Thursday, June 23, 2016

RAHASIA III FATIMA MENURUT MALACHI MARTIN (BAGIAN 1)

Dear All,

Berikut di bawah ini saya posting kembali tulisan yang dulu pernah diposting oleh pak Darmawan secara berturut-turut pada tanggal 23, 25 dan 30 Desember 2013; mengenai Rahasia Fatima III menurut Romo Malachi Martin. Di sini ketiga tulisan itu telah disatukan (file word terlampir juga)
Tulisan ini semakin menguatkan fakta bahwa Rahasia ketiga memang belum semuanya dipublikasikan dengan alasan-alasan 'tertentu' termasuk politik; dan di sini digambarkan pula bagaimana dampak hukuman yg harus ditanggung oleh umat manusia sebagai akibat dari tidak dipublikasikannya Rahasia ketiga itu di tahun 1960 oleh Paus Yohanes XXIII, dan tidak diadakannya doa konsekrasi Rusia sesuai permintaan Bunda Maria.

Saat ini semuanya sudah terlambat dan mau tak mau kita harus siap menerima akibat2nya, karena kenyataan sesungguhnya, Rusia belum juga dikonsekrasikan walau Vatican yakin bahwa konsekrasi 25 Maret 1984 oleh Paus Yohanes Paulus II sudah diterima oleh Bunda Maria. (Ada kontroversi mengenai hal ini dan seluk-beluk Konsekrasi Rusia ini akan dibahas dalam tulisan tersendiri).
Terima kasih kepada Dr. Aida yang telah mengingatkan saya kembali akan tulisan yang penting ini. Dan ini saya share kembali karena membacanya kembali saat ini sungguh terasa berbeda, setelah begitu banyak peristiwa demi peristiwa dunia terbuka di hadapan kita dalam beberapa tahun terakhir ini.

Dan kiranya tulisan ini dapat mendorong kita untuk ikut berdoa secara intensif agar konsekrasi Rusia kepada Hati Bunda Maria Yang Tak Bernoda dapat segera diwujudkan, sesuai syarat yang diminta oleh Bunda kita..

Terima kasih, Tuhan memberkati!

Salam,
Lucy


+ + + + +

RAHASIA III FATIMA MENURUT MALACHI MARTIN

BAGIAN 1

Dalam majalah The Fatima Crusader No. 107 Th 2013, dimuat sebuah tulisan mengenai  Rahasia III Fatima. Tulisan mengenai hal ini selalu menarik, mengingat bahwa rahasia ini hingga kini belum terungkap dengan tuntas bagi dunia. Yang diumumkan oleh Vatican pada tahun 2000 hanyalah penglihatan Sr. Lucia yang ditulis dan diserahkan dalam amplop terpisah kepada Vatican bersamaan dengan Pesan Rahasia Bunda Maria di Fatima. Artikel yang ditulis oleh Suzanne Pearson ini berjudul “Malachi Martin Gives: CLUES To The Third Secret”.  Tulisan ini merupakan suatu paparan singkat yang berdasarkan terutama pada artikel tersebut di atas, tapi tidak hanya itu.

Malachi Martin adalah seorang imam yang kepadanya pernah diperlihatkan sehelai copy Rahasia Ketiga Fatima sewaktu Paus Johanes XXIII membukanya dan meminta nasihat sekelompok Kardinal pada tahun 1960. Salah seorang Kardinal dalam kelompok tersebut adalah Augustin Kardinal Bea, dan Rm. Malachi adalah asisten Kardinal Bea. Rm.Malachi mengetahui isi Rahasia III Fatima, tapi ia harus mengangkat sumpah yang melarangnya untuk mengungkapkan Rahasia itu. 

Namun ia percaya bahwa Rahasia itu seharusnya diungkap dan Tuhan kita serta Bunda Maria menghendaki agar umat mengetahuinya. Karena itu ia berbicara mengenai Rahasia Ketiga pada setiap kesempatan yang memungkinkan. Ia memberi informasi latar belakang dan sebanyak mungkin petunjuk-petunjuk seputar Rahasia itu tanpa menyebutkan teks aslinya, yang tertulis dalam 25 baris di atas satu helai kertas. Ia tidak akan mengutip teks Rahasia Ketiga, namun bila seseorang menebak tepat teks Rahasia Ketiga, maka ia akan menjawab “benar”. Karena itu banyak penelpon dalam acara radio Art Bell yang menanyakan teks-teks tertentu untuk dicek kebenarannya.
Suzanne mengaku mengenal Rm. Malachi cukup dekat selama empat tahun terakhir masa hidup imam yang wafat tahun 1999 itu. Selama empat tahun itu Rm.Malachi banyak berbicara mengenai Fatima. Ia percaya bahwa Penampakan dan pesan Bunda Maria di Fatima adalah peristiwa yang paling penting dalam abad ke-20, dan melaksanakan amanahnya adalah tugas yang paling mendesak bagi Gereja dan dunia.

