Friday, October 11, 2019

VORTEX – LAPORAN SINODE AMAZON: PERTANYAAN MENDESAK




Vortex – laporan sinode AMAZON: pertanyaan mendesak

https://www.churchmilitant.com/news/article/amazon-synod-report-the-pressing-question?mc_cid=7f9d92ae80&mc_eid=6f7d1beaf7



by Church Militant  •  ChurchMilitant.com  •  October 10, 2019

 

APAKAH YESUS MENYANDANG SIFAT KEILAHIAN-NYA KETIKA BERJALAN DI DUNIA DULU?

Laporan seorang jurnalis, atheis, teman dekat paus Francis,  mungkin telah membuka kunci untuk semua hal yang terjadi di Roma. Pepatah ‘Bintang Utara,’ cahaya penuntun dari semua yang terjadi di dalam Gereja, mungkin baru saja diungkapkan.

Uskup Agung Viganò secara terbuka menyatakan ‘Kristus tidak ada di dalam dokumen kerja sinode.’ Kardinal Burke menggambarkan sinode itu sebagai ‘serangan langsung terhadap Ketuhanan Kristus.’ Dan Kardinal, Jerman Müller, menambahkan bahwa Yesus telah ‘diusir dari Sinode,’ dan bahwa berbagai pemimpin sinode Amazon memandang Tuhan kita sebagai ‘orang yang tak tersentuh.’

Memang, Kard. Jerman, Karl Marx, yang juga kepala uskup Jerman, mengajukan pertanyaan retoris dalam homili, "Jika Kristus ada di sini hari ini, apakah Dia akan mengatakan apa yang Dia katakan dua ribu tahun yang lalu?"

Komentar-komentar itu dikutip sehubungan dengan klaim oleh seorang reporter Italia bahwa Paus Francis mengatakan kepadanya bahwa Yesus tidaklah bersifat ilahi ketika Dia berada di dunia, dan sekarang ucapan itu melemparkan sinode ini dalam pandangan yang sama sekali berbeda.

Faktanya, segala sesuatu yang terjadi di sini, di dalam Sinode Amazon ini, perlu mengambil tempat duduk di belakang di hadapan pertanyaan yang paling mendesak ini, karena dari masalah sentral inilah segalanya akan berputar.

Apa yang keluar dari sinode dalam bentuk laporan akhir oleh Paus, yang diharapkan muncul awal tahun depan, adalah apa yang memang menjadi hasil sinode, dan tidak ada hal yang mulia yang dapat diambil manfaatnya oleh umat Katolik yang sejati, dari sinode itu.



Kebiasaan normal yang baru di Vatikan adalah berupa: TIDAK ADANYA KEJELASAN Tweet

Tetapi, apakah itu ensiklik atau nasihat atau apa pun, jika apa yang mendasari komunikasi terakhir dari Paus nanti adalah kepercayaan di sini, di Roma, bahwa Yesus, ketika Dia berada di dunia dulu, adalah tidak bersifat ilahiah, maka hal itu menjadi pengatur dan pengubah seluruh permainan.

Laporan akhir kemungkinan besar akan berupa dokumen yang berisi kalimat dan kata-kata yang samar-samar, mudah diartikan sebagai apa pun juga yang Anda inginkan, seperti halnya Laudato Si dan Amoris Laetitia.

Semua kontroversi dan kebingungan ini akan terus berlanjut, seperti biasa, dan sebuah kebiasaan normal yang baru akan ditetapkan di dalam Gereja. Kebiasaan normal baru itu adalah: TIDAK ADANYA KEJELASAN.

Kebenaran adalah, dan ini telah menjadi kasus untuk sementara waktu sekarang, bahkan dalam beberapa tahun terakhir, hal itu menjadi mesin pendorong yang besar di sini, di Roma.

Tidak adanya kejelasan, bahasa yang tepat mengatakan ini atau itu, tidak bersifat terbuka bagi penafsiran, dan itu justru menjadi masalah dengan tanggapan Vatikan terhadap kontroversi yang berkembang tentang apa yang dikatakan atau tidak dikatakan oleh Paus kepada Scalfari.

Kritik-kritik itu menghasilkan sebuah pernyataan akhir pada konferensi pers hari ini, sebuah pernyataan yang agak bebas oleh Kepala Komunikasi Vatikan, Paolo Ruffini.

Ini bukan pertama kalinya Scalfari melaporkan Paus mengatakan kepadanya bahwa dia percaya sesuatu yang bertentangan dengan doktrin Katolik.

Kontroversi tahun lalu tentang Paus yang mengatakan kepadanya "jiwa manusia tidak masuk ke neraka karena jiwa itu dimusnahkan" sangat meledak dalam waktu singkat.

Lagipula, tidak ada sesuatu dalam komentar paus Francis yang benar-benar tidak disetujui oleh kebanyakan orang di dunia.

Bahkan mayoritas umat Katolik, termasuk uskup Robert Barron, tampaknya menolak gagasan bahwa siapa pun benar-benar bisa masuk ke neraka, karena hal ini cocok dengan teologi anti-neraka jika Anda mengatakan dua atau tiga manusia dalam sejarah yang tidak berhasil masuk Surga, seperti Hitler - contoh favorit semua orang - tidak benar-benar terbakar selamanya, karena jiwa mereka hanya dimusnahkan begitu saja, lenyap dan tidak ada lagi.

Ya, dengan cara tertentu, hal itu terasa agak menghibur, dan itulah sebabnya Paus diduga percaya bahwa dirinya bisa menduduki berita utama dalam media selama sehari dan kemudian dilupakan.

Namun klaim oleh Scalfari, bahwa Paus tidak percaya pada keilahian Kristus, adalah kesepakatan yang jauh lebih besar. Dan di sini, kita harus membuat perbedaan, perbedaan yang sangat penting, karena pikiran Katolik membuat perbedaan.

