Thursday, November 8, 2018

VATIKAN SECARA TIDAK RESMI MEMBATASI USKUP SCHNEIDER DAN KARDINAL BURKE





TOSATTI:
VATIKAN SECARA TIDAK RESMI MEMBATASI USKUP SCHNEIDER DAN KARDINAL BURKE


Oleh: Marco Tosatti

7 November 2018

Uskup auksilier Astana, yang sebelumnya adalah uskup Karaganda [Kazakhstan], Athanasius Schneider, telah menerima perintah verbal dari Vatikan yang memintanya untuk mengurangi frekuensi perjalanannya ke luar negeri.

Langkah ini diambil musim semi lalu; Uskup Schneider diberitahu pada bulan April oleh Dubes Vatikan di Kazakhstan, Francis Assisi Chullikatt, tentang pembatasan luar biasa atas kebebasannya ini.

Namun aspek unik lain dari kasus ini adalah bahwa Uskup Agung Schneider hanya menerima pemberitahuan lisan tentang pembatasan ini, yang diberikan langsung kepadanya oleh Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin. Dubes Vatikan itu tidak memberikan apa pun secara tertulis, tidak ada dokumen yang dapat menjadi dasar bagi uskup Schneider untuk mengambil inisiatif hukum apa pun (misalnya untuk mengajukan banding atas masalah itu) _ kepada Kongregasi untuk Para Uskup atau Apostolik Signatura yang - sampai munculnya Paus Bergoglio - adalah mahkamah di mana umat awam, imam, dan uskup dapat mengajukan banding terhadap keputusan otoritas gerejawi yang mereka yakini tidak adil.

Tidak ada alasan yang diberikan kepada Uskup Agung Schneider untuk menjelaskan permintaan yang luar biasa ini, demikian menurut orang-orang yang dekat dengannya yang telah kami hubungi. Jadi, ‘…setiap kali dia merencanakan perjalanan ke luar negeri, dia harus memberi tahu Nuncio (dubes Vatikan). Kami tidak tahu apakah Nuncio juga telah diberi kuasa untuk menolak mengesahkan perjalanan ke luar negeri semacam itu.

Sebagaimana para pembaca Stilum Curiae ketahui, Uskup Athanasius Schneider adalah salah satu suara yang paling bebas dan jujur ​​mengecam penyimpangan dan kebingungan yang ada di Gereja saat ini, dan selalu dengan cara yang penuh hormat dan berbakti.

Adalah tidak mungkin untuk tidak melihat perbedaan perlakuan antara Schneider dan Kardinal Theodore McCarrick, (si predator sex) yang telah dibatasi oleh sanksi Benediktus XVI (salah satunya adalah dia dilarang untuk bepergian), yang justru ditugaskan oleh Paus Francis ke China, Filipina, dan Armenia, dan yang bertindak seperti penghubung pribadi (Paus Francis) dengan Kuba untuk mempersiapkan kunjungan paus ke sana. Atau juga terhadap Kardinal Maradiaga, kepala penasihat Paus, yang demi perjalanannya yang sering itu, lalu melepaskan Keuskupan Tegucigalpa ke tangan uskup agungnya, Juan José Pineda, tangan kanannya, yang dipaksa untuk mengundurkan diri oleh surat terbuka yang dikirim oleh lusinan seminaris yang menuduh dia melakukan perbuatan buruk dan yang telah melakukan pencabulan terhadap mereka, yang baru-baru ini dijelaskan oleh Religion Confidencial.

Di samping itu, tidak ada alasan untuk terkejut dengan tindakan-tindakan ini, karena ini merupakan tanda dari kegelisahan yang semakin berkembang terhadap suara-suara yang berbicara dengan bebas, di bawah rezim (paus Francis) yang berbicara banyak tentang dialog namun yang sesungguhnya mengkhawatirkan setiap kritik. Dan dimana ada preferensi untuk secara diam-diam dan tersembunyi, membatasi kebebasan berekspresi, seperti anjuran yang diberikan kepada para uskup Amerika - selalu hanya secara lisan, dan selalu melalui nuncio - untuk tidak mengundang orang-orang seperti Kardinal Burke ke keuskupan mereka, dan, jika tidak mungkin untuk mencegah kedatangannya, jangan menghadiri acara di mana dia (Kardinal Burke) hadir ...

No comments:

Post a Comment