Monday, November 5, 2018

Fr.Paul O’Sullivan O.P. (E.D.M) - MENGHINDARI API PENCUCIAN Bab 4


MENGHINDARI API PENCUCIAN


Oleh : Fr.Paul O’Sullivan O.P. (E.D.M)


B A B   4

Sarana Kedua : Silih

Sarana kedua untuk menghindari Api Pencucian adalah menebus dosa-dosa kita melalui silih.

‘Lakukanlah silih, atau kalian semua akan mendapat celaka’. Tanpa silih, kita akan menjalani siksaan sangat lama di Api Pencucian. Ini adalah kenyataan yang tak dapat kita hindari.

Bayangan mengerikan akan sakitnya penderitaan di Api Pencucian pasti akan menggentarkan orang yang paling berani sekalipun. Siapa diantara kita yang tidak akan gemetar dengan membayangkan derita orang yang mati terbakar perlahan-lahan ? bagaimana reaksi kita bila dihadapkan kepada kematian dengan cara yang sama ? akan tetapi penderitaan diatas berlangsung relatif singkat, sedangkan penderitaan di Api Pencucian yang jauh lebih berat sakitnya bisa berlangsung 20 atau 50 atau bahkan 100 !

Banyak orang begitu ketakutan membayangkan tindakan silih, sehingga mereka tidak pernah menjalaninya. Ketakutan ini mirip dengan ketakutan anak-anak kepada hantu, suatu jenis ketakutan besar yang tanpa alasan.

Orang menganggap bahwa silih adalah sesuatu yang mengerikan. Mungkin mereka membayangkan tindakan silih yang berat yang dialami oleh para kudus sehingga mereka takut untuk mencobanya.

Perlu diingat bahwa Allah tidak meminta kita sesuatu yang luar biasa. Tetapi bila Allah menghendakinya, Ia akan memberi kita kekuatan yang diperlukan, sebagaimana yang terjadi pada orang kudus.

Allah meminta kita masing-masing untuk melakukan hal-hal yang kecil. Jika kita takut melakukan sesuatu yang besar, dan ini wajar, kita bisa memilih hal-hal yang kecil saja. Hanya seorang pengecut yang takut melakukan hal-hal kecil, apalagi bila ia akan mendapat banyak ganjaran dari hal-hal kecil tersebut. Allah sangat senang dengan perbuatan kecil seorang janda (kisah seorang janda didalam Injil). Dia juga akan senang menerima silih-silih kecil dari kita.

Sebagai hasil dari silih-silih kecil ini, kita dapat terhindar dari Api Pencucian yang mengerikan itu dan mendapat ganjaran yang berlimpah dari Surga (tentu saja kita harus berada dalam keadaan rahmat agar silih yang kita jalani itu bisa diterima untuk mengurangi masa hukuman kita di Api Pencucian atau untuk memenangkan rahmat untuk menuju Surga).

Jelas sekali bahwa tidak terlalu sulit untuk melakukan silih, dan kenyataannya jauh berbeda dengan bayangan ketakutan tanpa alasan tentang hal ini.

Silih tidak hanya mudah untuk dilakukan, tetapi juga berguna dan penting dan siluh akan memberi kita kebahagiaan yang amat besar. Tidak menjalankan silih merupakan derita terbesar.

Dalam prakteknya, setiap orang di dunia ini tanpa disadari telah menjalankan silih. Contoh yang pertama adalah kesopanan dan tata krama. Kesopanan dan tata krama adalah sikap berkurban demi kepentingan orang lain. Orang yang egois dianggap tidak tahu adat dan orang yang murah hati menjadi teladan semua orang.

Didalam tubuh fisik kita, satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan menjauhkan diri dari makanan-makanan lezat yang merugikan kesehatan dan dengan memilih jenis makanan biasa yang menyehatkan. Makan secara berlebihan merupakan penyebab dari sebagian penyakit serta kematian dini.

Berikut ini adalah contoh lain lagi. Rahasia sukses adalah kerja keras yang dilakukan secara teratur dan dengan cara yang benar.

Kemurahan hati, penyangkalan diri, pengingkaran diri, cara bertindak yang benar, melakukannya dengan teratur, semua ini adalah contoh-contoh silih yang sangat praktis. Bahkan tidak ada seorangpun yang dapat hidup tanpa hal-hal tersebut. Bersikap ngotot atas dasar suka atau tidak suka, dan bertindak hanya dengan cara yang disenangi saja, justru akan membawa hidup kita semakin sulit, dimana setiap kewajiban atau tugas terasa sebagai beban dan setiap perbuatan baik dirasakan sebagai suatu kerja keras.

Para anggota Pramuka wajib melakukan suatu perbuatan baik setiap hari, meskipun kewajiban ini memerlukan upaya keras dari mereka. Orang Katolik jelas harus berbuat lebih banyak lagi. Sikap menahan diri, sabar terhadap orang lain, ramah, menyelesaikan tugas sesuai perintah, yang dijalani setiap hari, merupakan silih-silih yang sangat baik dan sangat membantu kita menuju sukacita.


Saran :

Jika kita takut melakukan tindakan besar, lakukan saja hal-hal kecil berkali-kali.

No comments:

Post a Comment