Thursday, November 22, 2018

Pastor Looney: MENJAWAB DELAPAN PERTANYAAN TENTANG API PENYUCIAN


Top of Form
MENJAWAB DELAPAN PERTANYAAN TENTANG API PENYUCIAN:
WAWANCARA DENGAN SUSAN TASSONE

oleh Pastor Edward Looney  | November 2, 2016



Ketika saya masih menjadi mahasiswa di Seminari Mundelein, saya sering mengunjungi web Marytown.

Tidak diragukan lagi, sekitar bulan November, Anda dapat memastikan bahwa tanda web mereka akan menunjukkan adanya acara mendatang bersama Susan Tassone. Sayangnya, saya tidak pernah menghadiri ceramahnya atau bertemu dengannya secara pribadi, tetapi saya akrab dengan tugasnya. Ketika saya masih muda, saya menemukan karya seorang wanita Eropa Timur bernama Maria Simma yang menerima kunjungan dari jiwa-jiwa suci di Api Penyucian (Holy Souls). Karena ketertarikan saya pada penampakan-penampakan Maria, maka gagasan seperti itu selalu memikat hati saya, dan saya menjadi yakin akan kebutuhan doa bagi jiwa-jiwa malang di Api Penyucian. Sejak pertemuan itu, saya selalu mengingatnya, terutama selama bulan November.

Bulan November adalah bulan yang didedikasikan untuk jiwa-jiwa di Api Penyucian, dan saya mencoba menghubungi Susan Tassone melalui seorang teman, menanyakan apakah dia mau berpartisipasi dalam wawancara untuk meningkatkan kesadaran tentang jiwa-jiwa di Api Penyucian. Dia dengan ramah menerima undangan saya. Susan Tassone diakui sebagai salah satu cendekiawan terkemuka tentang Api Penyucian dan dia telah menerbitkan banyak tulisan daripada siapa pun dengan tulisan-tulisannya yang bersifat informativ dan devosional. Buku-bukunya banyak dicari dan merupakan buku terlaris baik di penerbitnya dan di berbagai toko, termasuk Katalog Religius EWTN.

Dalam buku Berdoa Bersama Orang-Orang Kudus Bagi Jiwa-Jiwa Suci Di Api Penyucian, (Praying with the Saints for the Holy Souls in Purgatory) Susan menceritakan asal-usul devosinya kepada Jiwa Suci itu. Pada tahun 1983, Susan terlibat dalam kecelakaan, yang menyebabkan kakinya rusak permanen (atau begitulah yang dia pikir). Kebetulan lima puluh tahun sebelumnya, sampai hari itu, salah satu kerabat Susan juga terlibat dalam kecelakaan, tetapi dia tidak seberuntung itu; dia tidak bertahan hidup. Susan menyadari dirinya selamat karena dia punya misi.

Sepuluh tahun setelah kecelakaan yang mengubah hidupnya, Susan mengalami penyembuhan ajaib selama peziarahan Maria, dan setelah ziarah itu, misinya terungkap: untuk menjadi devosan bagi Jiwa-jiwa Suci di Api Penyucian. Satu buku yang sederhana, Read it or Rue it, telah mengubah hidupnya, ketika dia menghadapi penderitaan dari Jiwa-jiwa Suci.

Dia mengerti bahwa jiwa-jiwa suci itun akan membalas hingga 10.000 kali lipat dari perbuatan baik kepada kepada mereka. Segera dia menjadi ketagihan! Misinya dimulai dengan mengumpulkan uang untuk mengadakan Misa untuk jiwa-jiwa suci. Pada saat publikasi buku tersebut, lebih dari 2 juta dolar telah dikumpulkan untuk intensi-intensi Misa bagi jiwa-jiwa suci di Api Penyucian.

Selain misinya mengumpulkan intensi Misa untuk jiwa-jiwa suci, Susan telah menulis (setidaknya) delapan buku tentang Api Penyucian, dan telah melakukan wawancara yang tak terhitung jumlahnya di berbagai media. Hari ini, dengan senang hati saya membagikan wawancara saya dengan hamba dari jiwa-jiwa suci di Api Penyucian yang luar biasa ini, yang penuh iman dan sangat berbakti.

Pertanyaan satu:
Pastor Looney:  Apakah konsensus tradisi Katolik kita dalam hal Api Penyucian?

