Thursday, October 3, 2019

PARA USKUP DAN PARA IMAM MENENTANG DOKUMEN KERJA SINODE AMAZON


Shutterstock.com


by Diane Montagna 


NEWSCATHOLIC CHURCHFAITH

 

 

PARA USKUP DAN PARA IMAM MENENTANG DOKUMEN KERJA SINODE AMAZON KARENA BERTENTANGAN DENGAN IMAN KATOLIK

 

https://www.lifesitenews.com/news/bishops-priests-challenge-amazon-synod-working-doc-for-contradicting-catholic-faith

 

ROMA, 1 Oktober 2019 (LifeSiteNews) - Mengingat Sinode Amazon yang akan datang, kelompok internasional yang terdiri atas para uskup, imam, dan umat awam Katolik, yang telah memilih untuk tetap anonim karena “iklim intimidasi” yang berlaku di dalam Gereja, hari ini berbicara menyampaikan pernyataan singkat kepada paus Francis dan para bapa (peserta) sinode, dengan mengidentifikasi empat bidang dokumen kerja yang mereka katakan “bertentangan” dengan iman Katolik.

Pernyataan 1 Oktober 2019 (lihat di bawah), yang dikeluarkan oleh kelompok yang menamakan dirinya Kelompok Kerja Coetus Internationalis Patrum itu, menyatakan:

Kami, yang terdiri atas para uskup, imam, dan umat Katolik dari seluruh dunia, dengan ini menegaskan bahwa Instrumentum Laboris yang dipersiapkan untuk pertemuan Sinode mendatang akan menimbulkan pertanyaan serius dan keberatan yang sangat serius, karena kontradiksinya dengan poin-poin individual dari doktrin Katolik yang selalu diajarkan oleh Gereja, serta kontradiksinya tentang iman kepada Yesus Kristus, Juru Selamat seluruh umat manusia.

Dengan menggunakan apa yang disebutnya "metode klasik," kelompok ini merangkum menjadi empat "proposisi" atau "tesis" atas poin-poin utama dari Instrumentum Laboris, yang mereka anggap "tidak dapat diterima."

Kelompok itu kemudian membandingkannya dengan teks-teks magisterial tertentu untuk mendukung posisi mereka.

Edward Pentin dari National Catholic Register, yang termasuk orang pertama yang melaporkan pernyataan itu, menjelaskan bahwa kelompok ini dinamai “kelompok kepentingan paling berpengaruh di KV II yang mengajukan banyak amandemen dokumen konsili dalam upaya untuk menegakkan tradisi."

Edward Pentin juga mencatat bahwa, "meskipun 'banyak' uskup, imam, dan kaum awam telah berbagi kekhawatiran mereka, tetapi tidak ada nama yang akan diungkapkan disini 'karena iklim intimidasi dan pembersihan yang meningkat telah hadir di dalam Kuria Romawi dan di Gereja pada umumnya.'"

Instrumentum laboris akan menjadi dasar diskusi pada Sinode para Uskup di Amazon 6-27 Oktober, yang diadakan di Vatikan.

Empat bidang yang menjadi perhatian

Bidang perhatian pertama yang dicatat oleh kelompok itu adalah seruan dokumen kerja untuk menghormati “Keragaman Amazon” yang berarti “kita diminta untuk mengakui bahwa ada jalan lain menuju keselamatan, tanpa mau mengakui keselamatan secara eksklusif pada iman Katolik.” Dokumen kerja itu menyerukan Gereja Katolik untuk "mengintegrasikan" modalitas "Kristen non-Katolik lainnya" menjadi “Gereja."

Kelompok yang terdiri atas para prelatus, pastor dan kaum awam itu membandingkan dengan pernyataan Dominus Iesus, pernyataan yang dikeluarkan oleh Kongregasi untuk Ajaran Iman pada tahun 2000, yang menegaskan kembali bahwa “kehendak keselamatan universal dari Allah yang Satu dan Tritunggal ditawarkan dan dilakukan sekali untuk semua dalam misteri inkarnasi, kematian, dan kebangkitan Anak Allah”(14) dan “keesaan (keesaan dan keunikan) Gereja yang didirikan olehnya” (16) haruslah “diyakini dengan kuat sebagai suatu kebenaran iman Katolik."

Bidang kedua yang menjadi perhatian adalah pernyataan dokumen kerja sinode yang mengatakan bahwa teologi Pan-Amazon diperlukan di semua lembaga pendidikan (IL 98, c3) dan proposal bahwa Gereja hendaknya “menyesuaikan ritual Ekaristi dengan budaya mereka” (IL 126 d).

Kelompok ini menolak pernyataan itu lagi berdasarkan Dominus Iesus, yang menegaskan kembali bahwa “adalah bertentangan dengan iman untuk menganggap Gereja sebagai satu cara keselamatan bersama dengan yang dibentuk oleh agama-agama lain.” Sementara menegaskan bahwa “beberapa doa dan ritual dari agama-agama lain dapat berperan sebagai persiapan untuk Injil," kelompok itu dengan tegas menyatakan bahwa "seseorang tidak dapat menghubungkan" dengan mereka "asal mula ilahiah" atau "kemanjuran keselamatan" yang "sesuai dengan sakramen-sakramen Kristen."

Poin pertikaian ketiga adalah anggapan bahwa “wilayah [Amazon] dan seruan warganya” dalam beberapa hal merupakan tempat pewahyuan dan sumber teologi - seperti halnya Kitab Suci, Konsili-konsili dan para Bapa Gereja.

