Friday, October 11, 2019

Vortex - SEKARANG INI ! RATUSAN JUTA!


 

 

Vortex - sekarang ini ! Ratusan juta!

Setengah milyar tepatnya!

October 10, 2019 


Menindaklanjuti laporan Vortex kemarin di mana kami berbicara tentang Sekretaris Negara Vatikan, Cdl. Pietro Parolin, dan yang jelas-jelas menutup-nutupi kasus pencurian uang, setidaknya $ 13 juta Euro, dari Yayasan Kepausan yang berbasis di A.S. - sekarang ada kasus lagi.

Kantor Parolin digerebek secara internal oleh polisi Vatikan minggu lalu, seperti yang dilaporkan secara luas di media internasional. Penggerebekan yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah menciptakan badai pertanyaan.

Church Militant telah diberitahu bahwa, di balik layar, ini adalah semacam permainan kekuasaan antara berbagai faksi dari paus Francis, yang tampaknya semuanya tidak senang dengannya - hanya karena alasan mereka saling bersaing.

Memang, Francis sendiri yang memberikan izin bagi penggerebekan itu, tetapi pada saat kasus itu sampai di mejanya, terlalu banyak yang sudah diketahui oleh banyak orang sehingga Paus tidak bisa bertindak apa-apa.

Singkatnya, berbagai pekerja di kantor Sekretaris Negara Vatikan dialihkan perhatiannya - atau ditipu - sekitar 400 juta euro; itu hampir $ 500 juta dollar dari akun yang mengelola Peter's Pence (dana keuangan Vatikan).

Biar lebih meresap lagi: setengah miliar dolar dicuri. Kasus itu langsung terlihat buruk - sangat buruk. Gereja Kaum Miskin’nya Francis memiliki para pekerja tingkat tinggi yang suka mencuri dari sebuah panci yang dimaksudkan untuk membantu orang-orang miskin.

Hal itu sangatlah buruk hingga pasukan Garda Swiss diberi selebaran ini dengan logo resmi dan pasukan Garda itu diperintahkan untuk tidak membiarkan para pekerja kantor sekretariat negara Vatikan kembali ke Kota Vatikan, saat investigasi sedang berlangsung.

Apa yang telah diselidiki sejauh ini, menurut sumber-sumber kami di Vatikan? Sekitar setengah dari uang itu, sekitar $ 250 juta dollar, dialihkan dari rekening Peter's Pence, dan digunakan untuk membeli sebuah bangunan mewah dan mahal di jantung kota London di Sloane Avenue.

Sementara biaya pembelian bangunan itu adalah dengan harga pasar, intinya adalah bahwa pembelian dilakukan dengan dana yang tidak diizinkan untuk digunakan bagi real estate atau untuk spekulasi di bidang real estate.

Selain itu, ketika semua kegilaan Brexit dan kejatuhan politik berdampak pada masalah ekonomi, pasar real estat yang mahal di London mendapat pukulan besar dan nilai bangunan merosot tajam.

Selain itu, beberapa dari sisa uang sekitar $ 250 juta - 200 juta dalam euro - tampaknya telah dialihkan ke salah satu perusahaan hukum abal-abal atau palsu, atau setidaknya, usahanya di bidang penipuan untuk menutupi pembelian properti di London.

Selain dari pencurian uang, yang membuat Cardinal Parolin disebut sebagai ‘pembuat perjanjian pinjaman’ uang sebesar $ 13 juta dollar dari Yayasan Kepausan yang terlihat kecil jika dibandingkan dengan masalah yang riil, juga ada masalah PR yang lebih menyakitkan bagi Paus Francis yang baru tahu masalahnya ketika si manajer senior tak bisa bertanggung-jawab.

Orang itu adalah Kardinal Angelo Becciu, yang merupakan wakil Sekretariat Negara, wakilnya Parolin, yang bertanggung-jawab atas kantor-kantor yang digerebek polisi pada saat semua perbuatan ilegal ini terjadi.

Dia adalah orang dekatnya Francis yang dipromosikan olehnya menjadi kardinal tahun lalu.

Pada bulan Desember tahun lalu, dia dipindahkan untuk menjadi prefek Kongregasi untuk Orang Kudus dan penggantinya di Vatikan tidak lain adalah uskup agung Edgar Peña Parra, seorang pria dengan masa lalu yang sangat patut dipertanyakan, tetapi juga seorang FOFFriend of Francis.’ (Sahabat Francis.)

Pencurian atau pengalihan dana setengah miliar dollar itu tampaknya telah menjadi pengamatan Becciu, dan hal itu ditutup-tutupi dan mengakibatkan penggerebekan pada uskup agung Edgar Peña Parra.