Susan Tassone: Saya belajar bahwa ada tiga poin utama yang disetujui oleh setiap orang:
Pertama, api yang digambarkan oleh orang-orang kudus adalah api yang bersifat positif, cinta kasih Tuhan yang membara. Itu bisa disebut sebagai API TUHAN. Bukan api fisik seperti yang kita kenal; tetapi Api Penyucian adalah sebuah pembakaran batin, sebuah semangat spiritual demi kasih kepada Tuhan. Jiwa di Api Penyucian melihat Allah dalam segala kemuliaan-Nya dan saat ini mereka tidak dapat bersama-Nya sehingga mereka merasa terbakar “di dalam batinnya” bagi Allah. Itu adalah kasih Allah yang membara — kerinduan Allah akan jiwa-jiwa yang menciptakan kerinduan mereka bagi Allah!

Kedua, sebuah konsep yang semua orang setuju adalah bahwa jiwa-jiwa suci di Api Penyucian membutuhkan doa-doa kita, terutama melalui tindakan ini: Misa Kudus, doa Rosario, doa Jalan Salib, Adorasi Ekaristi. Ada berbagai indulgensi yang melekat pada devosi-devosi ini yang dapat kita terapkan bagi jiwa-jiwa yang menderita di Api Penyucian. Saya menyebutnya sebagai empat Pilar Devosi.

Ketiga, ketika seseorang telah meninggal, kita merasa sedih dan berduka. Kami ingin melakukan sesuatu. Saya telah menerbitkan cara-cara paling kuat untuk membantu jiwa-jiwa suci di Api Penyucian yang mencakup pengumpulan doa, devosi, meditasi, membuat tulisan-tulisan, membaca Kitab Suci, dan lain-lain, yang merupakan sarana sempurna untuk menunjukkan kasih kita kepada jiwa-jiwa suci itu. Jiwa-jiwa itu paling mengkhawatirkan keselamatan kita, terutama keluarga mereka. Mereka menjadi pendoa syafaat yang kuat bagi kita sepanjang hidup. Katekismus memberi tahu kita banyak hal dalam paragraf 958. Semakin banyak kita berdoa bagi mereka, semakin kuat syafaat mereka bagi kita. Karena itu janganlah pernah berhenti berdoa untuk jiwa suci di Api Penyucian !

Pertanyaan dua:
Pastor Looney:  Bolehkah kita takut kepada Api Penyucian?

Susan Tassone: Beberapa orang melihat Api Penyucian sebagai “hukuman.” Tetapi sebenarnya tidak. Api Penyucian bukanlah tempat yang menakutkan. Tuhan mengasihi kita lebih dari siapa pun dan lebih dari siapa pun yang bisa mengasihi! Kasih-Nya itulah yang membersihkan dan memurnikan kita untuk dapat berdiri di hadapan hadirat-Nya. Tuhan adalah penuh dengan kemurnian yang tak terkatakan. Karena dosa dan keegoisan kita, kita membutuhkan pemurnian dan penyembuhan. Ini adalah keindahan surgawi dari Allah yang menggairahkan jiwa-jiwa ini dan mereka tidak akan mau pergi ke hadapan-Nya dengan membawa noda sedikitpun juga. Api Penyucian adalah tempat pemulihan besar: tempat di mana ketidak-sempurnaan dan kesalahan kita dimurnikan agar mencerminkan citra Allah yang bercahaya. Ini adalah api penyucian yang penuh kasih, sebuah penyucian yang menyembuhkan. Sebuah tanda yang indah dari kasih Tuhan. Itu adalah mahakarya dari rahmat-Nya. Dengan semuanya ini, kita harus bersyukur atas doktrin yang penuh belas kasih ini.

Pertanyaan tiga:
Pastor Looney: Mengapa kita perlu berdoa bagi jiwa-jiwa suci itu?

Susan Tassone: Keadilan Tuhan menuntut penghapusan dosa-dosa mereka dan Tuhan menaruh di tangan kita sarana-sarana untuk menolong mereka. Yesus memberi tahu St. Faustina: “Mereka sedang membayar denda atas keadilan-Ku. Adalah berada dalam kemampuanmu untuk memberikan bantuan bagi mereka ... Kerahiman-Ku memang tidak menginginkan hal ini, tetapi keadilan-Ku menuntut demikian ... “ (Diary 20, 1226).

Tuhan memberi kita kekuatan dan hak istimewa untuk meringankan dan membebaskan mereka dari api penyucian melalui Misa, Rosario, Jalan Salib, Adorasi dan mempersembahkan rasa sakit, sukacita dan penderitaan kita bagi mereka. Setelah jiwa meninggalkan tubuh maka saat untuk mendapatkan pahala bagi diri sendiri telah habis. Mereka tidak dapat melakukan apa pun untuk pembebasan mereka. Mereka tidak dapat menerima sakramen-sakramen atau mendapatkan indulgensi. Mereka bergantung sepenuhnya pada kemurahan hati kita yang masih berada di dunia. Kita adalah pembebas mereka. Surga mendorong semua tindakan ini dan kita membebaskan mereka. Dalam prosesnya, setelah dibebaskan, kita akan mendapatkan para pendoa syafaat yang baru selama sisa hidup kita.