Klaim itu tidak menyatakan bahwa Yesus sama sekali tidak ilahi, walaupun tentu saja, beberapa orang di sini, di Roma, percaya akan hal itu.

Adalah pernyataan yang memecah-belah jika dikatakan bahwa ketika Yesus berada di bumi, Dia tidak bersifat ilahi. Jadi, kisah Injil yang kita miliki tentang apa yang dikatakan Tuhan kita, pada akhirnya menjadi tidak benar - dan dalam beberapa kasus hal itu dapat digunakan untuk membuktikan bahwa Yesus tidak bersifat ilahi.

Sebagai contoh, Scalfari mengatakan, dia membahas berbagai bagian Alkitab dengan Paus, yang ditunjuk Scalfari untuk membuktikan bahwa Yesus tidak ilahi.

Salah satu bagian yang demikian, katanya, adalah penderitaan di taman, tempat Tuhan kita berdoa kepada Bapa. Scalfari mengatakan bahwa itu adalah bukti dari Alkitab bahwa Yesus tidak ilahi.

Kemudian dia menjatuhkan ‘bom’ itu: "Ketika saya kebetulan mendiskusikan frasa-frasa ini, Paus Francis mengatakan kepada saya: 'Itu adalah bukti yang pasti bahwa Yesus dari Nazaret, begitu dia menjadi seorang manusia, bahkan meski Dia adalah seorang manusia dengan kebajikan yang luar biasa, tetapi Dia bukanlah Tuhan sama sekali.' "

Scalfari menambahkan, "Paus Francis menganggap Kristus sebagai Yesus dari Nazaret, seorang manusia, bukan inkarnasi Tuhan. Setelah menjelma, Yesus tidak lagi menjadi Tuhan dan menjadi manusia sampai kematiannya di kayu salib."

Itu adalah klaim yang memalukan oleh seorang reporter (Scalfari), bahwa vikaris Kristus (paus) percaya bahwa Kristus tidak ilahi, dan bahwa kali ini pun, siaran pers yang tidak langsung dari Vatikan, tidak cukup memadai.

Hal ini langsung menusuk ke jantung Iman - dan itu harus sepenuhnya dan langsung diingkari dan diluruskan oleh Vatikan.

Tetapi di sini ada peringatan, ‘teologi’ yang salah ini - dan bahkan tidak sampai naik ke level teologi - telah beredar di Gereja selama beberapa dekade. Kemungkinan Anda telah menjumpainya beberapa kali.

Poin yang paling penting, serangan paling langsung terhadap doktrin Katolik, adalah: Jika Yesus hanyalah seorang manusia yang berjalan di bumi; maka Ekaristi bukanlah tubuh, darah, jiwa dan keilahian Yesus Kristus, karena Ia melembagakan Ekaristi pada malam sebelum Dia mati di kayu salib, sementara saat itu Dia masih manusia biasa.


Hal ini langsung menusuk ke jantung Iman - dan itu harus sepenuhnya dan langsung diingkari dan diluruskan oleh Vatikan. Tweet

Pikiran Anda mulai bingung pada konsekuensi dari semua ini. Karenanya, misa bukanlah suatu tindakan pengorbanan. Pengakuan Dosa tidak ada gunanya, hanya dipandang perlu bagi mereka yang merasa berdosa sebelum dia menerima Komuni Suci. Umat Lutheran yang menerima Komuni Kudus dalam Gereja Katolik, boleh-boleh saja.

Dan seluruh Gereja runtuh karena hal ini.

Tujuan evangelisasi berubah sepenuhnya, dari mempertobatkan orang kepada Iman agar mereka dapat menerima Tubuh dan Darah Tuhan kita, menjadi upaya internasional untuk menciptakan kerajaan yang berpusat pada manusia di bumi ini.

Dan Anda mendapatkan sebuah sinode di mana ciptaan dan Ibu Pertiwi dibicarakan dalam level ilahiah. Anda dapat membiarkan pikiran Anda terbuka terhadap konsekuensi yang amat menghancurkan dari semua ini. Injil akan dianggap sebagai kisah-kisah dari para pengikut Tuhan kita yang secara keliru mengira Dia adalah ilahi ketika Dia ada di antara mereka.

Jadi, ‘keajaiban-keajaiban’ dari Yesus itu sebenarnya, menurut mereka, bukanlah keajaiban.

Berbagai perintah tentang perceraian dan perzinaan itu sebenarnya tidak berasal dari Tuhan sendiri, tetapi hanya dari seorang yang baik, yang mungkin tidak akan mengatakan hal-hal itu jika dia hidup saat ini.

Demikian juga, karena Dia hanya seorang manusia belaka, maka Gereja yang didirikannya di atas pundak Petrus, bukanlah sesuatu yang lebih istimewa atau signifikan daripada ‘gereja-gereja’ yang didirikan oleh Martin Luther atau John Calvin, karena mereka juga laki-laki, sama seperti Yesus.

Ketika Anda mengamati semua hal yang telah terjadi dalam kepausan Francis ini - bahkan pada tingkat lokal selama setengah abad terakhir - semuanya menjadi sangat jelas ketika dilihat dari sudut pandang kepercayaan sesat seperti ini, bahwa Yesus bukanlah Tuhan ketika Dia berjalan di Galilea, 2.000 tahun yang lalu.

Jika itu adalah kepercayaan yang umum dipegang oleh orang-orang di Vatikan saat ini, apa yang terjadi pada sinode ini, tidaklah menjadi masalah sedikitpun.

Masih ada banyak kejahatan lain yang jauh lebih dalam lagi.

No comments:

Post a Comment