Saturday, October 5, 2019

PESAN DARI BAYSIDE – PARA KLERUS SEDANG BERJALAN MENUJU PERANGKAP



PESAN DARI BAYSIDE – PARA KLERUS SEDANG BERJALAN MENUJU PERANGKAP...

December 7, 1971 - Eve of the Immaculate Conception


Bunda Maria - “Aku berjanji untuk menyelimutkan jubah perlindunganku bagi semua orang yang mau memanggil Putraku di hari-hari yang gelap ini. Selamatkanlah dirimu sekarang di dalam Hati Kudus Putraku.


Gelombang kejahatan menyelimuti dunia

“Aku telah memperingatkan kamu sebelumnya, bahwa kamu sedang berjalan mendekati sebuah bencana besar. Sekarang gelombang pasang naik lebih tinggi, dan segera air akan mendekati pantaimu. Berdoalah agar kamu tidak terbawa arus kejahatan yang sedang menyelimuti dunia saat ini.

“Semua orang yang menyangkal Putraku tidak akan luput dari hukuman — semua yang telah mengembangkan kesombongan intelektual, menempatkan kecerdasan mereka di atas ajaran yang telah ditetapkan oleh para utusan Allahmu, mereka yang kau sebut sebagai nabi. Semuanya telah diberikan kepadamu, tetapi kamu tidak menemukan maknanya.

“. . . banyak yang telah memilih untuk menulis ulang Sabda Tuhan. Mereka berjuang demi hati mereka sendiri, keinginan mereka sendiri. Mereka telah menulis ulang Sabda agar sesuai dengan kesombongan manusia. Kamu tidak akan bisa menyelamatkan saudara-saudaramu dengan menjauh dari Putraku.

“Kami sekarang sedang menyaksikan penistaan ​​paling jahat yang dilakukan di dalam Rumah Putraku. Kamu yang telah diberikan rahmat untuk membawa terang, telah memilih untuk menggunakan kekuatanmu untuk menghancurkan. Apa yang kau katakan kepada anak-anak? Jiwa-jiwa muda itu sedang belajar tentang penistaan, bidaah, satanisme! Kamu tidak akan bisa lepas dari nyala api!

“Khayalan, khayalan! Apakah kamu tidak bisa mengenali wajah setan dan kesesatan? Janganlah mengandalkan kaki tangan setan. Kembalilah kepada kebenaran sejati yang diajarkan oleh para utusan Putra-Ku, orang-orang yang kau sebut sebagai para nabi zaman dahulu. Bacalah dan pelajarilah kebenarannya. Janganlah menerima kata-kata sesat yang keluar dari mulut bidaah. Janganlah apatis; karena ketika kamu berjalan tanpa peduli, maka anak-anakmu yang akan menancapkan pisau di hatimu.

“Negara Anda sekarang telah mengambil langkah pertama menuju kehancurannya sendiri. Anak tangga dari negaramu tidak mengarah ke atas; tetapi ia mengarah turun.

“Sebagaimana orang lumpuh akan berjalan, seperti yang akan dilihat oleh orang buta, demikian pula orang yang tidak beriman akan percaya kembali. Tetapi semua yang tidak mengikuti jalan sebagaimana mestinya, katakanlah kepada mereka bahwa mereka akan bisa diselamatkan asalkan mereka percaya, karena mereka akan diberikan jalan.


PBB: sekelompok ular beludak

“Amerika, jauhkanlah dirimu, sebagai sebuah negara, dari kelompok ular beludak di kotamu yang telah menempatkan dirinya untuk memerintah atas semua orang di dunia dan menuntun mereka menuju kehancuran.

“Kekuatan kejahatan telah meningkat. Bertindaklah sekarang atas petunjukku, rencana keselamatan yang diberikan kepadamu, atau jika tidak, kamu akan terjatuh. Kamu akan mengalami penderitaan di luar semua yang pernah kau jalani. Kekuatan alam akan digunakan untuk melawan kamu. Tetapi ini bukan dari manusia, ini adalah berasal dari Tuhanmu.

“Masa depan tidak bisa dirubah, tetapi hanya bisa ditahan. Halaman-halaman harus dibuka, tetapi penderitaan dapat dikurangi, anak-anakku. Rahmat telah diberikan secara berlimpah, dan banyak pula yang diharapkan darimu. Jika kamu tidak mau menanggapi kepercayaan yang telah diberikan oleh Putraku dan aku kepadamu, maka kamu akan mengambil tempatmu bersama mereka yang akan dihancurkan.

"Semua yang memakai tanda dari binatang itu akan terjatuh. Tanda ini adalah apa yang telah kau terima secara buta sebagai simbol perdamaian di negaramu. Semua orang yang menyimpan patung dan gambarku di rumah mereka, akan diselamatkan.

“Astrologi adalah untuk orang-orang yang tidak beriman.

“Sekarang kamu harus selalu waspada, di negaramu. Neraca kini berada di tanganmu. Aku akan selalu bersamamu. Belalah Putraku sekarang. Berdoalah! Angkatlah salibmu dan bawalah itu tanpa mengeluh, karena kamu akan menerima pilihan untuk berjalan bersama Putraku di jalan yang sempit, atau berjalan dan mengikuti Antikris menuju kehancuran.

“Waspada selalu dan berdoalah. Berdoalah agar kejahatan tidak menghancurkan keluargamu. Tanpa doa, korban dan penebusan, maka kamu akan musnah. Berdoalah memohon terang; karena jika tanpa terang, kamu akan berjalan di kegelapan."

Veronica - Marilah kita terus berdoa bagi para klerus, karena sangatlah mengoyak hati Bunda Maria demi menyaksikan bagaimana para klerus itu dengan cepat berjalan memasuki kegelapan; betapa mereka tidak lagi bisa mengenali kejahatan yang telah memasuki Rumah Putranya. Bunda Maria berkata bahwa para klerus itu harus membaca Alkitab, mereka harus membaca Alkitab; mereka sedang disuguhi kesesatan. Nampak Bunda Maria menangis sedih.


Para klerus sedang berjalan menuju perangkap

Bunda Maria - “Tolonglah aku. Mereka tidak mengerti apa yang mereka lakukan untuk dirinya sendiri."

Veronica – Bunda Maria berkata bahwa mereka tidak mengerti. Dia mengatakan hal itu — Dia berkata bahwa mereka berjalan cepat ke dalam perangkap, ya… para imam yang dikasihinya. (Veronica terisak menangis)

Mereka akan sangat menderita. Mereka akan sangat menderita jika mereka tidak mau mendengarkan. Mereka tidak tahu bahwa ini adalah rencana untuk menghancurkan dari dalam Gereja. Tetapi Bunda Maria mengatakan — jangan sampai kita terlalu bersedih karena Yesus akan datang dan menghentikan semua ini; tetapi, tetapi banyak yang akan musnah sebelum kedatangan-Nya. Banyak orang di Amerika Serikat akan sangat menderita.
  
Bunda Maria - “Bertekunlah untuk melawan kuasa-kuasa jahat yang sekarang menyelimuti duniamu. Hendaknya kamu terpelihara oleh Kehadiran Putraku di antara kamu. Tolaklah kegelapan!”

[Pause]
    
Veronica - Yesus juga berkata bahwa pesan dari Tempat Suci Ibu-Nya haruslah disebarkan sekarang karena akan ada banyak penderitaan.
  
Kemudian nampak Yesus hadir dan berkata - "Sekarang lanjutkanlah dengan doamu, anak-anak-Ku."

No comments:

Post a Comment