Pertanyaan empat:
Pastor Looney: Beberapa orang menolak gagasan mengenai Api Penyucian. Sebagian orang tidak percaya bahwa tempat itu ada. Sebagai sebuah Gereja, kita sering menghindar dari topik ini. Apa yang ada di balik ini?

Susan Tassone: Dalam beberapa dekade setelah Konsili Vatikan Kedua (1962-1965) topik Api Penyucian kurang begitu diajarkan di kelas-kelas agama (termasuk di beberapa seminari) atau disampaikan dalam homili-homili karena masalah itu dianggap "pra-Vatikan II" daripada Gereja Doktrin. (Dengan cara berpikir yang sama, devosi terhadap Maria dianggap kuno, jika tidak, hampir usang.) Hasilnya adalah generasi muda yang hanya sedikit belajar, atau sama sekali tidak belajar,  tentang iman, rahmat, dosa, neraka, dan api penyucian. Kemudian, ketika mereka menjadi guru atau menjadi orang tua, mereka tidak memiliki pengetahuan atau pemahaman untuk berbicara tentang api penyucian kepada siswa atau anak-anak mereka sendiri. Untungnya, ada perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir, dan api penyucian adalah salah satu topik yang paling sering ditanyakan di antara umat beriman.

Pertanyaan lima:
Pastor Looney: Sebagai seorang imam, saya melakukan perencanaan pemakaman dengan orang-orang. Berkali-kali orang yang berduka mengatakan bahwa mereka tahu jika orang yang mereka kasihi telah berada di Surga (mereka menolak Api Penyucian secara implisit). Kadang-kadang pada Misa pemakaman, imam mengkanonisasi (menganggap suci) almarhum. Bagaimana komentar Anda dalam masalah ini?

Susan Tassone: Beberapa imam yang saya ajak bicara mengatakan bahwa kita perlu berbicara tentang kebenaran dan tidak menyangkal atau menyembunyikan gagasan mengenai Api Penyucian dari orang-orang. Kita harus ingat bahwa Tuhan adalah Hakim, bukan kita. Kita tidak tahu apakah jiwa itu secara sempurna selaras dengan kehendak Tuhan saat kematiannya. Hanya Tuhan saja yang tahu itu. Kita tidak boleh terlalu cepat berhenti mempersembahkan Misa atau doa bagi orang-orang yang kita cintai yang telah meninggal. Siapakah yang paling Anda rindukan dalam hidup? Siapakah yang membantu Anda secara rohani? Persembahkanlah Misa-Misa bagi mereka dan jangan lupa untuk berdoa bagi jiwa-jiwa mereka.

Pastor Looney: Menambahkan apa yang dikatakan Susan, terkadang saya punya kenalan orang-orang yang mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak perlu mengadakan Misa untuk orang-orang yang mereka cintai karena mereka percaya mereka sudah berada di Surga. Saya biasanya menanggapi dengan memberi tahu orang itu bahwa mengadakan Misa adalah cara bagi kita untuk bersekutu dengan orang yang kita cintai, karena liturgi kita di dunia adalah partisipasi dalam liturgi surgawi. Jika hal ini bisa meyakinkan orang itu, maka manfaat bagi orang yang telah meninggal pasti akan didapatkan dari Misa yang berikutnya!

Pertanyaan enam:
Pastor Looney: Berbicara tentang intensi Misa, apa yang terjadi pada intensi Misa kita jika almarhum sudah berada di Surga dan tidak lagi ditahan di Api Penyucian?

Susan Tassone: Tidak ada doa yang sia-sia bagi Tuhan. Jika orang yang meninggal masih juga didoakan dengan mempersembahkan Ekaristi atau dengan sebuah doa tertentu tetapi jiwa itu tidak membutuhkan pemurnian lebih lanjut, maka doa itu tidak akan sia-sia. Almarhum yang berada di surga menerima dua rahmat luar biasa: peningkatan keakraban dengan kasih Tuhan dan peningkatan kekuatan syafaat (pengantaraan) mereka sendiri. St. Thomas Aquinas menyebut ini “kemuliaan yang tidak disengaja.” Pelajaran yang bisa diambil di sini: jangan pernah berhenti berdoa untuk orang yang meninggal. Tuhan tidak pernah bisa dikalahkan dalam kedermawanan-Nya!

