Friday, November 23, 2018

Vortex - APA YANG KAU TABUR






apa yang kau tabur

Itulah yang kau tuai…


November 20, 2018

Kita semua, umat Katolik - terutama para uskup - perlu mundur sejenak dari semua siklus kegilaan yang dilaporkan setiap hari saat ini, dan melihat gambaran yang besar dan menyeluruh. Dan inilah gambaran besarnya: sebuah penyusutan Gereja Katolik di Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dan Anda dapat mengabaikan berbagai jenis media Katolik yang resmi diakui oleh pejabat Gereja, yang selalu menunjukkan meningkatnya jumlah umat Katolik dalam daftar mereka - itu adalah statistik yang tidak berarti, karena ia mudah dimanipulasi untuk menipu orang yang tidak menaruh curiga.

Ini bukan masalah jumlah kasar umat Katolik, tetapi praktik Iman yang penting. Dan pada skor ini, segala sesuatunya tak pernah lebih buruk dari sekarang, dan kenyataan itu akan terus memburuk dalam beberapa tahun ke depan.

Pada titik ini, kita bisa masuk ke semua detail tentang berlanjutnya penurunan dalam praktek agama Katolik yang aktif – iman, yang dibuktikan dalam pengakuan intelektual serta kepatuhan kepada Iman - tetapi Anda semua sudah pernah mendengar ini jutaan kali sebelumnya: terlalu sedikit panggilan imamat, lebih sedikit paroki daripada sebelum tahun 1965, penurunan 70 persen dalam jumlah kaum religius wanita, 60 persen lebih sedikit pernikahan Katolik, 60 persen lebih sedikit siswa sekolah Katolik – itulah realitanya.

Itu semua sudah usang, banyak informasi yang sudah hilang sekarang. Dan kenyataan itu semakin parah setiap kali dikaji ulang. Tapi sementara "Penyusutan Besar" ini sudah berlangsung selama beberapa dekade dan baru sekarang ini ia benar-benar menarik perhatian, dan yang sekarang menambah keadaan darurat adalah ikut sertanya kekuatan-kekuatan dari luar, dari negara dan melalui penyelidikan oleh pemerintah federal, serta sebuah tuntutan hukum yang baru-baru ini diumumkan, yang menyebut keterlibatan Vatikan juga, di samping kasus konferensi uskup-uskup di Baltimore barusan.

Jadi apa gambaran besarnya? Gereja yang tampak sedang menyusut ini juga sedang dituntut dan diselidiki oleh negara bagian dan FBI. Anda harus kembali, setidaknya, dengan melihat berabad-abad yang lalu untuk bisa menemukan apa pun yang bahkan sebanding dengan ini. Ini benar-benar sebuah mimpi buruk.

Dan jangan lupa, induk dari semua penyelidikan ini telah muncul di cakrawala: tuduhan pidana RICO. Sebagian besar kekayaan Gereja akan dikuras untuk biaya kasus-kasus hukum ini, ada ratusan juta dollar jika semuanya dijumlahkan, dan itu bisa menjadi angka yang sudah kadaluwarsa, karena realitasnya terus meningkat.

Tidak satu pun dari kasus ini akan selesai dalam waktu dekat. Kenyataannya, skala investigasi dan tuntutan hukum semacam ini menjanjikan proses pengadilan yang panjang, dan itu berarti lebih banyak lagi berita utama dan berita-berita baru, mungkin dalam ribuan jumlahnya.

Apa yang menyebabkan semua ini terjadi? Ini bukan hanya pertanyaan yang cukup adil, ini adalah inti pertanyaannya. Pengeluaran saat ini oleh uskup-uskup senior yang akan menghabiskan tahun-tahun terakhir mereka di kantor jabatannya telah dihamburkan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan dengan para pengacara dan para klerus dan para penggalang dana serta para agen PR dan sebagainya.

Mereka akan terlibat dalam berbagai siklus yang puting beliung dan saling berkonfrontasi dalam hal apa yang harus dikatakan, apa yang tidak harus dikatakan, dan bagaimana cara untuk tidak mengatakannya. Dan semua ini bermuara pada satu penjelasan yang sederhana: Terlalu banyak dari mereka telah kehilangan kesadaran akan rasa supernatural – misi supernatural, iman supernatural, kehidupan supernatural.

Hilangnya rasa supernatural ini dapat dijelaskan oleh berbagai faktor, antara lain: kegagalan untuk menjalani hidup yang suci, pembinaan dan pendidikan yang buruk di masa muda mereka, merangkul agenda homoseksual, liturgi yang mengerikan, kehidupan doa yang tidak bersemangat, dimana banyak dari hal ini yang saling tumpang tindih.

Semua faktor ini masing-masing merupakan sebab dan akibat, masing-masing dari penyebab ini saling mendukung satu sama lain dan mendorong kepada keruntuhan yang sama. Tanda yang paling jelas terlihat dari hilangnya rasa supernatural ini nampak dalam konferensi uskup-uskup minggu lalu di Baltimore, dimana suasana saat itu lebih menyerupai suasana rapat dewan perusahaan: hotel yang mewah, suguhan makanan yang mahal, banyaknya peserta luar (perusahaan) yang tidak berarti dan tidak bermanfaat. Dan di atas semuanya, suasana yang penuh kebingungan dan ketegangan, sebuah perasaan bahwa tidak seorang pun yang benar-benar tahu apa yang sedang terjadi di dalam Gereja saat ini, apa yang harus dilakukan atau bagaimana melakukannya.