Kelompok Coetus Internationalis Patrum menolak gagasan ini, dengan mengutip konstitusi dogmatis KV II tentang wahyu ilahi, Dei Verbum, yang menegaskan kembali sifat wahyu ilahi, bagian penutupannya dengan kematian Rasul terakhir, dan ikatan sakral antara Tradisi, Kitab Suci dan ajaran otoritas Gereja Katolik (4, 7, 10).

Terakhir, kelompok itu menolak "visi baru dari Sakramen Imamat" yang diusulkan oleh dokumen kerja sinode, yang mereka katakan "tidak berasal dari Wahyu, tetapi dari penggunaan budaya masyarakat Amazon." Visi baru ini mencakup proposal mengatakan bahwa "penahbisan bisa diberikan kepada orang yang telah memiliki keluarga” dan “tugas perutusan resmi (imamat) boleh diberikan kepada wanita.”

Kelompok itu menentang "visi baru" ini berdasarkan lima teks magister, termasuk konstitusi dogmatis KV II tentang Gereja, Lumen Gentium, dan dekritnya tentang pelayanan dan kehidupan para imam, Presbyterorum Ordinis; Ensiklik Paus Paulus VI tentang selibat imam, Sacerdotalis Coelibatus; Nasihat kerasulan Paus Yohanes Paulus II tentang pembentukan para imam, Pastores Dabo Vobis; dan surat apostoliknya tentang mempertahankan profesi imamat hanya untuk pria, Ordinatio Sacerdotalis.

Pernyataan hari ini hadir sebagai pernyataan terbaru dalam rangakaian ‘paduan suara yang mengkritik’ dokumen kerja sinode. Pada bulan Juni, Kardinal Jerman Walter Brandmüller, presiden emeritus Komite Kepausan untuk Ilmu Pengetahuan Sejarah, memperingatkan bahwa "poin-poin yang menentukan" dalam dokumen kerja adalah "sesat" dan bahwa "sejauh fakta Wahyu Ilahi di sini dipertanyakan atau disalahpahami" maka kita dapat berbicara bahwa hal itu adalah tentang "kemurtadan."

Berikut di bawah ini adalah pernyataan lengkap oleh pokja Coetus Internationalis Patrum (International Group of Fathers).


***


Kepada Paus dan para Bapa Sinode:

Kami, para uskup, pastor, dan umat Katolik dari seluruh dunia, dengan ini menegaskan bahwa Instrumentum Laboris yang dipersiapkan untuk pertemuan Sinode mendatang akan menimbulkan pertanyaan serius dan keberatan yang sangat serius, karena kontradiksinya dengan poin-poin individual dari doktrin Katolik yang selalu diajarkan oleh Gereja, serta kontradiksinya tentang iman kepada Yesus Kristus, Juru Selamat seluruh umat manusia. Kami telah menyusun, mengikuti metode klasik, empat proposisi dalam bentuk "tesis" yang merangkum poin-poin utama dari Instrumentum Laboris. Dengan hati nurani dan dengan kejujuran yang besar, kami menegaskan bahwa pengajaran tesis ini tidak dapat diterima.

1. Keragaman Amazon, yang di atas semua keragaman agama, membangkitkan Pentakosta baru (IL 30): menghormati keragaman ini berarti mengakui bahwa ada jalan lain menuju keselamatan, tanpa menyimpan keselamatan hanya pada iman Katolik. Kelompok-kelompok Kristen non-Katolik mengajarkan modalitas lain untuk menjadi Gereja, tanpa celaan, tanpa dogmatisme, tanpa disiplin ritual dan bentuk gerejawi (IL 138); Gereja Katolik harus mengintegrasikan modalitas ini. Mengandalkan keselamatan secara eksklusif hanya dengan Pengakuan Iman (Credo), itu akan merusak Pengakuan Iman (IL 39).
Hal ini berlawanan dengan Dominus Iesus 14 dan 16.

2. Pengajaran teologi Pan-Amazonian, yang memperhitungkan mitos, ritual, dan kultur budaya asli, diperlukan di semua lembaga pendidikan (IL 98 c 3). Ritus dan perayaan non-Kristen diusulkan sebagai hal yang "penting untuk keselamatan integral" (IL 87) dan kami diminta untuk "menyesuaikan ritus Ekaristi dengan budaya mereka" (IL 126 d). Tentang ritual: IL 87, 126.
Hal ini berlawanan dengan Dominus Iesus 21.

3. Di antara berbagai Loci Theologici (yaitu, di antara berbagai sumber teologi, seperti Kitab Suci, Konsili, Para Bapa Gereja) di situ hendaknya dimasukkan juga wilayah [Amazon] dan tangisan warganya. (IL 18, 19, 94, 98 c 3, 98 d 2, 144).
Hal ini berlawanan dengan Dei Verbum 4, 7, 10.

4. Disarankan bahwa penahbisan imamat diberikan kepada orang yang tua yang tlah memiliki keluarga dan untuk memberikan "pelayanan resmi (imamat)" kepada wanita. Karena itu, diusulkan sebuah visi baru tentang Sakramen Imamat yang tidak berasal dari Wahyu, tetapi dari penggunaan budaya orang-orang Amazon (yang menyediakan sistem otoritas yang bergiliran, antara lain). Karena itu, harus ada pemisahan yang dibuat antara imamat dan munus regendi (IL 129 a 2, 129 a 3, 129 c 2).
Hal ini bertentangan dengan Lumen Gentium 21, Presbyterorum Ordinis 13, Pastores Dabo Vobis 26; dan juga: seluruh dokumen Sacerdotalis Coelibatus, khususnya 21 dan 26, Ordinatio Sacerdotalis1, 3 dan 4; Pastores Dabo Vobis 29.



Kelompok Kerja Patrum Coetus Internationalis
1 Oktober 2019

No comments:

Post a Comment