Kemurtadan di Dalam Gereja dan Hukuman Yang Mengerikan

Pada pembicaraan telpon pertama, atas pertanyaan Suzanne berkenaan dengan kemurtadan di dalam Gereja (Apostasy in the Church) dan hukuman (chastisement), Rm. Malachi menjawab sebagai berikut: “Kemurtadan di dalam Gereja membentuk latar belakang dari konteks Rahasia Ketiga Fatima. Kemurtadan sudah dimulai sekarang (waktu itu tahun 1995). Tetapi hukuman yang dinubuatkan di dalam Rahasia Ketiga sungguh nyata, hukuman-hukuman fisik yang mengerikan!”.
Kemudian Rm. Malachi menggambarkan pengalamannya dengan Kardinal Bea. Sewaktu Kardinal Bea muncul dari ruang di mana Paus Yohanes XXIII bertemu dengan para penasehatnya, ia nampak pucat seperti kertas. Ketika ditanya Rm.Malachi, “Ada apa?”, Kardinal Bea menjawab, “Kita baru saja membunuh satu milyar manusia”. Kardinal Bea berkata demikian, karena Paus Yohanes XXIII baru saja memutuskan untuk tidak mengumumkan Rahasia Ketiga dan tidak menguduskan Russia.
Dalam suatu kesempatan lain, Rm.Malachi mengatakan bahwa hukuman fisik akan terjadi di atas tanah, di dalam air dan di atmosfir dari bola dunia. Hukuman ini berupa pergolakan alam yang berasal bukan dari alam dan bukan dari Allah.

Energi Pembunuh dan Pemusnah

Dalam pembicaraan-pembicaraan berikutnya Rm.Malachi menjelaskan bahwa akan ada sebuah energi baru yang dapat membunuh dan memusnahkan. Energi baru ini sangat murah, hingga mestinya dapat menyediakan kebutuhan energi semua orang di atas bumi, bila berada di tangan pihak yang tepat. Namun, energi baru ini berada di tangan pihak yang tidak tepat, yaitu mereka yang akan menggunakannya untuk membunuh dan memusnahkan. Pihak yang dimaksudkan bukanlah Amerika. Dikatakannya bahwa Amerika itu jahat, namun tidak sejahat itu untuk dengan sengaja membunuh satu miliar manusia.

Atas pertanyaan negara manakah yang akan paling menderita? Rm.Malachi menjawab bahwa tempat-tempat yang terkena hukuman tidaklah merata parahnya, tapi tidak ada orang yang dapat menghindarinya. Manusia masih dapat hidup dan selamat melewati hukuman itu, namun dengan penuh penderitaan. Ditanya ‘Bilamanakah hal ini terjadi?’, Rm.Martin mengatakan, ‘Perhatikan langit’, sebuah kalimat peringatan yang berkali-kali ia katakan.


Pencerahan Rm. Malachi bahwa akan ada sebuah energi baru yang murah meriah tapi dikembangkan untuk menjadi senjata penghancur apocalyptic menuntun kita pada energi scalar. Energi ini berdasar pada penemuan sejenis gelombang elektronik yang terdapat di ruang hampa. Penemunya adalah Nicola Tesla, seorang kelahiran Croatia yang menjadi warga negara Amerika pada tahun 1891. Ia bekerja pada Thomas Edison dan menemukan energi scalar pada tahun 1889. Waktu pada tahun 1904 ia mengumumkan bahwa ia dapat menggunakan gelombang scalar untuk menyalurkan energi tanpa membutuhkan kabel, para pendukung keuangannya tidak mau mendengarnya, karena energi gratis tersebut tidak dapat mendatangkan uang. Tesla meninggal tahun 1943 tanpa uang sepeser pun. FBI menyita semua tulisannya dan hingga kini menutupi penemuan-penemuannya. Bukannya menggunakan teknologi Tesla untuk kepentingan umum, pemerintah Amerika tetap merahasiakannya dan sebaliknya mengembangkannya untuk tujuan-tujuan militer.

No comments:

Post a Comment