Pertanyaan tujuh:
Pastor Looney: Tahun depan menandai 100 tahun Fatima. Selama penampakan, anak-anak visiuner disana bertanya tentang seorang pemuda yang baru saja meninggal. Bunda Maria memberi tahu anak-anak itu, bahwa orang tersebut akan berada di api penyucian sampai akhir zaman. Apa yang harus kita lakukan dalam hal ini, karena bagaimanapun, yang meninggal itu adalah orang muda?

Susan Tassone: Suster Lucia bertanya kepada Bunda Maria tentang teman mereka, Amelia, yang berusia antara delapan belas dan dua puluh tahun. Amelia meninggal dalam situasi yang melibatkan perilaku tidak bermoral. Hanya Tuhan yang tahu mengapa jiwa itu akan berada di api penyucian sampai akhir dunia. Untuk berada di api penyucian, dia harus sangat menyesal atas dosa-dosanya. Namun, ketika dia meninggal, dia tidak memiliki waktu yang cukup untuk membuat penebusan atas hukuman sementara karena dosa-dosanya. Ini adalah pengingat yang baik untuk mempraktekkan tindakan kebajikan, sering menerima sakramen-sakramen, rajin berdoa, melakukan penebusan dosa dan membuat perbaikan sekarang, sementara kita masih hidup, untuk menghindari api penyucian.

Pertanyaan delapan:
Pastor Looney: Selama bulan Mei banyak orang akan meningkatkan perbuatan kesalehan Maria; selama bulan Juni mereka berdoa kepada Hati Kudus; pada bulan Oktober mereka sering berdoa rosario. Bagaimana kita bisa menghormati dan berdoa bagi jiwa-jiwa suci di Api Penyucian selama bulan November?

Susan Tassone: 
  1. Misa, Misa dan Misa. Ini adalah cara paling kuat untuk membantu meringankan dan melepaskan jiwa-jiwa suci itu. Persembahkanlah Misa, atau Misa Gregorian, melalui Persekutuan Kesalehan St. Joseph (http: //www.pusj.org/). Saya mendorong orang-orang untuk memasukkan Misa Gregorian ke dalam rencana-rencana Anda! Ia adalah berupa 30 kali Misa berurutan untuk satu jiwa yang telah meninggal. Devosi dipopulerkan oleh Paus St. Gregorius Agung. Suatu jiwa akan  dibebaskan dari Api Penyucian setelah St. Gregorius mempersembahkan 30 Misa untuknya.

Apakah ini menjamin bahwa jika kita telah mempersembahkan 30 Misa maka jiwa itu akan dibebaskan dari Api Penyucian? Tidak ada jaminan, tetapi Gereja menunjukkan keampuhan dari Misa!

  1. Bersama Misa Kudus adalah doa Rosario! Mengapa? Karena indulgensi yang melekat padanya. Rosario adalah merupakan doa Maria yang paling kuat di samping Misa Kudus. Saya memiliki Rosario untuk jiwa-jiwa suci di Api Penyucian. Ia memiliki setiap petikan Kitab Suci dan referensi yang terkait dengan Api Penyucian.
  1. Jalan Salib adalah bentuk devosi lainnya bagi jiwa-jiwa suci. Kitab Suci dan iman kita dalam Persekutuan Para Kudus mendorong kita untuk mengingat keluarga atau teman kita yang telah meninggal.

Cara apa yang lebih baik untuk berdoa bagi mereka selain dengan merenungkan jam-jam terakhir Kesengsaraan Yesus. Ini adalah panduan yang indah untuk devosi yang penting ini. Saya telah menulis buku Jalan Salib untuk Jiwa Suci di Api Penyucian yang telah terjual lebih dari 85.000 eksemplar. Saya suka menganggapnya sebagai 85.000 jiwa yang dibebaskan dari Api Penyucian.

  1. Hari demi hari untuk Jiwa Suci di Api Penyucian: 365 Refleksi juga bisa menjadi bantuan doa yang kuat untuk membantu Jiwa Suci.


Pastor Looney: Untuk memberi daftar bagi Anda, saya bisa menambahkan mengunjungi pemakaman selama bulan November, tetapi terutama selama delapan hari pertama setelah meninggal dunia. Ada indulgensi penuh yang melekat pada praktik renungan ini, yang hanya dapat diperoleh untuk jiwa-jiwa malang di api penyucian. Saya juga merekomendasikan doa St. Gertrude Agung untuk melepaskan jiwa-jiwa dari api penyucian.

No comments:

Post a Comment