Sunday, June 5, 2016

Amoris Laetitia dalam kehidupan nyata



Amoris Laetitia: membenarkan Sodomi, Percabulan, Zina di paroki St. Anne Chicoutimi, Kanada



Oleh : Pastor Alain Lorans
Kanada tidak perlu membungkuk-bungkuk ketika ia datang untuk mempromosikan kemurtadan.

Penerapan Amoris Laetitia telah mencengkeram dengan cepat di wilayah yang sebelumnya adalah wilayah Katolik dunia.

Amoris Laetitia dalam kehidupan nyata

27-05-2016
Dalam sebuah buletin dari paroki St. Anne Chicoutimi, Kanada, April lalu, kita bisa melihat pengaruh yang jelas dari anjuran Apostolik Pasca-Sinode Amoris Laetitia. Dalam pesta perayaan Fidelity (Kesetiaan), yang hingga beberapa saat sebelumnya hanya dirayakan bagi pesta perak dan emas dari pasangan di wilayah Katolik yang sebelumnya termasuk paroki di Quebec, tetapi kini digantikan oleh "Perayaan Kasih" dengan menyampaikan pengumuman sebagai berikut: "Kami sekarang ingin menyambut semua pasangan yang ingin merayakan cinta mereka dan memperbarui komitmen mereka satu sama lain, terlepas dari jenis komitmen mereka (pernikahan Katolik, pernikahan sipil, pasangan kumpul-kebo atau pasangan sesama jenis) dan terlepas dari berapa tahun relasi mereka (1 tahun, 8 tahun, 25 tahun, 57 tahun, 62 tahun). Kami menganggap bahwa setiap komitmen dari pasangan adalah penting."

Tetapi marilah kita memandang lebih jelas: ini bukanlah perayaan kasih (Ilahi), melainkan perayaan egaliter dari pernikahan sakramental, dicampur dengan perayaan kumpul kebo yang dianggap sah, hubungan sex bebas dan hubungan homoseksual. Semua pasangan diletakkan pada tingkatan yang sama, semuanya dianggap memiliki nilai teladan yang sama.

Ini bukanlah perayaan kasih, tetapi kasih kepada perayaan dan demi perayaan itu sendiri, tanpa memiliki segala tujuan yang mulia dan spirituil. Apa yang dipentingkan disini adalah komitmen pribadi, perasaan subyektiv, dan terbebas dari kebenaran perkawinan menurut Kitab Injil.

Seperti inilah pelaksanaan dari anjuran Amoris Laetitia paskah sinode dalam kehidupan nyata. Ia bukan lagi ‘Kebahagiaan Kasih’ (terjemahan dari Amoris Laetitia), tetapi benar-benar merupakan kasih kepada kebahagiaan (perayaan), terbebas dari kebenaran perkawinan menurut Kitab Injil. Sebuah kebahagiaan yang menyedihkan.

Read the full article at DICI

No comments:

Post a Comment