jika kamu telah melintasi batas kehidupan ini, dan sedang memakai skapulir coklat, maka kamu tak akan menyaksikan api neraka.

Anakku dan anak-anakku, membutuhkan keberanian yang besar darimu untuk berjuang, karena orang-orang lain di wilayahmu, dan mereka yang menjadi sahabat-sahabatmu, tidak memiliki keberanian untuk maju dan menyebarkan skapulir coklat. Aku tidak mengingkari perkataanku kepada umat manusia. Aku telah sering berkata kepada dunia bahwa jika kamu mengenakan skapulir coklat, kamu akan diselamatkan.


Untuk mengerti hal ini lebih baik lagi, aku akan berbicara lebih jauh denganmu. Untuk saat ini ketahuilah bahwa skapulir ini tidaklah membebaskan kamu dari Api Penyucian. Aku memberikan pengetahuan ini kepada St.Simon Stock, pengetahuan mengenai keberadaan sebuah benda sakramental yang sangat kuat, hingga orang yang akan terjatuh kedalam neraka bisa diselamatkan melalui kerahiman Allah dan karena adanya sedikit iman yang masih dimilikinya. 

No comments:

Post a Comment