Monday, July 18, 2016

Vol 1 - Bab 39 : Penebusan dosa – Dosa-dosa melawan kemurahan hati



Volume 1 : Misteri Keadilan Allah

Bab 39

Penebusan dosa – Dosa-dosa melawan kemurahan hati
Margaret Mary Terberkati
Dua orang pejabat didalam sakitnya  Api Penyucian
Beberapa jiwa dihukum karena perselisihan

Kita telah menceritakan bahwa Pengadilan Ilahi amatlah kejam terhadap dosa melawan kemurahan hati. Kemurahan hati adalah merupakan keutamaan yang paling disukai oleh Hati dari Guru Ilahi kita dan yang Dia anjurkan kepada para muridNya, yang bisa membedakan para murid itu dengan orang lain. “Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu salaing mengasihi”(Yoh. 13:35). Begitulah, tidak mengherankan jika kesalahan yang kita lakukan terhadap tetangga dan setiap kesalahan melawan kemurahan hati akan dihukum dengan keras didalam Api Penyucian.
Mengenai hal ini kami memiliki beberapa bukti yang diambil dari biografi Margaret Mary Terberkati. “Aku mengerti dari Sr.Margaret”, demikian kata Bunda Greffier didalam memoarnya, “dimana suatu hari dia sedang berdoa bagi dua orang pejabat yang baru meninggal. Dia melihat kedua jiwa itu ada didalam Api Penyucian. Yang satu duhukum selama beberapa tahun didalam penderitaan itu, meskipun sudah banyak Misa Kudus dilakukan baginya. Semua doa-doa permohonan itu oleh Pengadilan Ilahi diarahkan kepada jiwa-jiwa dari keluarga orang yang meninggal itu yang dihukum karena ketidak-adilan dan karena tak memiliki kemurahan hati. Karena selama ini tak ada cukup doa-doa bagi jiwa-jiwa yang malang itu, maka Tuhan memberikan kepada orang-orang yang malang itu dengan cara yang kita ceritakan ini. Orang yang lain, telah berada didalam Api Penyucian selama seperti banyaknya hari dimana dia tinggal di dunia. Tuhan memberitahukan kepada Sr.Margaret bahwa diantara perbuatan baik yang dilakukan orang ini, Dia memperhatikan secara khusus terhadap kemurahan hati, dengan mana orang itu telah menerima kesalahan-kesalahan tetangganya dan rasa sakit yang telah dia terima untuk mengatasi kesulitan yang mereka timbulkan kepada dirinya”.
Pada kesempatan lain Tuhan menunjukkan kepada Margaret Mary Terberkati sejumlah besar jiwa-jiwa di Api Penyucian dimana mereka belum pernah hidup selaras dengan atasan mereka di dunia, dan karena mereka memiliki kesalahan pengertian diantara mereka, dan mereka dihukum dengan kejam dan diluputkan dari pertolongan Perawan Terberkati dan para kudus lainnya, dan dari kunjungan malaikat pelindung mereka. Beberapa dari jiwa-jiwa itu diharuskan tinggal dalam waktu yang lama didalam nyala api yang mengerikan. Beberapa dari mereka tak memiliki tanda bahwa mereka mengasihi Tuhan. Yang lainnya lagi meskipun mereka beragama, tetapi selama hidupnya mereka kurang bermurah hati terhadap saudaranya, dan mereka harus menderita dan tak memiliki pertolongan sama sekali.
Marilah kita menambahkan lagi disini dari Memoar Bunda Greffier. “Terjadilah ketika Sr.Margaret sedang berdoa bagi dua orang religius yang meninggal, jiwa mereka diperlihatkan kepadanya, sedang berada didalam penjara Pengadilan Ilahi. Namun yang satu menderita jauh lebih besar dari pada yang lainnya. Yang pertama telah menyesali sungguh-sungguh bahwa dengan kesalahannya terhadap kemurahan hati dan terhadap persahabatan yang suci yang harus dilakukan didalam komunitas religius, dia juga tak memiliki doa-doa permohonan yang dipersembahkan oleh komunitas itu kepadanya. Dia hanya menerima penghiburan dari doa-doa 3 atau 4 orang anggota komunitas itu, kepada siapa dia kurang menaruh perhatian dan keakraban selama hidupnya. Jiwa yang menderita ini menyesali dirinya juga atas fasilitas besar, dimana dia meminta pengecualian dari aturan dan tata tertib biara. Akhirnya, dia menyesali perhatiannya kepada dunia ini untuk menyenangkan dirinya dengan begitu banyak kesenangan dan komoditas. Pada saat yang sama dia memberitahu kepada Sr.Margaret bahwa sebagai hukuman atas 3 kesalahan itu, dia harus menjalani 3 macam serangan yang hebat dari setan selama penderitaannya yang terakhir, dan setiap kali dia merasa dirinya telah musnah, dia akan putus asa, namun dengan pertolongan Perawan Terberkati, kepada siapa dia telah berdevosi selama hidupnya, dia telah ditarik sebanyak 3 kali dari cengkeraman cakar musuh”.


No comments:

Post a Comment