Uskup agung Parra memiliki masa lalu yang sangat buruk, masa lalu yang tampaknya tidak jadi masalah bagi Paus Francis.

Juni lalu, uskup agung Viganò, dalam persembunyiannya karena takut akan nyawanya, mengatakan kepada The Washington Post bahwa dia melihat dengan matanya sendiri dokumentasi resmi Gereja yang menghubungkan Parra dengan kematian dua pria di Venezuela pada tahun 1992.

Kematian akibat sengatan listrik terjadi di pulau San Carlos di Danau Maracaibo di Venezuela utara, dan menurut dokumen Gereja yang dibaca oleh Viganò, dia berkata, " dua mayat itu ditemukan dalam keadaan telanjang, dengan bukti-bukti tindakan pencabulan homoseksual yang mengerikan."

Selain itu, Parra memiliki sejarah panjang tuduhan pemangsaan homoseksual, termasuk rayuan terhadap dua seminaris pada bulan September 1990 di Maracaibo, sebuah laporan yang telah diselidiki dan dikonfirmasi kebenarannya secara tertulis oleh rektor seminari.

Uskup Agung Viganò juga menegaskan bahwa Vatikan memiliki 25 halaman dokumen yang merinci dugaan kejahatan Parra, tetapi tidak ada yang menghentikan kenaikan jabatan dan kekuasaannya di Bank Vatican.

Menurut sumber di sini, di Roma, pencurian setengah miliar dolar itu dilaporkan kepada Francis oleh pejabat tinggi dari bank Vatikan.

Nugget kecil itulah yang mendorong laporan bahwa permainan kekuatan internal sangat besar sedang berlangsung di dalam dinding-dinding Vatikan.

Bank Vatikan memiliki sejarah korupsi yang sangat panjang. Bahwa bank itu benar-benar akan melaporkan pejabat korupsi lainnya, telah menjadi semacam lelucon saja di sini… dan semuanya berjalan dengan tenang dan aman.

Ketika Francis keluar ke loggia pada tahun 2013, salah satu dari dua masalah yang mendesak adalah korupsi yang meluas - keuangan dan moral - yang perlu dibersihkan.

Jorge Bergoglio dihadirkan kepada para kardinal peserta konklaf sebagai orang yang dapat membersihkan semuanya, karena dia bukan bagian dari birokrasi, dia adalah orang luar yang sempurna. Tetapi justru di bawah Francis, skandal telah berkembang dan korupsi Vatikan tampak lebih mengakar dari sebelumnya.

Orang-orang yang sangat patut dipertanyakan di jajaran tinggi Vatikan, penutupan kasus-kasus pelecehan sex dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya; dan kembali di Amerika Serikat: banyak uskup menghadapi ratusan tuntutan hukum; tuduhan-tuduhan baru muncul terhadap para penjaga lama seperti misalnya uskup Howard Hubbard dari Albany dan uang ratusan juta dollar diambil begitu saja.

Selain itu, tenaga kerja banyak yang putus asa, terlalu banyak bekerja dan berjongkok, takut kepala mereka dipotong; politik penghancuran pribadi meluas; defisit operasional yang melonjak - $ 80 juta dollar defisit dalam tahun lalu saja - dan hal ini meningkatkan obrolan media sosial beredar tentang adanya rencana rahasia untuk menggulingkan Paus.

Dan, oh ya, masalah sinode yang mengancam akan memecah-belah Gereja, menyulut pertanyaan di seluruh dunia: apakah Paus Francis terpilih secara sah, atau apakah dia telah menyampaikan ajaran sesat, dan sebagian besar hierarki telah kehilangan iman supernatural.

Ditambah lagi dengan sinode di Jerman yang terlihat seperti sebuah skisma di dalam rahim dan Anda memiliki kepausan yang berada dalam keadaan krisis - tidak diragukan lagi - meskipun ada upaya oleh media liberal Katolik dan media sekuler, untuk mengecilkan semuanya itu atau bahkan menutupinya secara editorial.

Terlepas dari upaya Francis untuk menumpuk Kolese para Kardinal yang dekat dengan dirinya, sehingga Paus Francis II akan terpilih berikutnya, tetapi ada jauh lebih banyak skandal tingkat tinggi serta kontroversi yang tidak pernah berakhir, semua itu akan dapat menghalangi beberapa kardinal dalam pemungutan suara konklaf untuk memilih orang yang kurang lebih sama dengan Francis.

Tulisan ini datang kepada Anda dari saya, Michael Voris, dari Kota Vatikan.

No comments:

Post a Comment