Konferensi itu bahkan tidak dapat secara kolektif mengidentifikasi masalah yang sebenarnya, bagaimana mengatasinya, atau apa yang harus dilakukan selanjutnya. Gereja di Amerika adalah bagaikan kapal tanpa kemudi yang dibanjiri oleh kebingungan, bukan hanya tidak yakin bagaimana cara mengemudi, tetapi di atas segalanya: bahkan tidak yakin kemana harus dikemudikan - apalagi sampai ke pelabuhan ke sana.

Ini adalah hasil akhir dari hilangnya rasa supernatural. Selama beberapa dekade, banyak dari orang yang sama ini telah mengotak-atik dan bermain-main dengan liturgi, gagal dalam berkhotbah tentang apa pun yang substantif dan penting, dan mereka duduk di atas kehancuran katekese yang terbesar dalam sejarah Gereja.

Mereka telah merangkul berbagai ideologi duniawi dan mengabaikan dunia spirituil. Dan sebagai uskup-uskup, dimana hal ini merupakan satu-satunya alasan dari keberadaan mereka: mereka mengabaikan keselamatan jiwa, dan mereka menganggap hal itu bukan masalah penting. Pewartaan Injil telah dipinggirkan dari sebuah kantor atau departemen yang tidak efektif, di masing-masing keuskupan mereka.

Mereka bahkan tidak bisa menjaga atau mempertahankan jumlah umat Katolik yang duduk di bangku-bangku gereja, apalagi mendorong umat Katolik untuk masuk. Jiwa Gereja adalah bersifat supernatural. Inilah yang memberikan bentuk dan misi Gereja. Itu adalah jantung Gereja.

Tetapi hal itu telah ditinggalkan atau terbunuh selama beberapa dekade ini oleh pilihan aktif dari para klerus duniawi yang bersalah disini.

Perbuatan ini telah mengakibatkan terjadinya pelecehan seks anak, mayoritasnya adalah berupa homoseksual, tindakan menutup-nutupi kasus pelecehan sex yang terjadi, kemajuan karir dari banyak ‘seniman terbaik’ yang menutup-nutupi kasus sexual yang ada di antara para pemimpin, kehancuran dari para klerus karena menjadi pria homoseksual atau mereka yang membiarkan pendaftaran oleh ribuan orang homosex untuk menjadi imam, sementara orang-orang yang paling baik dalam memperbaiki kapal Gereja ini telah diusir pergi.

Para pemimpin telah menyelimuti diri mereka dalam kemewahan dan kehilangan kemurnian, kadang-kadang dalam daging, dan hampir selalu di dalam roh.

Banyak umat beriman yang telah mengetahui dan memperhatikan hal ini, dan dengan demikian kehilangan Iman mereka juga. Jika Anda ingin mengetahui keberhasilan atau kegagalan pemimpin, Anda hanya perlu melihat kondisi dari para pengikutnya.

Hal itu berlaku untuk setiap badan perusahaan di dunia, dari pemerintah hingga tim atletik hingga bisnis - dan ya, termasuk Gereja juga. Ketika para pemimpin berfungsi baik pada tingkat supernatural, maka orang-orang akan memperhatikannya, karena manusia dirancang untuk bersifat supernatural oleh Tuhan kita yang supernatural.

Kita diciptakan oleh-Nya bagi Dia. Ketika pesan supernatural diumumkan dengan jelas dan jujur, pesan itu ditanggapi sepenuhnya oleh mereka yang cenderung kepada sifat itu (supernatural). Tetapi ketika pesan supernatural itu ditinggalkan, maka tidak ada orang yang tertarik pada pesan penggantinya, kecuali seperti burung bangkai terhadap daging yang membusuk.

Dan itulah yang kita lihat terjadi di sini. Para pemimpin Gereja di Amerika Serikat, tentu saja, tidak memiliki tanggung jawab penuh atas Gereja. Tetapi mereka memang benar-benar memikul tanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Sampai mereka kembali kepada hal-hal supernatural dalam liturgi mereka, dalam khotbah mereka, dalam kehidupan mereka, maka tidak ada dari mereka yang akan berbalik ke jalan yang benar. Bahkan tidak ada yang akan mulai berbalik. Mereka akan menghabiskan masa-masa sekarat mereka dengan membanjiri hidupnya dalam kegilaan birokratis dan berbagai tuntutan hukum, dan kemungkinan besar masuk tahanan kriminal. Mereka sedang menuai apa yang telah mereka tabur.

Adalah penting untuk merenungkan semua ini - semuanya - sehingga ketika generasi berikutnya mulai memunguti bagian-bagiannya, mereka dapat mempelajari hal ini dengan baik: Apa yang Anda tabur, itulah yang akan Anda tuai.

No comments:

Post a Comment